Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahida Silvi

Menuju Masyarakat Paham Obat

Edukasi | 2025-06-27 12:37:28
ibu-ibu pkk Rt 01/Rw 10

Judul ini diambil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat tentang penggolongan dan kesediaan obat pada 20 Mei 2025 yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang informasi macam" Penggolongan dan kesediaan obat

Pada acara pengabdian masyarakat kali ini persiapan yang dilakukan yaitu menyiapkan papan obat baik kesediaan maupun penggolongan obat, materi yang akan di sampaikan, dan soal untuk pre test dan post test yang masing" memiliki tujuan yang berbeda.

Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pemberian pre test dengan tujuan untuk mengetahui seberapa faham masyarakat tentang penggolongan dan kesediaan obat sebelum diberikan materi.

Setelah dilakukan pre test dari 5 soal yang masing" Nilai nya 20, rata-rata nilai untuk penggolongan obat yaitu 89, sedangkan untuk sediaan obat yaitu 88

Setelah adanya pre test kita menjelaskan materi melalui bahan yang sudah di siapkan diantaranya yaitu:

Papan penggolongan obat berisi penjelasan macam" golongan obat beserta gambar dan warna yang berbeda-beda.

Penggolongan obat ada 7, diantaranya adalah:

1. Obat narkotika yaitu obat yang hanya boleh diminum dalam pengawasan ketat dokter karena obat ini memiliki efek samping yang berbahaya, yaitu hilangnya kesadaran dan menimbulkan ketergantungan jika digunakan tidak sesuai dosis

2. Obat keras yaitu obat yang hanya boleh di minum dalam pengawasan ketat dan resep dokter, obat ini juga tidak boleh di berikan ke orang lain, karena jika di konsumsi tidak sesuai dosis obat ini memiliki efek samping yang lebih kuat yaitu mual, sakit perut, pusing dan juga dapat merusak fungsi organ tubuh

3. Obat bebas yaitu obat yang dapat di beli bebas tanpa resep dokter, namun jangan digunakan secara berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping yang bervariasi seperti diare mual dll

4. Obat bebas terbatas yaitu obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter namun harus lebih hati" Dalam penggunaan nya karena memiliki efek samping ketergantungan yang lebih tinggi daripada obat bebas

5. Obat fitofarmaka yaitu obat yang bisa digunakan sebagai terapi utama atau pendamping, penggunaannya juga harus di sesuaikan denganada obat karena obat golongan ini bisa menimbulkan gatal, alergi dan ruam jika dikonsumsi secara bersamaan dengan obat medis.

6. Obat herbal terstandar adalah obat yang dapat dikonsumsi tanpa resep dokter asalkan digunakan sesuai dosis dan aturan

7. Obat herbal jamu adalah obat yang tidak melalui uji klinis, hanya sebagai. Pelengkap namun harus diatur penggunaan nya juga karena dapat menimbulkan efek samping terhadap pencernaan jika salah mengkonsumsi nya

Adapun papan obat yang kedua yaitu papan kesediaan obat yang menjelaskan tentang macam" sediaan obat, diantaranya yaitu:

1. Serbuk

2. Kapsul

3. Tablet

4. Oralit

5. Injeksi

6. Cream

7. Salep

8. Suppositoria

9. Gel

10. Suspensi

11. Inhalasi

Materi tersebut yang tentu nya di jelaskan dan di edukasi kan kepada masyarakat dengan tujuan untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang penggolongan obat dan juga agar masyarakat tidak salah lagi dalam penggunaan nya.

setelah diberikan materi tersebut ibu" Pkk sebagai audience diberikan post test untuk mengetahui peningkatan terhadap pengetahuan ibu" Pkk terhadap penggolongan dan kesediaan obat

Dan hasilnya setelah diberikan post test sangat meningkat drastis dengan nilai rata-rata penggolongan obat 97 dan sediaan obat 93

Kegiatan pengabdian masyarakat berjudul "Menuju Masyarakat Faham Obat" ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, khususnya dalam hal penggolongan dan kesediaan obat. Melalui edukasi yang interaktif dan media pembelajaran yang menarik, masyarakat khususnya para ibu PKK menjadi lebih memahami pentingnya mengenali jenis-jenis obat serta cara penggunaannya yang tepat dan aman.

Hasil yang terlihat dari peningkatan nilai post test menunjukkan adanya keberhasilan dalam penyampaian materi, sekaligus menjadi indikator positif bahwa masyarakat mampu menerima dan memahami informasi yang diberikan. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya berhenti pada peningkatan pengetahuan sementara, tetapi juga dapat mendorong perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat secara rasional.

Semoga edukasi serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan demi terwujudnya masyarakat yang cerdas, mandiri, dan bertanggung jawab dalam penggunaan obat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image