Alifa Ilarakhis Juli Nur
Magang Berkualitas, Jalan Sukses Terbuka Luas
Eduaksi | 2025-10-14 13:57:12
Banyak orang mengira magang itu hanya memenuhi tugas kuliah. Sekadar formalitas, datang lalu kerjanya cuma fotokopi dan bikin kopi. Padahal, kenyataannya gak sesederhana itu. Magang Justru jadi wadah untuk mengasah otak dan skill kita, baik hard skill maupun soft skill. Sekecil apa pun yang kita lakukan di tempat magang bisa berdampak besar untuk masa depan. Jadi jangan anggap magang hanya sekadar formalitas, ya teman-teman.
Nah, biar pengalaman magangmu bermanfaat, sini aku kasih beberapa tips berdasarkan pengalaman pribadiku.
1. Siapkan Pertanyaan Sekecil Apa pun
Magang adalah momen belajar sebanyak mungkin. Jadi jangan malu bertanya, bahkan untuk hal-hal kecil. Sesederhana "Ini fungsinya untuk apa ya?" bisa jasi pintu masuk untuk menambah wawasan.
Dari pengalamanku, hari pertama magang adalah hal yang paling menegangkan. Aku gugup, merasa semua mata tertuju padaku. Aku mencoba berinisiatif tetapi tidak di gubris. Jujur itu memalukan. Tetapi lama-kelamaan aku mulai mendapat pekerjaan, diberi pembekalan dan akhirnya merasa lebih nyaman.
Kalau kamu masih di awal magang, jangan cuma diam menunggu tugas. Eksplor perusahaan, tanyakan ke mentor atau atasan tentang struktur, divisi, hingga pekerjaan unitmu. Pengetahuan dasar ini akan sangat membantu sebelum kamu terjun ke perjaan yang nyata dan spesifik.
2. Inisiatif untuk Magang yang Lebih Bermakna
Setelah punya bekal, jangan pasif. Tunjukan inisiatif. Misalnya kalau unitmu mengurus proses bisnis atau dokumen hukum, coba cari tahu lebih detail, siapa yang bertanggung jawab, apa tujuannya, bagaima alurnya.
Kalau sudah diberi tugas, jangan hanya mengerjakan. Sambil bekerja, tetaplah aktif bertanya tentang hal-hal yang belum kamu pahami. Pertanyaan sederhana seperti "Tabel ini dipakai untuk apa, ya?" bisa membuka wawasan baru, bisa jadi bekal berharga untuk kariermu nanti.
3. Tetap Berpikir Positif
Magang memang melelahkan, tapi mindset berpikir positif akan sangat membantu. Anggap saja magang pengalaman seru untukmu di hari yang akan datang.
Aku prinadi selalu mencoba memberi afirmasi positif setiap pagi sebelum berangkat. "Hari ini aku bisa belajar hal baru" begitu kira-kira. Dengan cara itu, aku jadi lebih enjoy menjalani hari-hari magang meski pekerjaan menumpuk.
4. Fokus Pada Proses, Bukan Hasil
Jangan terlalu sibuk memikirkan imbalan. Bisa diterima magang dan mendapat pengalaman saja sudah jadi keuntungan besar.
Aku sendiri menjalani magang unpaid alias tanpa bayaran. Bahkan aku harus keluar biaya ekstra karena tetap bayar UKT dan kost di kota kuliah, ditambah kost baru di kota tempat magang. Berat, iya. Tapi aku memilih fokus pada pengalaman dari magang, aku belajar dunia kerja nyata, bagaimana rasnaya menghadapi tekanan, sampai belajar menghargai orang orang yang bekerja keras setiap hari.
Menurut survei National Association of Colleges and Employers (NACE), 60% mahasiswa yang pernah magang merasa lebih percaya diri menghadapi dunia kerja dibandingkan yang tidak pernah magang. Jadi meskipun tidak dibayar, pengalaman ini sangat berharga.
5. Jangan Berhenti di Tengah Jalan
Banyak orang yang menyerah di tengah magang karena merasa pekerjaannya sulit atau tidak sesuai passion. Padahal, kesulitan itu wajar. Kalau lelah, rehat sebentar, lalu lanjutkan lagi. Jangan sampai kehilangan kesempatan hanya karena jenuh.
Kalau pekerjaanmu menumpuk, komunikasikan dengan atasan agar tetap bisa dikerjakan bertahap. Sebaliknya, kalau kamu tidak diberikan pekerjaan sama sekali, jangan langsung minder. Gunakan waktumu untuk berinisiatif. Cari tahu lebih banyak tentang perusahaan, upgrade skill lewat internet, atau belajar dari pekerjaan rekan-rekan pekerja tetap.
Aku sendiri mengalami fase "nganggur" di tempat magang meski sudah berinisiatif. Akhirnya aku memanfaatkan waktu itu untuk menyelesaikan tugas kuliah sambil tetap stand by. Begitu ada pekerjaan di tempat magang, aku langsung alihkan fokusku ke pekerjaan yang diberikan. Intinya, jangan salah memprioritaskan. Tugas magang tetap yang utama.
6. Mengikuti Alur
Cobalah untuk tidak terlalu menutup diri saat magang. Mengalir saja bersama ritme kantor, termasuk dengan para karyawan tetap. Kamu bisa mulai dari hal kecil, misalnya ikut ngobrol ringan atau sekadar merespons saat diajak bicara. Dari situ, sering kali ada pengetahuan baru yang bisa kamu dapatkan.
Untuk kamu yang introvert, tenang saja, tidak perlu memaksakan diri jadi super aktif. Sekadar senyum atau membalas obrolan itu sudah cukup. Ingat, hal-hal yang menurutmu memalukan biasanya hanya ada di kepalamu. Nyatanya, orang lain tidak akan terlalu memperhatikan, bahkan bisa jadi sudah lupa beberapa menit setelahnya. Jadi, jangan terlalu keras pada diri sendiri.
Aku sendiri pernah mengalami momen sederhana di kantor, misalnya ikut merayakan ulang tahun rekan kerja di kantor. Hal-hal kecil seperti itu justru buat kamu merasa lebih dekat dengan lingkungan baru. Intinya, ikuti saja alurnya, karena keterbukaan kecil bisa membuat pengalaman magangmu jauh lebih fun.
Intinya biar magang nggak cuma lewat gitu aja, kamu harus kepo, inisiatif, dan jangan cepat menyerah. Itu versi aku ya, teman-teman. Kalau kalian punya pengalaman magang yang nggak kalah seru, atau tips-tips lain, tulis di kolom komentar, biar kita bisa sama-sama belajar.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
