Lapas Ambarawa
Nada Harapan di Balik Jeruji
Agama | 2025-10-07 08:47:16
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah WBP yang memiliki minat dan bakat dalam seni musik. Dengan pendampingan dari petugas serta pelatih profesional, para warga binaan diberikan pelatihan dasar hingga lanjutan dalam memainkan berbagai alat musik, seperti gitar, keyboard, drum , dan alat musik lainnya. Selain itu, mereka juga diajarkan teknik vokal dan penampilan panggung.
Kepala Lapas Kelas IIA Ambarawa, Subakdo Wulandoro, menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan musik ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kepribadian serta peningkatan keterampilan para warga binaan.
“Kami berharap pelatihan musik ini dapat menjadi sarana positif bagi WBP untuk mengekspresikan diri, mengembangkan potensi, serta membangun rasa percaya diri. Musik juga memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dan merehabilitasi mental, sehingga sangat relevan dalam proses pembinaan,”.
Lebih lanjut, lapas juga membuka peluang bagi para WBP untuk tampil dalam kegiatan internal maupun acara keagamaan dan kenegaraan yang digelar di dalam lapas. Ini menjadi wadah bagi mereka untuk menunjukkan hasil pelatihan sekaligus membangun kerja sama tim dan kedisiplinan.
Kegiatan pelatihan musik ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di dalam lapas tidak hanya fokus pada aspek hukum, tetapi juga pada pengembangan pribadi dan keterampilan hidup, sebagai bekal untuk kembali ke tengah masyarakat. (LASAMBAWA)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
