Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Norsyafika Mahasiswa UIN Jakarta

Pegadaian Syariah Mulai Dilirik Gen Z, Kenapa?

Eduaksi | 2025-07-05 22:58:04
sumber gambar: gambar pribadi

Tengah bulan adalah saat di mana uang saku mulai menipis. Banyak anak muda panik mencari pinjaman cepat. Tapi bagi Indah (22), content creator di Jakarta, jawabannya bukan pinjol atau utang ke teman, melainkan pegadaian syariah. “Aku nggak mau terjerat bunga, aku cuma butuh dana darurat” tuturnya. Tanpa riba, prosesnya cepat, dan barang tetap aman. Pengalaman Indah bukan satu-satunya. Pegadaian Syariah kini makin diminati terutama di kalangan Gen Z, generasi yang sejak kecil sudah akrab dengan teknologi digital. Banyak dari Gen Z yang masih peduli dengan prinsip halal dan transparansi. Lantas bagaimana sebenarnya sistem ini beroperasi? Benarkah tanpa bunga? Dan barang apa saja yang bisa digadaikan?.

Pegadaian Syariah adalah lembaga keuangan mikro yang berbasis prinsip Islam yang menawarkan pembiayaan dengan jaminan barang, tanpa praktik riba. Konsep yang digunakan adalah rahn, yaitu penyerahan barang sebagai jaminan atas utang. Dalam sistem ini, Pegadaian Syariah tidak mengambil bunga sebagai keuntungan, melainkan ujrah atau biaya pemeliharaan barang.

Berbeda dengan pegadaian konvensional yang mengenakan bunga dan denda keterlambatan, Pegadaian Syariah menekankan pada akad yang transparan, adil, dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Al-Quran dan Hadist menjadi landasan hukum Pegadaian Syariah. Selain itu, ijtihad ulama kontemporer yang mengadaptasi prinsip syariah dalam konteks modern juga menjadi dasar hukum Pegadaian Syariah.

Pegadaian Syariah, bagaimana sistemnya bekerja?. Nah, secara praktis, proses gadai di Pegadaian Syariah sangat mirip dengan pegadaian biasaatau pegadaian konvensional, namun dengan akad yang sesuai dengan syariah. Konsumenyang membutuhkan dana darurat datang membawa barang bernilai, seperti, emas, kendaraan bermotor, atau barang elektronik tertentu. Setelah itu, barang tersebut dinilai dan ditahan sebagai jaminan.

Sebagai gantinya, konsumen mendapatkan dana tunai sesuai dengan nilai taksiran. Dalam jangka waktu tertentu, (biasanya 15-120 hari), nasabah dapat menebus barangnya dengan membayar pokok pinjaman ditambah ujrah (biaya penitipan). Di Pegadaian Syariah tidak ada bunga maupun penalti keterlambatan, karena sIstem ini tidak mengenal unsur riba. Proses di Pegadaian Syariah ini juga cepat, biasanya selesai dalam 15-30 menit, dan tidak memerlukan syarat yang sulit seperti slip gaji atau BI checking.

Selain prinsip syariah yang menjamin kehalalan transaksi. Pegadaian Syariah juga unggul dari sisi kenyamanan. Dana dapat dicairkan dengan cepat tanpa harus khawatir bunga berlipat. “Aku merasa lebih tenang secara spiritual”, kata Dhani, 22 tahun, seorang mahasiswa yang pernah menggadaikan kamera untuk biaya skripsi. “Barangku aman, dan aku nggak merasa utangku membengkak seperi pinjam di tempat lain”.

Banyak konsumen juga merasa bahwa pegadaian syariah membantu mereka tetap bertanggung jawab secara finansial tanpa harus melanggar nilai-nilai agama. Di mana sekarang lagi marak-maraknya pinjaman online illegal dan kredit berbunga tinggi, Pegadaian Syariah hadir sebagai alternatif yang menerapkan prinsip-prinsip Islam sehingga dapat menenangkan hati dan menguatkan niat.

Akan tetapi, tantangan pasti akan ada. Masih banyak masyarakat yang belum memahami bahkan masih abai mengenai perbedaan mendasar antara pegadaian syariah dan pegadaian konvensional. Edukasi dan literasi menjadi kunci agar masyarakat semakin percaya dan sadar akan pentingnya transaksi yang syariah. Ke depannya, pegadaian syariah diharapkan bisa terus memperluas layanannya, termasuk dengan memanfaatkan teknologi digital agar generasi muda, terutama Gen Z semakin mudah mengaksesnya. Kolaborasi dengan e-commerce, dompet digital, hingga penyedia UMKM bisa membuka lebih banyak peluang untuk ekonomi umat serta bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pegadaian syariah adalah adalah bukti nyata bahwa solusi keuangan tidak harus datang dengan bunga tinggi atau ketidakpastian. Dengan prinsip rahn, ujrah, dan transparansi, lembaga ini memberikan jalan tengah yang menenangkan hati dan dompet. Bagi generasi muda, terutama Gen Z yang ingin menjaga nilai-nilai spiritual sekaligus cerdas dalam urusan finansial, Pegadaian syariah bisa jadi pilihan yang bijak dan tepat. Karena sejatinya, mencari dana daurat tidak harus mengabaikan prinsip. Ada jalan yang halal, dan kini semakin mudah dijangkau.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image