Ibu Pekerja, atau Ibu Profesional?
Gaya Hidup | 2022-03-09 15:34:37Sebagian meyakini bahwa menjadi adalah kodrat bagi wanita. Sayangnya, feminimisme barat mempersepsi wanita dari sudut lain, dengan segala kebebasan dan pilihannya.
Akhirnya banyak wanita terjebak dalam emansipasi yang bahkan sengaja melangggar kodratnya. Apatah lagi bila ditinjau dari aspek agama Islam.
Wanita mungkin dapat berkembang karir pada batasan tertentu, karena dalam pola klasik Islam,Ibu menjadi sekolah pertama, atau muara keluruhan asli untuk dikembangkan. Sehingga dia mesti membuat prioritas dan pilihan pilihan.
Dia bisa memilih untuk berekspresi sesuai kemampuan dan batasan yang disediakan Allah banginya. bekerja dan menjadi profesional dengan prinsip norma yang tinggi. Bersinergi dengan suami dan membangun keutuhan keluarga dalam mencapai kebaikan dunia dan akhirat.
Bagi kami. Menjadi profesional di luar atau menjadi ibu yang menginspirasi sama sama sebagai ujian. menjadi ibu rumahtangga atau ibu pekerja sama sama membutuhkan pengorbanan dan niat yang tepat. Itu untuk mencapai maksud individu. Keluarga.sosial dan agama. Agat hidup ini bisa kita jalani dengan utuh.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.