Dari Barat Hingga Timur Indonesia, Empat Titik Episentrum Kemanusiaan Berkobar untuk Palestina
Dunia islam | 2025-10-13 05:20:58
Indonesia kembali menegaskan posisinya di barisan terdepan solidaritas global. Ahad, 12 Oktober 2025, dalam satu hari, empat kota di dua pulau terbesar, menjadi saksi bagaimana semangat kemanusiaan tumbuh melalui sinergisitas dan kolaborasi. Dari Padang dan Bukittinggi di Sumatera Barat, ke Blitar di Jawa Timur, hingga Jakarta sebagai pusat resonansi nasional, gerakan itu berlangsung serentak dalam denyut yang sama, satu suara untuk kemerdekaan Palestina.
Gerakan ini terwujud berkat kolaborasi lintas sektor yang diinisiasi QUPRO Indonesia bersama pemerintah daerah, komunitas masyarakat, dan jejaring kemanusiaan di berbagai wilayah.
Di Padang dan Bukittinggi, ribuan masyarakat mengikuti long march di Car Free Day bertepatan dengan sepekan menuju Aksi Bela Palestina & Konser Amal bersama Wali Band.
Dari barat, gema itu menjalar ke timur. Di Blitar, QUPRO bersama Lembaga Manajemen Infaq (LMI) menggelar Konser Kemanusiaan Dua Tahun Genosida Gaza, sebuah panggung yang menggabungkan seni, refleksi, dan seruan nurani.
Sementara di Jakarta, QUPRO turut menjadi bagian dari penggerak aksi internasional memperingati dua tahun Taufan Al-Aqsa di Silang Monas, bersama ratusan lembaga kemanusiaan dan filantropi serta puluhan ribu masyarakat yang hadir.
“QUPRO siap berkolaborasi dengan seluruh anak bangsa untuk menyelenggarakan event yang menggugah, berkelas, berkesan, dan berdampak. Kami percaya, kekuatan bangsa ini terletak pada kolaborasi, bukan pada kompetisi. Ini eranya 'coopetition', bukan competition,” ujar Ali Amril, CEO QUPRO Indonesia.
Nada serupa disampaikan Nishrina Zahra Nur Aini, General Manager Project and Retail Program (GM PRP) QUPRO Indonesia. Ia menekankan bahwa kolaborasi adalah keharusan di era sosial yang semakin terkoneksi.
“Setiap event kemanusiaan harus dibangun bersama. Tidak ada gerak besar tanpa kebersamaan lintas sektor dan lintas daerah. Inilah cara paling konkret untuk memastikan semangat solidaritas tak berhenti di panggung, tapi tumbuh menjadi kesadaran kolektif publik,” ujarnya.
Satu hari, empat kota, empat episentrum gerakan solidaritas kemanusiaan. Indonesia kembali membuktikan bahwa solidaritas merupakan gerak nyata untuk terus bersuara sampai Palestina merdeka.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
