Peran dan Tantangan Perawat dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Hospitality | 2025-10-13 15:42:46
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan (nakes) yang memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan, baik kepada masyarakat sekitar, teman, sampai dengan keluarga. Perawat tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana medis dasar, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam memberikan asuhan keperawatan, mulai dari menjadi pendamping, pendidik, dan advokat bagi pasien.
Tugas utama seorang perawat adalah memberi asuhan keperawatan secara menyeluruh, mulai dari pengkajian, analisis data, intervensi, implementasi tindakan, sampai dengan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasien. Oleh karena itu, peningkatan kualitas, kuantitas, serta kesejahteraan perawat menjadi langkah penting untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang optimal dan berkelanjutan.
Melalui proses keperawatan ini, perawat berperan penting dalam mejaga dan meningkatkan derajat Kesehatan pasien, baik di Rumah Sakit, Puskesmas, sampai dengan pelayanan kessehatan lainnya. Namun, dalam pelaksanaannya, perawat kerap menghadapi beberapa tantangan yang dapat memengaruhi kualitas pelayanan. Permaslahannya dapat berupa terbatasnya jumlah tenaga perawat, beban kerja yang tinggi, sampai dengan kurangnya sarana prasarana yang dapat menjadi hambatan paling sering dijumpai di lapangan.
Pelayanan keperawatan ini dimulai sejak pasien diterima hinggamenyelesaikan masa perawatan. Tahapan utama dalam memberi asuhan keperawatan adalah penerimaan pasien. Di tahap ini, perawat harus bisa menyambut pasien dengan baik, memberi rasa aman dan nyaman, serta melakukan pengkajian menyeluruh terhadap kondisi pasien. Pengkajian ini mencakup beberapa aspek, seperti pemeriksaan tanda-tanda vital, tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi napas, dan pemeriksaan fisik.
Data dari hasil pengkajian ini, dapat menjadi dasar dalam menentukan rencana keperawatan yang tepat bagi setiap pasien. Selanjutnya, perawat melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh setiap pasien. Salah satu tugas pentingnya perawat adalah mengadministrasikan obat sesuai dengan resep dokter, dan memastikan tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien.
Perawat juga berperan dalam memberikan edukasi kesehatan mengenai penyakit yang diderita oleh pasien, cara pengobatan yang beaik dan benar, serta perawatan lebih lanjut yang dilakukan di rumah oleh pasien dan keluarga. Tujuan dari edukasi ini supaya pasien mampu berpartisipasi aktif dalam proses penyembuhannya sendiri serta mencegah penyakit yang akan kambuh.
Perawat juga harus mampu untuk berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lainnya, seperti dokter, apoteker, ahli gizi, dan fisiotarepis. Kolaborasi yang baik ini akan meningkatkan efektivitas pelayanan dan mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam lapangan, koordinasi antarprofesi seringkali menjadi tantangan, terutama di fasilitas kesehatan yang sumber daya manusia nya terbatas.
Oleh karena itu, komunikasi yang terbuka dan sistem kerja tim yang terorganisir dengan baik sangat diperlukan agar pelayanan yang diberikan dapat bersifat holistic dan berpusat pada pasien. Meski perawat memiliki peran yang penting, saat di lapangan masih terdapat beberapa kendala. Salah satunya yaitu kesulitan dalam berkomunikasi dengan pasien yang memiliki gangguan pendengaran maupun keterbatasan bahasa. Kondisi ini dapat menyebabkan hambatan dalam proses pengkajian dan pemberian edukasi kesehatan pada pasien. Supaya pelayanan yang akan dilaksanakan tetap berjalan secara optimal, pihak rumah sakit perlu menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung, seperti alat bantu dengar, papan komunikasi visual, dan pelatihan bahasa isyarat bagi perawat.
Selain hambatan dalam berkomunikasi ini, beban kerja perawat yang tinggi juga dapat menjadi masalah utama dalam pelayanan kesehatan. Dikarenakan jumlah perawat yang tidak sebanding dengan jumlah pasien yang ada, dapat menyebabkan waktu pelayanan menjadi terbatas, sehingga asuhan keperawatan yang akan diberikan dapat menurun. Dalam kondisi ini, para perawat rentan mengalami kelelahan fisik dan mental serta burnout, sehingga berdampak pada penurunan produktivitas dan empati terhadap pasien. Keterbatasan sumber daya manusia ini seringkali diakibatkan oleh kurangnya sebuah instansi dalam membuka lapangan pekerjaan dan belum meratanya distribusi perawat di berbagai daerah. Untuk mengatasi hal ini, kebijakan pemerintah sangat diperlukan untuk mendorong pemerataan tenaga kesehatan serta meningkatkan jumlah lulusan perawat yang kompeten.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
