Study Al-quran
Agama | 2025-09-05 10:22:26AL-QUR’AN AL-KARIM
A.PENDAHULUAN
AL-QUR’AN Adalah kitab suci umat islam yang di turunkan oleh ALLAH SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW melalui wahyu dari malaikat Jibril, di tulis dalam mushaf, dan diriwayat kan secara mutawatir, serta membacanya ternilai ibadah.
B.PEMBAHASAN
Sebagaiman akita ketahui AL-QUR’AN Adalah kitab samawi yang masih asli dan utuh, tidak ada perubahan di dalamnya, dan berlaku seepanjang zaman, AL-QURAN diturunkan kepada rasul untuk memberi petunjuk baginya.
Di dalam AL-QUR’AN terdapat 114 surah yang terdiri dari makiyah ± 86 surah (diturunkan di Makkah sebelum hijrah Nabi ﷺ ke Madinah). Dan Madaniyah: ± 28 surah (diturunkan setelah hijrah, di Madinah). Dan ada 6236 ayat dari 30 juz menurut para ulama.
Studi Al-Qur'an sangat luas dan mencakup hal-hal berikut:
-Ilmu Tafsir adalah studi tentang bagaimana ayat-ayat Al-Qur'an ditafsirkan sehingga orang dapat memahami pesan yang terkandung di dalamnya dengan cara yang sesuai dengan maksud Allah SWT.
-Ilmu Qira'at adalah penelitian tentang berbagai cara membaca Al-Qur'an yang diceritakan oleh Rasulullah SAW.
-Agar pemahaman lebih kontekstual, ilmu Asbābun Nuzūl menyelidiki bagaimana ayat-ayat Al-Qur'an muncul.
Ilmu Balaghah dan Bahasa Arab adalah studi tentang bahasa, retorika, dan gramatika Al-Qur'an. Ilmu Ulumul Qur'an terdiri dari berbagai cabang ilmu, seperti nasikh-mansukh, muhkam-mutasyabih, dan makkiyah-madaniyah. Kajian Tematik (Mawḍū'ī) adalah penelitian yang membahas topik tertentu dalam Al-Qur'an. Ini termasuk topik seperti pendidikan, ekonomi, sosial, politik, dan sains.
Studi Al-Qur'an membutuhkan beberapa alasan penting, antara lain:
Sebagai pedoman hidup: membantu orang Islam memahami ajaran Allah SWT secara akurat.
Sumber utama syariat, bersama dengan Sunnah, sebagai dasar hukum Islam.
Sebagai inspirasi ilmu pengetahuan, mendorong pembentukan peradaban Islam dan sains.
Sebagai metode dakwah, menerangkan prinsip-prinsip Islam kepada masyarakat.
Sebagai benteng moral, mengajarkan orang-orang untuk berperilaku mulia.
Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, berfungsi sebagai hudan (petunjuk), furqān (pembeda), dan syifā' (penyembuhan) bagi manusia. Ada banyak prinsip hidup di dalamnya, termasuk ajaran tentang alam semesta. Kajian Al-Qur'an menjadi semakin penting seiring perkembangan ilmu pengetahuan modern, terutama dalam hal mengetahui bagaimana ayat-ayat kauniyah (ayat tentang alam) berkaitan dengan penemuan ilmiah modern.
Selain berfungsi sebagai kitab petunjuk ibadah, Al-Qur'an juga berfungsi sebagai inspirasi pengembangan ilmu pengetahuan. Fenomena kontemporer menunjukkan titik temu antara Al-Qur'an dengan penemuan sains seperti penciptaan alam semesta, embriologi, siklus air, peredaran planet, dan struktur Bumi.
Namun, studi Al-Qur'an dan ilmu pengetahuan modern tidak selalu dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran Al-Qur'an melalui sains; lebih dari itu, ia adalah penelitian yang bertujuan untuk menggali hikmah Al-Qur'an dan menegaskan relevansinya untuk peradaban manusia.
Studi Al-Qur'an adalah studi ilmiah tentang Al-Qur'an melalui berbagai pendekatan, termasuk tafsir, sejarah, linguistik, dan topik. Dalam konteks sains, studi Al-Qur'an mengacu pada upaya untuk memahami ayat-ayat kauniyah dan menghubungkannya dengan fakta ilmiah yang dapat dipahami manusia.
Sejak abad pencerahan (Enlightenment) di Barat, rasionalitas, eksperimen, dan metode ilmiah berkembang. Kemajuan teknologi, sains eksperimental, dan penguasaan manusia terhadap fenomena alam adalah tanda-tanda perkembangan ilmu pengetahuan modern.
Al-Qur’an memuat sekitar 750 ayat yang berkaitan dengan fenomena alam, kosmos, dan kehidupan.³ Meski Al-Qur’an bukan kitab sains, banyak ayat yang memberi isyarat dan inspirasi terhadap pengetahuan modern, sehingga mendorong lahirnya tradisi ilmiah dalam Islam, terutama pada masa keemasan peradaban Islam (abad 8–13 M).
Metode Para Ulama untuk Menanggapi Ayat-ayat Kauniyah
-Pendekatan Tekstual-Klasik—dianut oleh ulama tafsir klasik seperti Ath-Tabari—lebih menekankan makna ayat dalam konteks riwayat dan kebahasaan, tanpa mengaitkannya dengan disiplin ilmu modern.
-Tokoh filosofi seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina melihat bahwa ayat-ayat Al-Qur'an terkait dengan logika dan filsafat alam.
-Ulama kontemporer dengan pendekatan ilmiah seperti Zaghlul an-Najjar dan Maurice Bucaille mencoba membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan cara yang ilmiah; mereka bahkan mengaitkan ayat-ayat tersebut dengan teori embriologi, astronomi, dan Big Bang.
Ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang Berhubungan dengan Sains
Dalam Surat Al-Anbiya' ayat 21 ayat 30, disebutkan bahwa "Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya..." Ini terkait dengan teori tentang terjadinya Big Bang.
Proses penciptaan manusia dijelaskan dalam QS. Al-Mu'minun [23]:12–14, yang menceritakan tentang proses dari nutfah (air mani) hingga menjadi "alaqah" (segumpal darah), "mudhgah" (segumpal daging), dan kemudian tulang yang terbungkus daging. Ini sejalan dengan penemuan embriologi kontemporer.
QS. Az-Zumar [39]:21 menjelaskan bagaimana air turun dari langit, masuk ke tanah, tumbuh tanaman, dan kembali ke siklus. Ini relevan dengan konsep siklus hidrologi kontemporer.
Dalam QS. Yasin [36]:40, disebutkan bahwa "Matahari tidak dapat mengejar bulan dan malam pun tidak mendahului siang." Masing-masing beredar pada garis edarnya.” → Ini sesuai dengan teori astronomi kontemporer tentang orbit benda langit.
Kesimpulan
Ada korelasi antara wahyu dan fakta ilmiah, seperti yang ditunjukkan oleh studi Al-Qur'an dan ilmu pengetahuan kontemporer. Al-Qur'an bukan kitab sains, tetapi ia berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak ayat kauniyah terkait dengan teori sains modern, seperti embriologi, siklus air, orbit planet, dan penciptaan alam.
Ini menunjukkan peran penting Al-Qur'an sebagai pedoman spiritual dan sumber motivasi intelektual. Integrasi antara studi Al-Qur'an dengan ilmu pengetahuan kontemporer dapat membantu menyelesaikan krisis moral dan menentukan jalan untuk kemajuan peradaban di era modern.
PENUTUP
Sekian dari saya, semoga bermanfaat dan bisa di kaji seksama, apabila ada kesalahan mohon di maafkan dan jika anda yang membaca merasa puas terimakasih.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
