Syariah 7.0: Jalan Tengah Generasi Z dalam Revolusi Industri 6.0 dan Masyarakat 5.0
Eduaksi | 2025-08-13 20:42:20Syariah 7.0: Jalan Tengah Generasi Z dalam Revolusi Industri 6.0 dan Masyarakat 5.0
Oleh: Assoc. Prof. Dr. Hisam Ahyani Pakar Hukum Syariah, Lektor Kepala IMA Kota Banjar
Banjar – Dunia tengah menghadapi gelombang baru revolusi industri. Setelah era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 yang dikembangkan Jepang, kini Indonesia dan dunia mulai memasuki Revolusi Industri 6.0, yang ditandai dengan integrasi teknologi digital, fisik, dan biologis secara lebih dalam (Kementerian Perindustrian, 2024).
Di tengah guncangan perubahan besar ini, generasi muda—khususnya Generasi Z—menjadi generasi penentu arah masa depan. Mereka menghadapi tantangan krisis spiritual, sosial, bahkan eksistensial, akibat dampak negatif dari digitalisasi, individualisme, hingga krisis moral global (Webkita.net, 2019).
Sebagai jawaban atas tantangan itu, saya menawarkan pendekatan Syariah 7.0: sebuah gagasan futuristik berbasis maqashid syariah yang membumikan nilai-nilai ketuhanan dalam era penuh teknologi. Gagasan ini adalah kelanjutan dari karya-karya kami sebelumnya, seperti Syariah 5.0 yang membahas transformasi wakaf dan hukum keluarga Islam (Hamzah et al., 2025), serta Syariah 6.0 yang menyentuh spiritualitas dan keberkahan rezeki dalam rumah tangga digital (Ahyani et al., 2025).
Syariah 7.0 juga menjadi jembatan spiritual untuk menyikapi gejala dehumanisasi era Society 5.0 dan Industri 6.0, melalui pendekatan taqwa sebagai fondasi peradaban. Ini sejalan dengan gagasan dalam Seminar Nasional Revolusi Taqwa 7.0 vs Society 5.0, yang menekankan bahwa jalan keluar dari semua problem umat bukan hanya melalui fatwa, tetapi melalui taqwa yang sejati (Nasichin et al., 2022).
Sejalan dengan itu, buku Membumikan Syariah: Pendekatan Fikih Keluarga dan Ekonomi Menuju Kesejahteraan Sosial (Ahyani & Mutmainah, 2025) menegaskan bahwa keadilan sosial dan spiritual dalam ekonomi dan keluarga adalah pondasi bagi masyarakat madani digital masa depan.
Melalui Making Indonesia 4.0, pemerintah telah menyiapkan ekosistem robotika, AI, dan digitalisasi (Kemenperin, 2024). Namun, tanpa dibarengi revolusi spiritual, bangsa ini hanya akan menjadi konsumen teknologi, bukan pemimpin peradaban. Maka, Syariah 7.0 menawarkan format nilai Islam yang kontekstual dan solutif, siap bersinergi dengan Revolusi Taqwa 7.0 dan arah baru keindonesiaan digital.
Sumber Rujukan
Ahyani, H., & Mutmainah, N. (2025). Membumikan Syariah: Pendekatan Fikih Keluarga dan Ekonomi Menuju Kesejahteraan Sosial.
Hamzah, I., Abdurrohim, M., & Ahyani, H. (2025). Syariah 5.0: Kajian Maqasidi atas Transformasi Wakaf, Mawarits, dan Hukum Keluarga Islam Modern.
Ahyani, H., Hamzah, I., Muharir, M., & Lathif, A. M. M. (2025). Syariah 6.0: Reset Hidup, Unlock Rezeki! Panduan Rezeki Suami Berkah di Tengah Revolusi Digital.
Kementerian Perindustrian. (2024, Juli 30). Making Indonesia 4.0, Langkah Indonesia Menuju Era Digital dan Otomatisasi. https://www.kemenperin.go.id
Nasichin, I., Mustaqim, A., Akhmad, S. A., Anggoro, D. D., & Yusuf, I. (2022, Juli 24). Seminar Nasional Revolusi Taqwa 7.0 vs Society 5.0 dalam Rangka Menyambut Tahun Baru Islam. https://bit.ly/seminar-revolusi-taqwa
TechCrunch. (2019, Februari 4). Japan’s Society 5.0: A Human-Centered Future. TechCrunch.com.
Webkita.net. (2019, September 9). Arah Baru Perpaduan Era Revolusi 4.0 dan Masyarakat 5.0. https://www.webkita.net
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
