Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kholista Rana Abadi

Radiologi Cerdas: Peran AI dalam meningkatkan akurasi dan Efisiensi Teknologi Radiologi

Riset dan Teknologi | 2025-09-01 11:09:37

Radiologi Cerdas: Peran AI dalam meningkatkan akurasi dan Efisiensi Teknologi Radiologi. 

Nama: Kholista Rana Abadi Program Studi: Teknologi Radiologi Pencitraan Mahasiswa Universitas Airlangga Nim: 413251061Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan teknologi pencitraan untuk mendiagnosis, memantau, dan mengobati pasien. Di era digital yang serba canggih ini, teknologi semakin berkembang. Mulai muncul berbagai macam kecerdasan buatan atau bisa disebut juga AI yang telah merambat ke berbagai bidang termasuk kesehatan.

Radiologi tidak hanya menjadi alat bantu visualisasi organ tubuh, tetapi juga sebagai penentu arah penanganan yang tepat bagi pasien. Namun kerumitan data dan beban kerja yang tinggi sering kali terjadi human eror dan akhirnya sebagian besar data terlambat. Integrasi AI dalam radiologi adalah revolusi nyata untuk peningkatan akurasi diagnosis dan efisiensi pelayanan. “Radiologi cerdas” bukan sekedar kata kata melainkan tren inovatif yang membawa dampak nyata bagi masyarakat disekitarnya.

Radiologi adalah cabang ilmu yang berfokus pada pencitraan medis dengan memanfaatkan teknologi seperti sinar-X, CT-Scan, MRI, dan ultrasonografi untuk mendiagnosis kondisi kesehatan pasien. Meskipun memiliki peranan yang sangat penting, praktik radiologi konvensional menghadapi sejumlah tantangan. Radiologi sering kali harus menganalisis ribuan gambar dalam waktu yang terbatas dan akhirnya meningkatkan risiko terjadinya kesalahan manusia.

Keterbatasan deteksi dini juga sering kali membuat beberapa penyakit tahap awal sulit terdeteksi karena kemiripan gambar. Kualitas gambar yang buruk karena teknologi terbatas juga mempengaruhi proses deteksi. Selain itu, jumlah tenaga radiologi yang tersedia masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tingginya permintaan akan layanan kesehatan. Di sinilah Artificial Intelligence (AI), khususnya melalui machine learning dan deep learning, memberikan inovasi yang signifikan dalam bidang radiologi.

Teknologi ini memiliki kemampuan untuk mengenali pola dalam citra medis dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi. Contohnya, AI dapat digunakan untuk mendeteksi kanker paru-paru pada tahap awal, menganalisis stroke melalui CT-Scan, Skrining payudara berbasis AI terbukti meningkatkan tingkat deteksi kanker hingga 21% serta membantu dalam diagnosis penyakit menular seperti tuberkulosis (TB) dan COVID-19.

AI mendukung pemantauan kondisi pasien jarak jauh, pengaturan dosis obat secara personal, dan pencegahan penyakit menular dengan deteksi dini.AI berperan sebagai sistem pendukung keputusan klinis yang membantu radiologi dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan cepat. Penting untuk dicatat bahwa AI tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran radiologi, melainkan sebagai mitra cerdas yang mendukung kinerja profesional mereka. Peranan AI mampu memberikan keuntungan yang signifikan: 1. Meningkatkan akurasi diagnosis dengan mengurangi kesalahan akibat faktor manusia. 2. Efisiensi waktu karena hasil analisis citra dapat diperoleh lebih cepat. 3. Mengurangi beban kerja radiologi dengan menangani kasus rutin, sehingga radiologi dapat berfokus pada kasus kompleks. 4. Peningkatan kualitas layanan pasien karena deteksi dini memungkinkan intervensi medis lebih cepat. Walaupun memiliki potensi besar untuk radiologi, penerapan AI dalam bidang radiologi juga menghadapi berbagai tantangan.

Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah bahwa AI bisa menggantikan peran tenaga radiologi, tetapi sebenarnya peran manusia sangatlah penting. Pemanfaatan teknologi ini tetap menjadi langkah strategis menuju pelayanan medis yang lebih cepat, tepat, dan manusiawi. Selain itu, masalah privasi dan keamanan data medis pasien juga menjadi perhatian yang serius. Diperlukan regulasi yang jelas untuk memastikan bahwa penggunaan AI tetap sesuai dengan etika. Di samping itu, tenaga kesehatan radiologi perlu meningkatkan literasi digital mereka agar bisa memanfaatkan dan memaksimalkan teknologi ini dengan sebaik-baiknya.

Menurut saya integrasi AI sebaiknya dipandang sebagai kerja sama yang strategis untuk peningkatan akurasi maupun efisiensi dan bukan ancaman. Investasi pada teknologi AI harus diimbangi dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia agar tercipta kolaborasi efektif. Sinergi antara kecerdasan buatan dan kecerdasan manusia merupakan kunci keberhasilan menghadirkan layanan kesehatan yang lebih maju. AI memang terbukti meningkatkan akurasi, efisiensi, dan berkontribusi besar bagi radiologi. Meski ada tantangan, teknologi ini tetap penting untuk mendukung pelayanan medis yang lebih cepat, tepat, dan manusiawi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image