Mahasiswa Unud Tewas Diduga Akibat Bullying, Publik Desak Kampus Lakukan Reformasi Budaya Akademik
Info Terkini | 2025-10-20 15:22:24BALI — Tragedi meninggalnya mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Bali, Timothy Anugrah Saputra, menyita perhatian publik dan dunia pendidikan tinggi. Timothy, mahasiswa program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), ditemukan meninggal dunia di lingkungan kampus pada Rabu (16/10/2025). Dugaan awal menyebut, korban menjadi sasaran perundungan (bullying) oleh sesama mahasiswa.
Peristiwa tersebut sontak memunculkan duka sekaligus kemarahan di kalangan masyarakat. Di media sosial, tagar #JusticeForTimothy menjadi trending dan ribuan pengguna menuntut pihak kampus bertindak tegas terhadap para pelaku perundungan.
Menurut laporan awal yang dihimpun dari pihak kepolisian, korban diduga mengalami tekanan sosial akibat perlakuan tidak menyenangkan di lingkungan organisasi kampus. Beberapa tangkapan layar percakapan mahasiswa yang beredar di media sosial memperlihatkan adanya ejekan terhadap korban bahkan setelah peristiwa tragis terjadi.
Juru bicara Universitas Udayana, dalam keterangan resmi, menyatakan pihak kampus menyesalkan kejadian tersebut dan tengah melakukan investigasi internal. “Kami sangat berduka atas meninggalnya saudara Timothy. Tim investigasi sedang bekerja untuk mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak agar kasus ini jelas dan tidak terulang,” ujar perwakilan humas Unud.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Dirjen Dikti turut menyoroti kasus ini. Pemerintah meminta seluruh perguruan tinggi memperkuat sistem pencegahan kekerasan dan perundungan di lingkungan akademik. “Setiap kampus harus memastikan lingkungan belajar yang aman dan inklusif. Tidak boleh ada ruang bagi perundungan dalam dunia pendidikan,” tegas pernyataan resmi Kemendikbudristek, Jumat (18/10/2025).
Selain itu, Komisi X DPR RI juga mendesak kampus agar segera meninjau ulang sistem pembinaan organisasi mahasiswa. “Kasus ini harus menjadi momentum evaluasi total budaya kampus, agar tidak ada lagi mahasiswa yang menjadi korban tekanan sosial,” kata salah satu anggota Komisi X.
Pakar psikologi pendidikan menilai, kasus Timothy menunjukkan pentingnya dukungan kesehatan mental bagi mahasiswa. Kampus diminta menyediakan layanan konseling yang mudah diakses serta membangun kesadaran anti-bullying sejak masa orientasi mahasiswa baru.
Saat ini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan motif dan kronologi lengkap kasus tersebut. Sementara itu, pihak keluarga korban meminta agar kasus diusut tuntas dan pelaku mendapat hukuman setimpal.
Kasus Timothy menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan tinggi Indonesia bahwa kampus bukan sekadar tempat belajar, melainkan juga ruang tumbuh yang seharusnya aman, manusiawi, dan bebas dari kekerasan sosial.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
