Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Leo Saripianto

Dari Desa Menuju Migrasi yang Aman

Kisah | 2025-08-13 19:54:40

Di banyak sudut desa di Nusa Tenggara Timur (NTT), cerita perempuan yang merantau menjadi pekerja migran sudah seperti bagian dari kehidupan sehari-hari. Ada yang pergi demi biaya sekolah anak, membangun rumah, atau membantu keluarga keluar dari kemiskinan. Namun, di balik harapan itu, terlalu sering mereka pulang dengan tangan hampa-bahkan ada yang tak pernah kembali. Gaji tak dibayar, kekerasan di tempat kerja, dan perdagangan orang masih menjadi bayang-bayang yang nyata.

Pemerintah NTT sadar betul: mayoritas pekerja migran dari daerah ini adalah perempuan, dan mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap eksploitasi. Maka lahirlah inisiatif penting-Peraturan Daerah Perlindungan Pekerja Migran-untuk memberi payung hukum yang kokoh sejak langkah pertama mereka meninggalkan desa.

Sejak tahun 2020, NTT telah memiliki Peraturan Gubernur tentang perlindungan pekerja migran. Tahun 2023, Komisi IX DPR RI menegaskan pentingnya Perda ini. Pada Agustus 2025, langkah besar pun diambil: Gubernur NTT dan Menteri P2MI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat perlindungan pekerja migran.

(Ilustrasi: Migrasi)

Isi MoU ini jelas dan tegas: memutus jalur calo, menjamin keselamatan yang aman, memberi perlindungan hukum bagi korban, serta mendampingi keluarga yang ditinggalkan. Bahkan perlindungan kini digerakkan hingga tingkat desa-di sebuah kabupaten, 12 desa sedang menyusun Peraturan Desa agar warganya berangkat sesuai prosedur aman.

Upaya ini bukan hanya kerja pemerintah. LSM, tokoh agama, DPR, dan kementerian ikut bergandengan tangan. Aturan yang lahir pun bukan sekedar dokumen di atas meja, tapi benar-benar mencerminkan kebutuhan dan realitas di lapangan.

Perjalanan masih panjang. Tantangan masih menanti. Tapi setiap keberangkatan yang diawasi sesuai prosedur resmi adalah satu langkah menjauh dari kisah kelam masa lalu. Karena bagi perempuan NTT, perlindungan yang nyata adalah bekal terpenting-selain doa dan keberanian-untuk menempuh perjalanan jauh, demi masa depan yang lebih baik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image