Solusi Dua Negara Hanya Ilusi, Gen Z Wajib Menampik
Agama | 2025-10-08 21:40:29
Dua tahun telah berlalu sejak 7 Oktober 2023 terjadi, kini rakyat Palestina yang bertempat tinggal di wilayah Gaza diuji dengan kelaparan ekstrem. Dikutip dari CNBC, terdapat lebih dari 500.000 warga Palestina kini berada pada Fase 5, level tertinggi dalam skala kerawanan pangan yang menandakan kelaparan ekstrem, malnutrisi akut, dan tingginya angka kematian. Sekitar 1,07 juta orang lainnya menghadapi kondisi darurat (Fase 4), sementara 400.000 warga berada dalam krisis pangan (Fase 3). Wabah kelaparan ini bahkan telah dikonfirmasi sejak Agustus 2024 oleh Integrated Food Security Phase Classification (IPC) yang berkoordinasi dengan PBB.
Sebetulnya ada banyak bantuan logistik di perbatasan, namun otoritas zionis menghalangi masuknya bantuan tersebut. Lebih parahnya, beredar di media sosial unggahan video dimana zionis mencuri apa yang seharusnya disalurkan untuk warga Gaza, Palestina.
Tidak berhenti di sana, kapal-kapal yang tergabung dalam aliansi kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan pangan justru dihadang oleh tentara zionis. Para aktivis ditangkap bahkan disiksa. Salah satu saksi yang mengalami hal tersebut adalah aktivis muda Greta Thunberg. Selepas dari tahanan zionis, ia mengungkapkan bahwa ia dipaksa untuk mencium bendera zionis putih biru berlambang bintang David. Ia mengecam ketidakberdayaan para pemimpin-pemimpin negara di dunia yang justru menambah subur penjajahan zionis atas Palestina.
Segala daya dan upaya yang dilakukan oleh rakyat sipil telah dikerahkan. Dorongan nilai kemanusiaan membuat mereka bergerak, tanpa membopong senjata dengan risiko yang besar. Namun, yang didapat adalah penghadangan dan penangkapan oleh zionis. Berkali-kali itu terjadi, tapi dunia tak bergeming untuk membalas apa yang telah dilanggar zionis dari hukum internasional. Bukan rahasia umum bahwa AS selalu memveto keputusan yang merugikan kejahatan Zionis, itulah sebabnya mereka kebal hukum.
Selain didukung oleh AS, pemimpin negara-negara bangsa dunia juga mengambil jalur aman dengan berpihak kepada usulah AS dan PBB terkait solusi dua negara. Setelah aksi demonstrasi terjadi terus menerus, suara masyarakat mendesak pemimpin-pemimpin negara untuk mengakui kemerdekaan Palestina serta menghentikan pasokan senjata dan kerjasama dengan zionis. Manusia yang berempati juga menggalakkan aksi boikot
terhadap perusahaan-perusahaan yang bekerjasama dengan zionis.
Negara-negara di dunia memang berbondong-bondong mengakui eksistensi Palestina akhir-akhir ini. Sayangnya, pengakuan tersebut dalam kerangka solusi dua negara sebagaimana solusi yang diajukan AS dan PBB. Artinya mereka tetap mengakui eksistensi zionis sebagai negara. Perjanjian-perjanjian telah terjadi mulai dari era manat Inggris, UN Partition Plan, hingga Oslo Accords, tapi kenyataannya zionis tidak menghentikan penyerangan dan bombardir.
Genosidalah yang lakukan oleh zionis penjajah Palestina. Binatang saja tidak akan melakukan apa yang dilakukan zionis seperti membombardir gedung tempat tinggal warga sipil, rumah sakit, sekolah, menembak warga sipil termasuk wartawan dan tenaga medis. Mereka menganggap bahwa rakyat sipil hanyalah tameng bagi HAMAS. Berulang kali mereka beralasan seolah menjadi korban, kenyataannya korban dari bayi, anak-anak hingga perempuan dan tua renta dari pihak Palestina lah yang berguguran. Kelakuan bejat ini sudah sepatutnya menyadarkan manusia bahwa zionis tidak mengenal bahasa perdamaian dan negosiasi. Mereka rakus, khianat, dan acuh terhadap hukum internasional dan mereka tidak memiliki nilai kemanusiaan.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya generasi muda termasuk gen z untuk menggunakan suara mereka menyuarakan solusi hakiki, bukan mengakui penjajahan dalam kerangka solusi dua negara. Apa yang dilakukan Sumud Flotilla setidaknya menjadi bukti bahwa zionis melakukan genosida, sengaja membuat rakyat Palestina kelaparan dengan menghalangi bantuan kemanusiaan.
Maka tak heran banyak yang kemudian sadar bahwa kelakuan zionis ini tidak dapat ditindak kecuali dengan intervensi militer. Di sosial media ramai dengan unggahan kampanye rakyat dunia dengan kertas yang bertuliskan kalimat “I support military intervention to stop Gaza Genocide” yang artinya “Saya mendukung intervensi militer untuk menghentikan genosida Gaza”. Gerakan unggahan ini diinisiasi oleh aku @protectpal dengan tagar #protectpalestine.
Sayangnya, hingga saat ini aksi nyata yang dituntut oleh masyarakat sipil dunia tersebut belum membuahkan gerak dari para penguasa dan pemangku kewenangan militer. Sekalipun rakyat menyeru, sampai saat ini para penguasa tersebut justru berpihak pada solusi dua negara ala AS yang diketahui bahwa ialah penopang nomor wahid dari eksistensi zionis di Palestina saat ini. Lebih miris lagi, para pemimpin Arab tak bergeming. Pemimpin Indonesia malah menegaskan setuju dengan solusi dua negara. Pernyataan ini sontak menuai kecaman dan penolakan dari rakyat Indonesia sendiri. Sungguh memalukan saat ada papan reklame berisi foto para pemimpin dunia Islam bersanding dengan Trump dan Netanyahu berkaitan dengan Abraham Shield Plan yang menyatakan dukungan rencana dunia termasuk eksistensi Israel di Timur Tengah sesuai dengan arahan AS padahal di waktu yang sama zionis tak henti-hentinya melumuri tangan mereka dengan darah kaum muslimin Palestina.
Mengingat kenyataan para pemimpin negeri-negeri muslim justru terjerembab dalam rencana politik yang digariskan penjajah, maka kaum muslimin perlu menggemakan seruan kepada para pemimpin mereka yang notabene muslim untuk memiliki rasa takut kepada Allah dan pertanggung jawaban di akhirat. Keimanan itulah sekiranya yang dapat mendorong mereka mengeluarkan para tentara dari barak dalam rangka memenuhi perintah Allah yang berfirman di dalam surah al-Baqarah ayat 190 yang artinya, “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamj melampaui batas, karen sesungguhnya Allah tidak menyukadi orang-orang melampaui batas”.
Rakyat Palestina telah melakukan pertahanan yang mereka mampu, saatnya kaum muslimin menyempurnakan kewajiban mereka juga yaitu mengirim tentara untuk jihad membebaskan Palestina sebagaimana Sholahuddin Al-Ayyubi yang gagah. Kaum muslimin seyogyanya berada di bawah komando jihad yang satu sebab rencana melawan zionis tentu membutuhkan strategi, pembacaan geopolitik-geostrategis yang matang, serta topangan teknologi canggih dan logistik.
Tentu saja, visi ini akan sulit diwujudkan jika kaum Muslimin masih terkukung oleh penyakit al wahn alias cinta dunia dan takut mati. Kesatuan ini juga akan sulit terwujud jika kaum muslimin masih disekat oleh sekat-sekat nasionalisme yang dirancang oleh Sykes-Picot dan penjajah lainnya. Oleh karena itu dakwah penyadaran harus senantiasa dilakukan. Ikatan yang shohih adalah ikatan ukhuwah Islamiyah dalam daulah Khilafah.
Esensi Khilafah adalah syariah dan ukhuwah. Dengan Khilafah penerapan syariah dalam berbagai aspek bisa ditegakkan sehingga menciptakan harmoni. Dengan penegakan Jihad, Khilafah bervisi membebaskan seluruh dunia dari cengkeraman penjajahan termasuk zionisme dan kapitalisme global.
Faktanya, secara realistis, negeri-negeri Islam yang kelak akan disatukan dalam negara Khilafah memiliki potensi SDM dan SDA yang berlimpah, juga menempati posisi strategis. Misalnya, Benua Afrika, Timur Tengah, Laut Mediterania, Teluk Persia, Semenanjung India, Selat Gibraltar, Terusan Suez, Selat Hormuz dan Selat Malaka berada dalam wilayah negeri Islam. Kawasan tersebut memiliki nilai geopolitik yang sangat penting di dunia, baik sebagai rute perdagangan dan perekonomian maupun sebagai basis pertahanan dan keamanan.
Dengan demikian nanti ketika Khilafah tegak, dengan menguasai kawasan strategis tersebut serta didukung oleh potensi SDM, militer, ekonomi, demografi dan ideologi, maka dalam waktu singkat Khilafah akan menjelma menjadi negara adidaya baru di dunia. Sebagaimana dulu, Khilafah akan menjadi kunci kegemilangan peradaban Islam. Peradaban ini telah terbukti menorehkan tinta emas dalam perjalanan kehidupan manusia dalam berbagai aspeknya. Membebaskan manusia dari penjajahan. Menjamin kesejahteraan warga tanpa diskriminasi agama dan rasial.
Wallahu a’lam bish showab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
