Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Athallah Naisyla Kamal

Peran Obat VS Senam Dismenore: Mana yang Lebih Ampuh?

Eduaksi | 2025-10-07 12:22:16

Dismenore atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan paling umum yang dialami perempuan usia produktif. Keluhan ini sering mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari belajar, bekerja, hingga istirahat. Upaya meredakannya pun beragam, dari penggunaan obat-obatan medis hingga metode non-farmakologis seperti senam atau olahraga ringan. Namun, metode mana yang lebih efektif dalam mengurangi rasa nyeri—obat atau senam?

Amankah Penggunaan Obat Pereda Nyeri Haid?

Bagi banyak perempuan, obat pereda nyeri menjadi “jalan pintas” saat dismenore datang menyerang. Jenis obat yang paling sering digunakan adalah analgesik nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, asam mefenamat, atau naproksen. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang memicu kontraksi otot rahim sehingga timbul rasa nyeri. Tak heran, dalam waktu relatif singkat, obat ini mampu meredakan kram dan membuat aktivitas terasa lebih ringan. Meski terlihat praktis, penggunaan NSAID dalam jangka panjang atau dengan dosis berlebihan bisa menimbulkan risiko, seperti:

· Iritasi lambung hingga tukak lambung.

· Gangguan ginjal bila digunakan terus-menerus dalam waktu lama.

· Meningkatkan risiko masalah kardiovaskular pada sebagian orang.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan agar konsumsi obat pereda nyeri tidak dijadikan satu-satunya solusi permanen.

Apakah Metode Senam Dismenore Efektif dalam Meredekan Nyeri Haid?

Senam dismenore merupakan aktivitas fisik yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Saat melakukan senam tubuh akan menghasilkan hormon. Hormon endorphin yang semakin tinggi akan menurunkan atau menghilangkan nyeri yang dirasakan sehingga menjadi lebih nyaman, gembira dan melancarkan pengiriman oksigen ke otot. Latihan senam ini tidak membutuhkan biaya yang mahal, mudah dilakukan dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya dalam tubuh. Abdiminal stretching merupakan latihan fisik peregangan otot perut untuk meningkatkan kekuatan otot, daya tahan dan fleksibilitas otot yang dapat meningkatkan aliran darah di panggul dan merangsang hormon endorphin sehingga dapat menurunkan skala nyeri nyeri .

Exercise atau latihan fisik lebih aman dan tidak mengandung efek samping karena menggunakan proses fisiologis tubuh. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti menyatakan bahwa senam dismenore efektif untuk menurunkan nyeri haid. Senam dismenore merupakan salah satu teknik dalam memberikan kondisi yang nyaman dan rileks pada remaja saat mengalami dismenore. Saat melakukan senam dismenore tubuh akan menghasilkan hormon endorphin. Hormon endorphin dihasilkan otak dan susunan syaraf belakang yang berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak sehingga menimbulkan rasa nyaman.

Langkah Senam Sederhana Agar Haid Lebih Nyaman

a. Cat Streaching

Posisi awal: Bertumpu pada kedua tangan dan lutut di lantai.

Terdiri dari tiga gerakan:

1. Lengkungkan punggung sambil menurunkan perut perlahan ke arah lantai hingga terasa nyaman. Angkat dagu, pandangan diarahkan ke lantai.

Durasi: Tahan posisi ini selama 10 detik sambil menghitung dengan suara, lalu kembali rileks.

2. Angkat punggung ke atas sambil menundukkan kepala mengarah ke lantai.

Durasi: Pertahankan posisi ini selama 10 detik sambil menghitung dengan suara, lalu kembali ke posisi semula dan rileks.

3. Posisikan diri dengan duduk di atas tumit, lalu ulurkan kedua tangan ke depan sejauh mungkin. Durasi: Tahan posisi ini selama 20 detik sambil menghitung dengan suara, kemudian kembali rileks.

b. Buttock/ Hip Streaching

Posisi awal: Berbaring telentang dengan kedua lutut ditekuk.

Tempatkan bagian luar pergelangan kaki kanan di atas paha kiri, tepat di atas lutut.

Genggam bagian belakang paha kiri, lalu tarik perlahan ke arah dada hingga terasa nyaman.

Durasi: Tahan posisi ini selama 20 detik sambil menghitung dengan suara. Setelah itu, rileks dan kembali ke posisi awal. Ulangi latihan ini sebanyak 3 kali.

c. Bridge Position

Posisi awal: Berbaring telentang dengan lutut ditekuk, telapak kaki dan siku menempel di lantai. Lengan direntangkan sebagian ke samping

1. Tekan punggung ke lantai dengan cara mengencangkan otot perut dan bokong.

2. Angkat pinggul dan punggung bawah hingga tubuh membentuk garis lurus dari lutut hingga dada. Tahan posisi ini selama 20 detik sambil menghitung dengan suara, lalu perlahan turunkan kembali ke posisi semula dan rileks. Lakukan latihan ini sebanyak 3 kali.

Dari pembahasan mengenai peran obat dan senam dismenore, dapat disimpulkan bahwa keduanya sama-sama memiliki manfaat dalam meredakan nyeri haid. Obat memang mampu memberikan efek yang cepat, namun penggunaannya cenderung hanya bersifat sementara dan berpotensi menimbulkan efek samping bila dipakai terus-menerus. Sebaliknya, senam dismenore tidak hanya membantu mengurangi intensitas nyeri, tetapi juga memperbaiki sirkulasi darah, melenturkan otot, serta menyeimbangkan kondisi fisik dan mental tanpa risiko ketergantungan. Oleh karena itu, senam dismenore layak dijadikan pilihan utama dan lebih diutamakan sebagai cara alami, aman, dan berkelanjutan dalam menghadapi nyeri haid.

Daftar Pustaka:

Swandari, Atik. 2022. Intervensi Fisioterapi pada Kasus Dismenore. Surabaya: UM Publishing

Rahmadani, P. 2021. Pengaruh Gerakan Yoga Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore pada Remaja Mahasiswi. Health & Medical Sciences.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image