Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lia Farina

Antara Perang Pakistan VS India dan Jihad Membela Palestina

Agama | 2025-09-08 11:59:36

Antara Perang Pakistan Vs India dan Jihad Membela Palestina

Perang India-Pakistan dan isu "jihad" membela Palestina adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya melibatkan isu-isu agama dan geopolitik. Perang India-Pakistan, terutama terkait Kashmir, adalah konflik berkepanjangan yang dipicu oleh perebutan wilayah dan perbedaan agama. Motivasi Utama Konflik antara Pakistan dan India berakar pada sengketa wilayah, terutama Kashmir, yang telah berlangsung sejak pemisahan India dan Pakistan pada tahun 1947. Kepentingan Nasional: Kedua negara bertindak berdasarkan kepentingan nasional mereka, termasuk keamanan, kedaulatan, dan pengaruh regional.

Penyebab Konflik ini berakar pada pembentukan India dan Pakistan pada tahun 1947, dan perebutan wilayah Kashmir, yang mayoritas penduduknya Muslim, tetapi dikuasai oleh India.Selain itu, ada rivalitas historis, perbedaan ideologi negara (sekuler vs. Islam), dan persaingan regional.Sementara itu, "jihad" membela Palestina adalah konsep yang muncul dari solidaritas umat Islam terhadap perjuangan rakyat Palestina, namun tidak selalu diterjemahkan menjadi aksi militer.

Berikut adalah beberapa poin perbedaan dan hubungan antara keduanya Perang India-Pakistan. Perang India-Pakistan 1947, 1965, 1971 (yang menyebabkan kemerdekaan Bangladesh), dan Perang Kargil 1999. Faktor Perbedaan agama antara mayoritas Hindu di India dan mayoritas Muslim di Pakistan juga memperparah konflik. Konflik Berkelanjutan Kedua negara telah terlibat dalam beberapa kali perang dan konflik bersenjata, terutama terkait Kashmir. Konflik Negara-Bangsa: Ini adalah konflik antara dua negara berdaulat yang memiliki angkatan bersenjata konvensional, dan keduanya memiliki senjata nuklir, yang menambah dimensi bahaya pada setiap eskalasi.

Keterlibatan Pihak Ketiga Konflik ini juga melibatkan negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, China, Rusia, dan negara-negara Arab yang memiliki kepentingan geopolitik di kawasan. Dinamika Geopolitik Regional: Konflik ini juga dipengaruhi oleh dinamika kekuatan regional dan global, di mana negara-negara besar seperti China, AS, dan Rusia memiliki kepentingan dan memantau perkembangan.Dampak Perang ini telah menyebabkan korban jiwa yang besar, pengungsian, dan ketegangan yang berkelanjutan di kawasan Asia Selatan. Sering Terjadi Eskalasi Meskipun ada gencatan senjata, ketegangan sering memanas dan dapat berujung pada bentrokan militer.

"Jihad" Membela Palestina. Konsep "Jihad" dalam konteks ini mengacu pada perjuangan umat Muslim untuk membela hak-hak rakyat Palestina yang tertindas, termasuk hak untuk memiliki tanah air. Solidaritas Umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Pakistan, menunjukkan solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan Palestina. Karakteristik Perjuangan Melawan Penjajahan/Pendudukan: Fokus utamanya adalah mengakhiri pendudukan wilayah Palestina dan merebut kembali hak-hak dasar rakyat Palestina.Aksi Dukungan ini dapat berupa aksi solidaritas, penggalangan dana, demonstrasi, atau bantuan kemanusiaan. Namun, tidak selalu berarti aksi militer. Ada perbedaan tafsir mengenai konsep "jihad" itu sendiri. Sebagian memahami "jihad" sebagai perang suci, sementara sebagian lain memahami sebagai perjuangan yang lebih luas, termasuk perjuangan non-militer. Dimensi Agama dan Kemanusiaan Jihad di sini tidak hanya tentang perang fisik, tetapi juga perjuangan moral, politik, ekonomi (misalnya boikot), dan spiritual untuk mendukung keadilan. Banyak fatwa ulama internasional menyerukan kewajiban jihad (dalam berbagai bentuk) untuk membela Palestina.Keterkaitan Beberapa pihak melihat adanya hubungan antara konflik India-Pakistan dengan isu Palestina, karena keduanya melibatkan isu agama dan geopolitik. Namun, ini adalah dua isu yang berbeda dan tidak selalu terkait secara langsung.

Hubungan Antara Keduanya. Geopolitik Konflik India-Pakistan dan isu Palestina sama-sama melibatkan isu geopolitik dan kepentingan negara-negara di kawasan. Solidaritas Dukungan terhadap Palestina bisa menjadi bagian dari solidaritas umat Muslim, termasuk di Pakistan, terhadap perjuangan rakyat Palestina. Namun, perlu diingat bahwa perang India-Pakistan adalah konflik teritorial yang melibatkan dua negara, sementara isu Palestina adalah isu kemerdekaan dan hak asasi manusia yang melibatkan rakyat Palestina dan negara Israel. Solidaritas Umat Islam: Isu Palestina membangkitkan solidaritas yang kuat di kalangan umat Islam di seluruh dunia, yang melihatnya sebagai isu sentral bagi kehormatan dan martabat umat. Dukungan Beragam: Dukungan untuk Palestina tidak hanya dalam bentuk militer, tetapi juga melalui doa, donasi kemanusiaan, kampanye kesadaran, dan boikot ekonomi. Contoh Jihad/Perjuangan: Intifada, berbagai operasi militer kelompok perlawanan, dan upaya diplomatik serta kampanye global untuk hak-hak Palestina.

Peran Aktor Non-Negara. Meskipun ada entitas semi-negara seperti Hamas, perjuangan ini juga melibatkan gerakan perlawanan, aktivis sipil, dan dukungan dari masyarakat internasional. Meskipun keduanya melibatkan kekerasan dan konflik bersenjata, perang Pakistan vs India adalah konflik antar-negara yang didorong oleh sengketa perbatasan dan rivalitas geopolitik regional. Di sisi lain, "jihad membela Palestina" lebih berakar pada perjuangan pembebasan nasional melawan pendudukan, yang diperkuat oleh dimensi agama, moral, dan kemanusiaan, serta mendapatkan dukungan luas dari umat Islam di seluruh dunia sebagai bentuk solidaritas terhadap kaum tertindas. Pemahaman yang akurat tentang perbedaan ini sangat penting untuk menganalisis kompleksitas masing-masing konflik.

Dalam perspektif Islam, penyelesaian konflik, baik antara Pakistan dan India maupun terkait Palestina, didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, perdamaian, persaudaraan Muslim, dan perlindungan terhadap kehidupan. Meskipun konteks dan akar masalah kedua konflik ini berbeda, Islam menawarkan kerangka etika dan hukum yang komprehensif.

Prinsip Umum Solusi Islam untuk Konflik Mengutamakan Perdamaian (As-Sulh). Islam sangat menganjurkan perdamaian dan rekonsiliasi. Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa. QS. Al-Hujurat [49]: 9: "Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." Negosiasi, mediasi, dan arbitrase adalah metode yang dianjurkan untuk mencapai solusi damai. Keadilan ('Adl) dan Kesetaraan (Ihsan). Setiap solusi harus didasarkan pada keadilan. Islam menekankan perlakuan adil bahkan terhadap musuh. Mematuhi Jika ada perjanjian atau kesepakatan damai yang telah dibuat, Islam mewajibkan untuk mematuhinya selama tidak bertentangan dengan syariat dan tidak ada pelanggaran dari pihak lain. Menghindari Perang Kecuali Terpaksa, dengan aturan yang sangat ketat (misalnya, tidak membunuh warga sipil, perempuan, anak-anak, orang tua, tidak merusak fasilitas umum, dll.). Persatuan Umat Islam (Ukhuwah Islamiyah). Bagi konflik yang melibatkan sesama Muslim, prinsip persatuan dan persaudaraan umat Islam menjadi sangat sentral. Perpecahan adalah kelemahan dan dosa besar dalam pandangan Islam.

Setelah itu, individu ini harus berinteraksi ke tengah-tengah umat sehingga bisa mempengaruhiaktivitas politik di negaranya. Khilafah akan menjadi kekuatan global baru yang akan menyingkirkan pengaruh Barat imperalis sebagaimana firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 33 Artinya : “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk Al-Qur’an dan Agama yang benar untuk dimenangkan atas segala agama, meskipun orang-orang musyrik tidak menyukainya.”

Jika dilihat dari kacamata nasionalis maka banyak pilihan yang mungkin tidak tersedia, tetapi ketika rakyat Kashmir dipandang sebagai umat Islam dan Pakistan memenuhi takdirnya dan menjai Khilafah maka hal itu akan menghapus perbatasan negara bangsa dan bekerja untuk menyatukan negara-negara Muslim untuk bertindak menjadi satu melawan agresi negara India. Khilafah akan menghentikan sumberdaya alam yang datang atau yang direncanakan akan datang di india dari Afganistan dan Iran melalui Pakistan.

Di sinilah letak penting mengapa kita harus memperjuangkan Kembali Khilafah Islam ‘alaa minhaajnan-nubuwwah. Kekuatan politik Islam golobal inilah yang akan mampu menghadapi kekuatan global Barat dan mencampakkan para penguasa pengkhianant di negeri Islam. Pada gilirannya, Khilafahlah yang akan menggerakkan tentara-tentara di negeri-negeri Ilam untuk membebaskan tanah Palestina yang diberkahi.

Lia Farina

Aktifis Muslimah Peduli Umat

Aceh Barat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image