Dr Ramadhan Buthi Menangis Karena Su'udzon
Agama | 2025-09-20 17:16:49Syaikhina Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi ulama terkenal dari Negara konflik Syiria, Beliau adalah ulama terkenal yang usianya tidak jauh beda dengan Syaikhina Maimun Zubair Sarang, Rembang.
Syeh Ramadhan juga pernah bertemu dengan Mbah Maimun Zubair, Hal ini pernah diceritakan oleh Gus Baha, tetapi kali ini saya tidak bercerita mengenai pertemuan dua ulama ini, saya akan bercerita mengenai Akhlak Syeh Ramadhan kepada jamaahnya yang sangat luar biasa dan menginspirasi.
Disaat jamaah mulai berdatangan Syeh Buthi bercerita:
"Ada yg ingin aku kisahkan terlebih dahulu, tapi aku masih menimbang-nimbang, Tapi dalam kesempatan in, aku akan menceritakannya,
Suatu saat, ada seorang jamaah yang rutin hadir dalam majelis ini, tapi sepertinya selama bulan Ramadhan ini beliau tak datang, insyaallah dia adalah orang baik dan sholeh.
Pria itu memiliki jenggot yang tebal dan panjang, Suatu hari aku melihat beliau berbeda, ia mencukur jenggotnya lebih dari biasa, terlalu tipis, bahkan hampir tercukur semua, terbesit dalam hatuku untuk mengritiknya
"Kenapa kamu mencukur jenggotmu seperti itu? kalau emang dari dulu jenggotmu udah tipis atau gak ada sama sekali tidak masalah. " ujar Syeh Buthi Dalam Hati.
Kritikan itu keluar dari hatiku, tidak berselang lama setelah itu, aku pergi ke tukang cukur biasanya, untuk merapikan jenggotku, ternyata apa yang terjadi?, Allah ingin menegurku, tanpa sengaja tukang cukur itu mencukur jenggotku sampai habis.
Aku langsung teringat apa yang aku fikirkan dalam hati tentang salah satu jamaah yang saya kritik itu. Dia sekarang sedang tidak ada di majelis ini, tapi insyallah besok aku akan menemuinya dan meminta maaf sepenuh hati.
Diatas adalah cerita Syeh Buthi dalam sebuah pengajian.
Tiba-tiba Syaikh Ramadhan Buthi menangis, dengan suara lirih dan terbata-bata beliau berkata :
"Wahai para sahabatku, kita tidak boleh mengkritik orang lain (seperti saya ini), walaupun kritikan itu dalam hati. Itu bagian dari suudzon pada hambanya Allah. Kalau memang ada kejanggalan atau masalah silahkan tanya kepada yang bersangkutan seara langsung, konfirmasi, bicara dengan baik-baik, jangan seperti diriku ini, aku merasa dengan mengkritik pria jenggot itu, aku sudah berbuat hal biasa, setelah itu Syeh Buthi berdoa : "Semoga Allah menganugerahi kita adab dan akhlak yang baik saat memperlakukan hamba-hamba-Nya”.
Diatas adalah kisah kesucian Syeh Buthi dalam hal menjaga hatinya, Syeh Ramadhan mengajarkan pada kita tentang kesucian hati dengan cara tidak su'udzon kepada sesama hambanya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
