Mengenal Lembaga Yaminas Noling: Menyiapkan Generasi Qurani dengan Mengelola Madrasah dan Pondok Tahfidz
Info Terkini | 2025-09-09 09:25:12
Gerimis pagi membasahi jendela. Di balik kaca, siluet-siluet kecil bergerak. Mereka adalah santri-santri Yaminas (Yayasan Minasa) Noling. Mereka bersiap. Bukan untuk sekolah biasa. Mereka bersiap untuk menghafal. Menghafal firman Tuhan. Senyum-senyum polos terpancar. Mata-mata mereka penuh harapan. Di tangan-tangan mungil mereka, Al-Qur'an terbuka.
Kisah Yaminas Noling bermula dari sebuah mimpi. Mimpi almarhum Bapak H. Azis. Ia ingin menghimpun masyarakat yang berpandukan Alquran dan Hadis. Pesantren menjadi jalannya. Bukan sekadar tempat belajar agama. Tapi juga tempat mencetak hafiz dan hafizah. Sebuah tempat yang menjadi oase ilmu. Di tengah kesibukan dunia. Sebuah tekad kuat terukir. Di atas tanah wakaf. Menjadi pondasi Yaminas.
Awalnya, semua serba sederhana. Bangunan seadanya. Fasilitas terbatas. Namun semangat tak pernah padam. Santri-santri datang dari berbagai daerah. Mereka mencari ilmu. Mereka haus akan hidayah. Bapak H. Azis dan didampingi guru berjuang, istrinya Hj. Hadeyang. Mereka mendedikasikan hidupnya. Untuk pendidikan. Untuk Al-Qur'an. Mereka tahu, ini bukan sekadar pekerjaan. Ini adalah ibadah.
Yaminas Noling kini tumbuh. Mengelola duabelas madrasah. Mulai dari Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah. Pendidikan umum terintegrasi. Dengan kurikulum keagamaan. Pelajaran Bahasa Arab, Tahfidz, dan Tafsir menjadi prioritas. Tujuannya jelas. Mencetak generasi cerdas. Cerdas akal. Cerdas hati.
Salah satu fokus utama lembaga Yaminas adalah Tahfidz Al-Qur'an. Programnya intensif. Para santri didampingi. Oleh para guru tahfidz yang kompeten. Setiap hari, mereka setor hafalan. Murojaah (mengulang hafalan) menjadi rutinitas. Lingkungan pondok sangat kondusif. Jauh dari hiruk pikuk kota. Memudahkan mereka fokus. Menghafal.
Pondok Tahfidz Putra dan Putri terpisah. Ini untuk menjaga adab. Sesuai syariat Islam. Setiap pondok memiliki fasilitas lengkap. Ruang tidur, mushola, dan ruang belajar. Semua dirancang. Untuk kenyamanan santri. Mereka merasa betah. Seperti di rumah sendiri.
Kurikulum Tahfidz Yaminas terstruktur. Target hafalan jelas. Untuk setiap jenjang. Ada ujian periodik. Ujian bulanan, semesteran, dan tahunan. Santri yang berhasil. Diberi apresiasi. Ini memotivasi mereka. Untuk terus bersemangat.
Pendidikan karakter juga penting. Yaminas menerapkan disiplin. Tapi juga penuh kasih sayang. Santri diajarkan mandiri. Mereka dilatih bersosialisasi. Menghargai sesama. Menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah. Berakhlak mulia.
Bukan hanya hafalan. Santri juga diajarkan pemahaman. Mereka mengikuti kajian kitab. Kitab-kitab klasik. Ilmu fiqih, tauhid, dan akhlak. Mereka tidak hanya hafal. Tapi juga mengerti. Apa yang mereka hafal.
Yaminas Noling punya visi besar. Menjadi pilar pendidikan Islam. Dengan fasilitas yang diupayakan modern. Tapi tetap berpegang teguh. Pada Al-Qur'an dan Sunnah. Mereka ingin mencetak ulama. Calon pemimpin masa depan. Yang berlandaskan iman.
Dukungan masyarakat sangat terasa. Para wali santri antusias. Mereka percaya. Yaminas Noling adalah tempat terbaik. Untuk pendidikan anak-anak mereka. Bantuan donasi juga mengalir. Dari berbagai pihak. Membantu operasional yayasan.
Yaminas Noling adalah wujud nyata. Dari sebuah mimpi besar. Perlahan mulai diwujudkan. Dengan kerja keras. Dengan keikhlasan. Mereka membuktikan. Pendidikan Al-Qur'an. Bisa berkembang. Di tengah tantangan zaman.
Masa depan Yaminas cerah. Rencana pengembangan sudah disusun. Pembangunan asrama baru. Penambahan fasilitas. Semua demi kemajuan. Pendidikan para santri. Agar mereka bisa menjadi. Generasi Qur'ani. Kebanggaan umat.
Sore menjelang. Azan berkumandang. Suara merdu. Dari mushola pondok. Santri-santri bergegas. Mempersiapkan diri. Untuk shalat berjamaah. Di balik jendela, siluet-siluet itu masih ada. Mereka adalah harapan. Mereka adalah masa depan. Dalam dunia Islam, Yaminas Noling punya posisi tersendiri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
