Kenalkan Penggolongan Antibiotik dan Sediaan Obat Lewat Papan Visual: Inovasi Edukasi Mahasiswa UNAIR
Eduaksi | 2025-07-04 09:17:57
Surabaya, 1 Juli 2025 – Mahasiswa D-III Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menjalankan kegiatan edukasi langsung kepada masyarakat dengan cara yang tidak biasa. Mengusung konsep sederhana namun efektif, mereka memperkenalkan penggolongan antibiotik dan bentuk sediaan obat menggunakan papan edukasi visual interaktif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas Project Based Learning (PBL) mata kuliah Farmakologi yang menggabungkan teori akademik dengan praktik nyata di lapangan.
Sasaran utama kegiatan ini adalah ibu rumah tangga dan lansia di lingkungan RW setempat. Keduanya dipilih karena Ibu rumah tangga umumnya menjadi pengambil keputusan dalam pemberian obat di keluarga. Mereka sering membeli dan memberikan obat tanpa pemahaman yang utuh tentang golongan, aturan pakai, atau indikasi medis. Lansia rentan terhadap kesalahan konsumsi obat akibat penurunan daya ingat, multitreatment (minum banyak obat), dan kecenderungan swamedikasi berdasarkan pengalaman atau saran lingkungan.
Edukasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman dua kelompok rentan ini agar lebih bijak dalam menggunakan obat dan tidak sembarangan mengonsumsi antibiotik.
Mahasiswa menyusun dan menggunakan dua papan edukasi sebagai media utama dalam penyampaian materi :
Papan Penggolongan Antibiotik Menjelaskan tujuh golongan antibiotik yang umum digunakan seperti Penicillin, Cephalosporin, Makrolida, Tetrasiklin, Ciprofloxacin, Amine Glikosida, Sulfonamida. Setiap golongan dilengkapi dengan nama generik dan paten, cara konsumsi, efek samping, contoh fisik obat yang ditempel langsung pada papan
Papan Sediaan Obat Berisi klasifikasi berdasarkan bentuk obat Padat (tablet, kapsul), Cair (sirup, suspensi), Semi padat (salep, gel), Gas (inhaler, nebulizer), Parenteral (injeksi)
Metode edukasi visual ini memudahkan peserta memahami materi. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga melihat langsung contoh obat dan membandingkannya dengan pengalaman sehari-hari.
Metode ini tidak memerlukan teknologi tinggi. Papan visual bisa dibuat dengan bahan sederhana namun menyampaikan informasi penting secara langsung dan menyeluruh.
Model ini dapat diterapkan di posyandu, puskesmas, RT/RW, atau sekolah sebagai sarana edukasi literasi obat yang praktis dan hemat biaya.
Hesty Kurnia Sari
Mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
