Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fauzi Hudlori

Urgensi Al-Qur'an Dalam Kehidupan Modern

Agama | 2025-08-15 15:20:30

A.Pendahuluan

Dalam kehidupan modern yang ditandai oleh percepatan informasi, kemajuan teknologi, dan perubahan nilai-nilai sosial, manusia dihadapkan oleh berbagai tantangan moral dan spiritual. Arus globalisasi tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga membawa krisis identitas, degradasi moral, serta hedonisme yang kian meluas. Dalam kondisi ini, Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup umat Islam menjadi sumber nilai yang sangat relevan dan mendesak untuk dikaji dan diamalkan secara mendalam oleh umat manusia. Oleh karena itu, urgensi studi Al-Qur’an dalam kehidupan modern menjadi sangat penting sebagai upaya menjaga arah dan makna hidup seorang manusia.

Al-Quran memiliki peran penting dalam kehidupan modern sebagai pedoman, sumber hukum, dan petunjuk bagi umat Islam. Al-Quran tidak hanya relevan dalam konteks ibadah, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk etika, interaksi sosial, dan pengambilan keputusan.Dari sebuah teori yang dikembangkan Muhammad Rifqi Almas dalam karyanya “Penerapan Al-Qur’an dalam kehidupan Manusia”, Al-Quran merupakan pedoman dalam kehidupan sehari-hari dan landasan bagi kaum muslimin dalam menjalankan hidupnya di dunia, karena di dalamnya terdapat berbagai aturan, baik yang berhubungan dengan aturan dunia maupun akhirat. Ajaran yang terkandung dalam al-Qur'an, membimbing manusia ke jalan yang benar dan tidak tersesat sehingga manusia memiliki kepercayaan dan akidah yang benar dan lurus, peraturan dan hukum yang baik, serta akhlak mulia dan terpuji dalam mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Di abad ke-21 ini, dunia menyaksikan kemajuan teknologi yang luar biasa pesat, perubahan sosial yang cepat, dan perkembangan globalisasi yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut menuntut kita untuk berpikir secara kritis, adaptif, dan memiliki landasan moral yang kokoh dalam menghadapi tantangan zaman. Dari sebuah pendapat Manna Khalil Al-Qatthan, dalam karyanya Mabahits fii ulum Al-Qur’an (Maktabah Al-Ma’arif, 2000). Al-Qur’an sebagai wahyu terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan tetap menjadi sumber ajaran utama bagi umat Islam di seluruh dunia.

Edukasi Al-Qur’an di era modern ini memiliki signifikansi yang sangat penting. Pendidikan yang mengedepankan pemahaman dan pengalaman ajaran Al-Qur’an dapat membentuk individu dan masyarakat yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki moral dan akhlak yang baik. Al-Qur’an juga mengajarkan nilai-nilai universal yang tetap relevan, seperti keadilan, kesetaraan, tanggung jawab sosial, dan kasih sayang terhadap sesama manusia. Sebuah teori dari Abd.Muqit, Ulumu Al-Qur’an (kediri: Literasi Insani, 2023). Kemukjizatan Al-Qur’an tidak hanya sebagai sumber pengetahuan yang mengandung hal spiritual saja, tetapi juga wawasan ilmiah yang relevan dengan berkembangnya zaman, seperti banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang sains, astronomis, biologi, dan geologi.

B.Problem Pendidikan Agama Di Era Modern

1. Krisis spritual dan moral: Globalisasi membawa budaya konsumsif dan hedonistik, yang mengikis nilai-nilai spiritual generasi muda. Mereka sering kehilangan arah dan tidak memahami tujuan hidup yang hakiki. Pandangan agama sangat menekankan pentingnya Tazkiyah Al-nafs (penyucian Jiwa). Bahwa kebahagian sejati adalah dengan menyucikan jiwa dan mengingat Allah. Al-Qur’an juga menekankan dalam suratnya Q.S Al-Imran:110. pentingnya amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran). Sebagimana banyak individu berilmu tinggi, tetapi tidak memiliki akhlak mulia. Dalam pandangan islam, ilmu harus menghasilkan akhlak yang baik, sebagaimana Rasulullah bersabda “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia”.

2. Sekularisasi pendidikan: Sistem pendidikan modern memisahkan aspek agama dari ilmu pengetahuan. Akibatnya, siswa hanya diajarkan untuk sukses secara duniawi tanpa mengaitkannya dengan nilai-nilai ukhrawi. Dalam pandangan islam, ilmu tidak boleh dipisahkan dari agama, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Alaq:1-5, bahwa segala ilmu berasal dari Allah dan harus digunakan untuk kebaikan.

3. Minimnya keteladanan dari pemimpin: dari sebuah karya Abd.Muqit,“Memperkuat Nasionalisme Kebangsaan Perspektif Syekh Nawawi Al-Bantani dan M.Quraish Sihab,“ Ta’wiluna 3 hal. 2. Banyak pemimpin masyarakat, termasuk di instituti pendidikan, gagal menunjukan keteladanan dalam menerapkan nilai-nilai agama. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa pendidikan melalui keteladanan adalah kunci utama keberhasilan dakwah (Usamah Hasanah, QS.Al-Ahzab:21).

C.Relevansi Ajaran Al-Qur’an Di Era Modern

1. Aqidah dan Keimanan.

Aqidah merupakan hal pokok dalam islam, aqidah ini merupakan kunci dari amal manusia. Seseorang amalnya dapat memiliki nilai ibadah ketika sudah berakidah dengan benar, tetapi jika seseorang berakidah sebaliknya, maka amalnya pun akan sia-sia walaupun ia selama hidupnya dipenuhi dengan amal kebajikan. Al-Qur’an sebagai kitab suci yang terakhir yang diturunkan dalam agama islam, yang pertama kali ditekankan pada awal turunnya adalah meluruskan aqidah-aqidah yang sudah berubah dan melenceng dari ajaran nabi-nabi sebelumnya.

Bahwasanya Tuhan haruslah Maha kekal dan Maha besar dan yang memiliki sifat-sifat tersebut hanyalah milik Allah SWT. Sesuatu yang dianggap Tuhan tetapi mereka binasa seperti Matahari, Api, Rembulan, Berhala, dan tuhan-tuhan lainnya maka tuhan tersebut tidak layak dijadikan sebagai tuhan karna hal-hal tersebut dapat binasa dan tidak dapat memberi manfaat.

Tema aqidan lainnya yang dijelaskan dalam Al-Qur’an adalah eskatologi. Fazlur Rahman dalam karya bukunya Major Themes Of The Qur’an (tema-tema pokok dalam Al-Qur’an) memasukan pembahasan eskatologi ini menjadi pembahasan tersendiri. Menurutnya kitab suci ini berbicara tentang pengadilan di akhirat. Pada waktu ini semua kebenaran akan tampak dan manusia akan dimintai pertanggungjawaban atau perbuatannya yang dilakukan di dunia.

2. Ibadah dan Spiritual

Al-Quran memberikan pedoman jelas tentang tata cara dan tujuan ibadah. Dalam surat Al-Baqarah ayat 21, umat manusia diingatkan untuk beribadah kepada Allah sebagai tujuan hidup . Shalat diwajibkan pada berbagai waktu, termasuk didalam surat Al-Hud ayat 114 yang mencakup waktu shalat di kedua sisi siang dan sebelum malam. Dan umat manusia juga ditekankan dalam menunaikan shalat, membayar zakat, dan beribadah puasa.

3. Mu’amalah

Muammalah adalah perbuatan manusia yang berhubungan dengan manusia lainnya dalam masalah ekonomi taupun lainnya. Al-Qur’an juga memperhatikan permasalahan ini mengingatkan hal ini sangat penting karena menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia yang jika tidak diatur maka manusia dapat berbuat semena-mena dan dapat merugikan orang lain. Dan Al-Qur’an memberikan pedoman dalam hal muammalah tepatnya pada ekonomi, pernikahan dan keluarga, konsumsi, dan Jinayah (hukuman).

D. Kesimpulan

Edukasi al-Qur’an di era modern memegang peranan penting dalam memberikan pedoman hidup yang komprehensif dan relevan dengan tantangan zaman. Sebagi sumber utama dalam agama Islam, Al-Qur’an tidak hanya memberikan petunjuk tentang aqidah, ibadah, muammalah dan akhlak, tetapi juga tentang sains dan teknologi, yang menunjukan kemukjizatan kitab ini. Di tengah dinamika pekembangan zaman, Al-Qur’an menawarkan nilai-nilai universal yang tetap relevan, seperti keadilan, persaudaraan, dan tanggung jawab sosial yang dapat menjadi dasar untuk menghadapi berbagai tantangan modern , termasuk ketidaksetaraan sosial, konflik, dam krisis lingkungan. Relevansi Al-Qur’an di era digital juga sangat jelas, dimana prinsip-prinsip etika dan moral seperti menjaga persaudaraan dan menjauhi fitnah sangat penting untuk diterapkan dalam interaksi dunia maya. Selain itu, edukasi Al-Qur’an dapat berperan dalam membentuk karakter yang kuat dan moralitas yang tinggi yang sangat dibutuhkan ditengah krisis moral dan penyalahgunaan teknologi yang kerap terjadi di masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image