Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Maulida Nafeesa M.Si Pemerhati Sosial

Rusaknya Sistem Memberi Luka Tersembunyi pada Ibu dan Nasib Anak

Info Terkini | 2025-09-23 12:04:24
ilustrasi tempat ternyaman anak ialah sosok ibu

Akhir-akhir ini hal buruk yang menimpa anak bukan hanya dari luar rumah namun bisa orang terdekat bahkan dari dalam rumah. Seorang ibu bisa menjadi tempat perlindungan ternyaman bagi buah hatinya. Siapa sangka kasus yang marak justru sang anak menemui ajalnya ditangan sosok ibu yang melahirkannya.

Kasus Filisida Marak

Seorang ibu berinisial EN, 34, ditemukan tewas gantung diri. Sebelum, mengakhiri hidup, EN diduga meracun dua anaknya yang berusia 9 tahun dan 11 bulan di sebuah rumah kontrakan di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat, 5 September 2025. Ironi filisida di kabupaten Bandung, Ny EN bunuh diri karena tak tahan keluarganya terbelit utang. Jeratan pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) yang diduga membelit suaminya jadi bahan omongan. Yadi, suami EN, bekerja sebagai buruh pembuatan aspal, di kutip dari Kompas.id (08/09/2025).

Selang sebulan sebelumnya kasus filisida juga terjadi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Agustus 2025. Kakak beradik berusia 6 dan 3 tahun ditemukan tewas di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Sementara ibunya berinisial VM, 31, ditemukan bersembunyi di dalam toilet portabel di sekitar lokasi kejadian.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut kasus filisida yang terjadi di beberapa daerah belakangan ini dipicu oleh kesehatan mental ibunya, masalah ketahanan keluarga yang lemah, masalah ekonomi, masalah dukungan masyarakat rendah dan lain-lain, kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu saat dihubungi media metrotvnews. Filisida merupakan kasus pembunuhan anak oleh orang tua sendiri (Metrotvnews.com 09/09/2025).

Sistem yang Rusak dan Sakit

Begitu rentannya kesehatan mental sosok ibu di sistem kapitalis saat ini. Ibu yang harusnya fokus dengan peran wajibnya sebagai ummu warobatul bait, disibukkan dengan memikirkan beban biaya hidup serta ikut berperan mencari nafkah . Sistem kapitalis begitu menjerat perekonomian rakyat dan mengkayakan segelintir orang yakni para penguasa dan pemegang jabatan. Akibatnya ekonomi rakyat semakin membelit. Seorang ayahpun begitu sulit untuk mendapat pekerjaan demi memenuhi sesuap nasi dan tempat tinggal bagi keluarga tersayangnya anak dan istri. Ketahanan keluarga begitu lemah, tanpa perlindungan dan peran negara. Jiwa dan iman keluarga begitu rapuh disistem rusak saat ini. Media yang bebas dikonsusmsi menjadi standar kebahagiaan kehidupan bagi semua orang.

Kasus filisida, tidak bisa dilihat hanya dari aspek individu ibu yang dianggap hilang naluri keibuannya. Tidak pula hanya persoalan keluarga. Ada banyak faktor yang melatarbelakanginya, yang kompleks dan berjalin berkelindan sebagai suatu problematika sistemis. Ketika sistem ini rusak dan sakit, dipastikan akan sakit pula siapa pun yang hidup di dalamnya. Banyaknya permasalahan yang mengancam ketahanan keluarga, mendorong berbagai pihak, termasuk pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini. Akan tetapi solusi yang diberikan masih bersifat parsial dan tak menyentuh akar persoalan.

Segala masalah dan problematika manusia tidak akan pernah selesai jika bergantung pada solusi di kapitalis. Karna sistem kapitalis memakai standar logika dan kecerdasan manusia dalam membuat aturan dan solusi.

Standar Ketahanan Keluarga dalam Islam

Islam menggunakan standar aturan dari sang maha pencipta sehingga standar bahagia dalam kehidupan pun karena ridho ilahi. Dengan ketakwaan sebagai modal dan benteng utama dalam membangun sebuah keluarga, maka individu keluarga dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya akan dilandasi dengan nilai ibadah, pahala dan mencari ridho Allah dalam beraktivitas.

Dalam islam ketakwaan individu ada disetiap lapisan, baik keluarga, masyarakat dan negara. Ketika setiap lapisan masyarakat menjalankan perintah allah, dan menjauhi segala larangannya diiringi sifat khouf (takut) dan Roja' (berharap) hanya kepada allah, maka kesejahteraan akan meliputi seluruh umat. Bangunan masyarakat yang terlahir pun menjadi masyarakat yang bertakwa.

Selain itu ketahanan keluarga dalam islam juga terletak pada sistem ekonomi islam yang mampu menciptakan kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan. Karenanya aturan syariah Islam yang berasal dari allah sang khaliq ketika diterapkan secara menyeluruh, termasuk dalam aspek ekonomi, akan membangun kemuliaan keluarga dan masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image