Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image MAN 2 Bantul

Kolaborasi UAD dan MAN 2 Bantul Hadirkan Virtual Reality dalam Pembelajaran Biologi

Sekolah | 2025-09-15 09:26:06
Sosialisasi dan Uji Coba Aplikasi Virtual Reality (VR)

Bantul (MAN 2 Bantul) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul kembali menjadi tempat berlangsungnya kegiatan inovatif di bidang pendidikan. Pada Jum’at (12/9/25), Tim Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Sosialisasi dan Uji Coba Aplikasi Virtual Reality (VR) untuk Pembelajaran Biologi di ruang kelas XII A MAN 2 Bantul.

Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari persiapan tim LIDM UAD dalam ajang lomba inovasi digital mahasiswa tingkat nasional. Dengan menggandeng MAN 2 Bantul sebagai mitra uji coba, para mahasiswa berharap dapat menghadirkan pengalaman belajar baru bagi siswa, khususnya dalam bidang biologi yang seringkali membutuhkan visualisasi mendalam terhadap objek-objek mikroskopis maupun organ tubuh manusia.

Tim LIDM UAD memperkenalkan sebuah aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR) yang mereka kembangkan untuk mendukung proses pembelajaran biologi di sekolah. Melalui aplikasi ini, siswa dapat melihat objek-objek biologi secara tiga dimensi, seolah-olah berada langsung di dalam tubuh manusia atau menyaksikan secara nyata struktur organ, jaringan, dan sistem tubuh.

Dengan menggunakan headset VR, siswa kelas XII A diajak untuk merasakan pengalaman berbeda dalam mempelajari materi biologi yang selama ini hanya terbatas pada buku teks atau gambar dua dimensi. Misalnya, siswa dapat mengamati secara interaktif cara kerja sistem peredaran darah, struktur sel, atau mekanisme pernapasan.

Ketua tim LIDM UAD, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa inovasi ini lahir dari kebutuhan akan media pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan sesuai dengan perkembangan teknologi. “Kami ingin menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya teoritis, tetapi juga mampu memberi pengalaman nyata bagi siswa. Dengan VR, siswa bisa lebih mudah memahami konsep yang abstrak dan kompleks dalam biologi,” ungkapnya.

Sosialisasi dan uji coba aplikasi VR ini disambut dengan antusias oleh para siswa kelas XII A. Mereka tampak penasaran ketika giliran mencoba headset VR untuk melihat simulasi organ tubuh. Beberapa siswa bahkan mengaku baru pertama kali menggunakan perangkat semacam itu.

Salah satu siswi, Sekar, mengungkapkan pengalamannya setelah mencoba aplikasi tersebut. “Belajarnya jadi lebih menyenangkan, apalagi bisa melihat langsung organ tubuh dari dalam. Biasanya kami hanya membaca di buku, tapi dengan VR terasa lebih nyata dan mudah dipahami,” tuturnya dengan wajah gembira.

Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, turut memberikan apresiasi atas inisiatif tim LIDM UAD yang memilih MAN 2 Bantul sebagai lokasi sosialisasi dan uji coba. Menurutnya, kolaborasi antara perguruan tinggi dan madrasah merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Kami menyambut baik kegiatan ini karena sejalan dengan misi madrasah dalam mempersiapkan siswa menghadapi era digital. Teknologi harus dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang pembelajaran,” jelasnya.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan. Pertama, tim LIDM memberikan pemaparan mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat aplikasi VR untuk pembelajaran biologi. Presentasi disampaikan secara interaktif dengan menampilkan cuplikan video dan demo aplikasi.

Kedua, dilakukan sesi uji coba secara langsung. Siswa dipanggil satu per satu untuk mengenakan headset VR dan mencoba berbagai fitur yang tersedia dalam aplikasi. Tim LIDM mendampingi siswa agar dapat mengoperasikan perangkat dengan mudah serta menjelaskan konten yang ditampilkan.

Ketiga, setelah sesi uji coba, dilakukan diskusi dan tanya jawab. Siswa diberi kesempatan menyampaikan kesan, masukan, maupun pertanyaan terkait penggunaan aplikasi VR. Tim LIDM mencatat semua masukan sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan aplikasi sebelum dipresentasikan di ajang lomba.

Pemanfaatan teknologi VR dalam pembelajaran biologi dianggap penting karena mampu menjawab tantangan pendidikan di era digital. Materi biologi seringkali sulit dipahami hanya melalui teks atau gambar, sehingga diperlukan media yang dapat memberikan gambaran lebih nyata. Selain itu, VR juga mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan kritis dalam proses belajar. Dengan pengalaman imersif yang ditawarkan, siswa tidak hanya menghafal konsep, tetapi juga merasakan langsung bagaimana organ tubuh bekerja. Hal ini diyakini dapat meningkatkan pemahaman sekaligus daya ingat siswa terhadap materi pelajaran.

Tim LIDM UAD berharap aplikasi ini nantinya dapat digunakan secara luas di sekolah-sekolah sebagai salah satu media pembelajaran modern. “Kami berambisi agar karya ini tidak berhenti di lomba, tetapi benar-benar bisa memberikan manfaat nyata bagi dunia pendidikan,” kata salah satu anggota tim.

Kegiatan sosialisasi dan uji coba aplikasi VR ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dapat melahirkan inovasi yang bermanfaat. MAN 2 Bantul merasa bangga dapat menjadi bagian dari proses pengembangan aplikasi tersebut. Ke depan, pihak madrasah berharap teknologi semacam ini bisa terus dikembangkan tidak hanya untuk biologi, tetapi juga mata pelajaran lain seperti fisika, kimia, atau bahkan sejarah. Dengan demikian, pembelajaran di kelas akan semakin variatif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa. (FES)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image