Pengaruh Pujian Terhadap Perasaan Bahagia dengan Pendekatan Biopsikologi
Edukasi | 2025-10-18 20:18:06Pernahkah anda merasa Bahagia Ketika mendapatkan pujian? Pujian yaitu kalimat yang diucapkan Ketika melihat sesuatu yang mengagumkan dan menarik perhatian. Ahli Bahasa mengungkapkan beberapa orang menyampaikan pujian untuk membuka komunikasi, mencairkan komunikasi hingga membuat senang orang yang dipuji. Pada dasarnya manusia senang mendapat dan memberi pujian karena dianggap sebagai perhatian dan motivasi untuk orang lain. Di dalam ajaran agama memberikan pujian merupakan salah satu hal yang dianjurkan untuk dilakukan karena memiliki banyak manfaat positif. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pujian yaitu 1. Meningkatkan rasa percaya diri, 2. Menguatkan hubungan sosial, 3. Meningkatkan motivasi dan, 4. Memberikan perasaan Bahagia bagi yang dipuji maupun yang memuji. Pujian merupakan kalimat sederhana yang umum diucapkan oleh Sebagian orang, walau begitu pujian memiliki dampak psikologis yang mendalam terhadap individu. Salah satu dampaknya manusia akan merasakan perasaan senang atau Bahagia Ketika mendapat atau memberikan pujian baik memuji fisik, penampilan dll.
Kebahagiaan merupakan suatu yang melekat dalam diri manusia, karena fitrahnya manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kesempurnaan. Kebahagiaan di beberapa aspek menurut Seligman dipakai oleh para filsuf guna menggambarkan tujuan manusia sebagai makhluk yang ingin mencapai eksistensinya yang sempurna. Pada dasarnya manusia mempunyai satu tujuan yang sama dalam menjalani kehidupan yaitu mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan Adalah kondisi psikologis dalam bentuk positif yang ditandai dengan kepuasan terhadap masa lalu, emosi positif yang tinggi, dan rendahnya Tingkat emosi negatif. Kebahagiaan merupakan keadaan Dimana individu berada pada lingkup positif dan mencapai suatu kebahagiaan yang autentik. Beberapa aspek kebahagiaan menurut Seligman (2005: 65) yaitu a. terpenuhinya kebutuhan material, b. terpenuhinya kebutuhan psikologis, c. terpenuhinya kebutuhan spiritual dan, d. terpenuhinya kebutuhan sosial misalnya memiliki hubungan harmonis dengan teman dan Pujian merupakan salah satu aspek yang membentuk dan mempertahankan hubungan sosial yang sehat dan harmonis terutama dalam pertemanan.
Pujian yang disampaikan secara tulus dan jujur dapat memperkuat emosional dan menciptakan suasana positif dalam hubungan sosial. Selain itu, pujian juga berdampak secara langsung terhadap kebahagiaan yang menjadi tujuan utama manusia. Perasaan Bahagia tidak hanya dipicu karena terpenuhinya kebutuhan sosial, banya hal yang dapat memicu munculnya perasaan Bahagia, salah satu hal yang dapat memiu munculnya perasaan Bahagia yaitu bagaimana tubuh dan otak kita merespon pujian secara alami menjadi perasaan Bahagia. Pengaruh pujian terhadap munculnya perasaan Bahagia dapat dijelaskan melalui perspektif biopsikologi tidak hanya dari sisi psikologis atau sosial. Biopsikologi merupakan cabang ilmu psikologi yang membahas tentang bagaimana sistem biologis, terutama otak dan saraf, dapat memengaruhi perilaku, emosi, dan pengalaman manusia.
Alasan saya mengambil topik esai ini adalah karena pengalaman saya pribadi, ketika saya menerima atau mendapatkan ungkapan pujian dari seseoramg secara otomatis saya merasakan kebahagiaan serta kepercayaan diri saya menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, saya tertarik untuk mengetahui bagaimana persepektif biopsikologi dalam meandang fenomena ini serta bagaimana peran dopamine dalam merespon pujian yang menimbulkan perasaan Bahagia.
Dalam konteks pujian, ketika seseorang menerima ucapan positif atau apresiasi, secara langsung otak akan memicu aktivitas pada sistem saraf pusat, khususnya di bagian yang disebut sistem limbik yang terletak pada bagian Tengah otak serta berperan dalam mengatur emosi. Salah satu struktur kunci yang ada pada sistem limbik adalah nucleus accumbens yang terletak di basal forebrain dan berfungsi sebagai pusat penghargaan atau reward system di otak yang menerima sinyal dari berbagai system limbik. Saat menerima pujian, bagian ini akan merespons dengan melepaskan dopamine, yaitu neurotransmiter yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan.” Dopamin berperan dalam menciptakan perasaan Bahagia, termotivasi, dan dihargai, yang dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia dan bersemangat.
Selain dopamin, pujian juga dapat meningkatkan produksi oksitosin, yaitu hormon yang sering disebut sebagai “hormon cinta” atau “hormon kedekatan.” Oksitosin berperan dalam membentuk rasa percaya dan ikatan sosial. Ketika seseorang merasa dihargai melalui pujian, hormon ini membantu memperkuat koneksi emosional antarindividu dan menciptakan rasa nyaman dalam hubungan sosial. Tak hanya itu, interaksi positif seperti pujian juga dapat menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol, sehingga memberikan efek menenangkan secara fisiologis.
Melalui penjelasan ini, dapat dipahami bahwa pujian memiliki efek yang menyeluruh tidak hanya membangun hubungan sosial dan meningkatkan motivasi, tetapi juga memicu reaksi biologis yang menumbuhkan kebahagiaan dari dalam tubuh. Dengan demikian, pujian tidak lagi sekadar dianggap sebagai ungkapan sopan atau basa-basi, melainkan memiliki dasar ilmiah yang kuat dalam mendukung kesejahteraan emosional dan biologis manusia.
Kesimpulanya, perasaan Bahagia yang muncul ketika menerima pujian tidak hanya disebabkan dari sisi psikologis atau sosial kita yang terpenuhi tetapi itu bisa dijelaskan dengan perspektif biopsikologi melalui aktivitas pada daerah system syaraf yaitu sistem limbik, lalu menyalurkan sinyal dan diterima oleh nucleus accumbens yang akan melepaskan dopamine yang berperan dalam menciptakan perasaan Bahagia.
Daftar Pustaka
Hambali, R. Y.1, & Auliati 2. (2023). Filsafat Kebahagiaan Menurut Al-Kindi dan Al-Farabi. Volume 3, Nomor 3 (Desember 2023): 411-427, 411-427. Diambil kembali dari https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jra
Berridge, K. C. & Morten L. Kringelbach. (2010). Neurosains Kebahagiaan dan Kesenangan. Soc Res (New York). 2010 ; 77(2): 659–678, 659-678.
Diny Amenike, M. P. DKK (2021). BIOPSIKOLOGI. (S. M. Dr. Wa Ode Nova Noviyanti Rachman, Penyunt.) Purbalingga: EUREKA MEDIA AKSARA, NOVEMBER 2024 ANGGOTA IKAPI JAWA TENGAH NO. 225/JTE/2021.
FADILLA, M. S. (2023). IMPLIKASI PUJIAN PADA KARAKTER PERSPEKTIF HADIS . 1-60.
Fuad, M. (2015). PSIKOLOGI KEBAHAGIAAN MANUSIA. JURNAL KOMUNIKA, Vol. 9, No. 1, Januari - Juni 2015, 112-130.
HERLISA. (2022). STRATEGI MERESPON PUJIAN YANG DIGUNAKAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN: ANALISIS METAPRAGMATIK . 1-48.
Nawir1, S. M., & Nurlaela2, d. (2022). Pengaruh Pujian dan Respons Pujian terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Kader Wahdah Islamiyah Banggai. NUSA, Vol. 17 No. 2 Mei 2022, 179-192.
SAWITRI, N. L. (2017). MEMBERIKAN PUJIAN YANG TEPAT MENURUT GROWTH MINDSET. Volume. 2, Nomor 2 Oktober 2017 , 50-54.
Tanjung, A. R. DKK (2023). KONSEP KEBAHAGIAAN MENURUT PSIKOLOGI POSITIF.
Wattimena, R. A. (2022). Kajian Filsafat-Neurosains Tentang Otak dan Kebahagiaan Manusia. 1-25
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
