Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rena Hariyanti

Observasi Praktik Keperawatan di Unit Gawat Darurat Puskesmas Socah Bangkalan

Edukasi | 2025-10-06 22:21:33

Sebagai mahasiswa keperawatan, saya berkesempatan untuk mengamati secara langsung praktik keperawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Socah, Bangkalan, Madura. Observasi ini memberikan saya wawasan berharga tentang bagaimana seorang perawat profesional, Ade Pratiwi Ilham, S.Kep., Ns., menjalankan tugasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berikut adalah rangkaian proses asuhan keperawatan yang saya amati selama kegiatan observasi tersebut.

Anamnesis: Pintu Gerbang Pelayanan Pasien

Ketika pasien datang pertama kali ke UGD untuk rawat jalan, langkah awal yang dilakukan perawat adalah melakukan anamnesis. Proses ini merupakan tahap pengumpulan informasi yang sangat krusial untuk mengetahui kondisi pasien secara menyeluruh. Anamnesis dapat dilakukan langsung kepada pasien atau melalui keluarga yang mengantar pasien ke UGD, terutama jika pasien dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk berkomunikasi.

Dalam praktiknya, perawat di UGD Puskesmas Socah biasanya menanyakan beberapa hal penting, meliputi identitas lengkap pasien, keluhan utama yang dirasakan saat ini, riwayat penyakit yang sedang diderita, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, serta riwayat sosial pasien. Informasi-informasi ini menjadi dasar penting untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penanganan pasien.

Pemeriksaan Fisik: Mengungkap Kondisi Pasien Lebih Lanjut

Setelah anamnesis selesai, perawat melanjutkan dengan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang kondisi pasien. Pemeriksaan ini meliputi pengukuran tanda-tanda vital (TTV) seperti tekanan darah, penghitungan denyut nadi, pengukuran suhu tubuh, dan frekuensi pernapasan. Selain itu, perawat juga melakukan pemeriksaan pada bagian tubuh yang dikeluhkan sakit oleh pasien.

Pemeriksaan fisik ini sangat penting karena memberikan data objektif yang dapat mendukung temuan dari anamnesis. Data-data ini kemudian akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan diagnosis dan rencana tindakan selanjutnya.

Kolaborasi dengan Tim Medis

Salah satu aspek penting dalam pelayanan kesehatan di UGD adalah kolaborasi antar tenaga kesehatan. Setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, perawat melaporkan hasil temuan kepada dokter jaga pada hari tersebut. Proses konsultasi ini bertujuan untuk mendapatkan arahan mengenai terapi yang akan diberikan atau pemeriksaan penunjang yang mungkin diperlukan, seperti pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik lainnya.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan merupakan kerja tim yang solid, di mana setiap profesi memiliki peran dan tanggung jawab yang saling melengkapi untuk kepentingan terbaik pasien.

Penetapan Diagnosis dan Pemberian Terapi

Setelah semua data terkumpul dan diagnosis telah ditetapkan dengan jelas, dokter akan memberikan terapi yang sesuai dengan kondisi pasien. Jika dokter telah menuliskan resep obat, keluarga pasien akan mengambil obat tersebut di apotek. Di apotek, apoteker berperan penting dalam menjelaskan cara penggunaan obat yang benar dan memberikan health education (HE) kepada pasien dan keluarganya. Edukasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa pasien memahami cara konsumsi obat yang tepat agar proses penyembuhan berjalan optimal.

Rencana Tindak Lanjut: Memastikan Kesinambungan Perawatan

Langkah terakhir dalam alur pelayanan di UGD adalah pemberian rencana tindak lanjut. Biasanya, dokter akan memberikan jadwal kontrol kembali ke UGD jika setelah mengonsumsi obat selama tiga hari (3x24 jam) tidak terjadi perbaikan pada kondisi pasien. Rencana tindak lanjut ini memastikan bahwa pasien mendapatkan pemantauan berkelanjutan dan dapat segera mendapatkan penanganan lebih lanjut jika diperlukan.

Refleksi

Dari observasi yang saya lakukan, saya menyadari bahwa profesi perawat memiliki peran yang sangat vital dalam sistem pelayanan kesehatan. Perawat tidak hanya melakukan tindakan teknis medis, tetapi juga menjadi penghubung antara pasien dan tim medis lainnya. Kemampuan komunikasi, ketelitian dalam pengumpulan data, dan keterampilan klinis yang baik menjadi kunci dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas.

Pengalaman mengamati Ade Pratiwi Ilham, S.Kep., Ns. dalam menjalankan tugasnya memberikan saya gambaran nyata tentang bagaimana teori yang dipelajari di kampus diterapkan dalam praktik sehari-hari. Observasi ini semakin memperkuat motivasi saya untuk menjadi perawat profesional yang kompeten dan berdedikasi tinggi dalam melayani masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image