
Bebas Menjadi Diri Sendiri
Pendidikan dan Literasi | 2025-06-10 19:36:52
Melalui buku ini, Sherly mengajak kita
untuk menyadari bahwa hidup bukan
soal terlihat menjadi “sempurna” di
mata orang lain, tapi tentang bagaimana
kita bisa menjadi diri sendiri
sepenuhnya. Sherly menuliskan dan
membagikan pengalamannya dengan
bahasa yang ringan, mudah dipahami
dan penuh makna. Ia banyak bercerita
tentang bagaimana orang sering merasa
terjebak oleh standar yang dibuat
masyarakat (sosial), dan mengajak kita
memahami kenapa kita sering merasa
harus selalu menyenangkan orang lain.
Hal seperti ini bisa saja terjadi karena
berasal dari trauma atau luka masa lalu
yang mendalam, didikan orang tua, atau
rasa takut ditolak oleh orang lain.
Terkadang juga tanpa sadar, kita terlalu
sibuk mengikuti apa keinginan
oranglain sampai-sampai lupa apa yang
benar-benar kita butuh dan inginkan.
Di salah satu bab, Sherly juga
membahas soal pentingnya punya
batasan pribadi (personal boundaries).
Ia mengajak kita untuk belajar berani
berkata “tidak” tanpa merasa bersalah,
dan memahami bahwa rasa tidak
nyaman bukan berarti kita egois, tetapi
itu adalah tanda bahwa kita menghargai
diri sendiri. Salah satu hal yang
membuat buku ini mempunyai nilai
lebih adalah buku ini terasa menyentuh
karena kejujuran penulisnya. Sherly
tidak memperlihatkan diri sebagai sosok
yang sempurna, tapi dengan
keterbukaanya dalam menceritakan sisi-
sisi rapuh dalam dirinya. Hal ini
membuat kita, pembaca merasa sangat
relate, terwakili dan dimengerti.
Buku ini juga cocok untuk dibaca oleh
siapa saja yang sedang dalam proses
mengenal dan menerima diri sendiri.
Selain menyentuh, buku ini juga
mengajak kita berpikir dan memberi
ruang kita untuk belajar refleksi tentang
diri kita sendiri, seperti berani untuk
mengambil keputusan yang jujur untuk
kita sendiri. Tetapi mungkin, untuk
beberapa orang yang lebih menyukai
pendekatan yang lebih teoritis atau
ilmiah, buku ini terasa terlalu personal.
Meskipun begitu, dengan gaya
penyampaian yang sederhana dan
mudah dipahami membuat buku ini
menjadi lebih hidup, meyentuh, dan
mudah untuk dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari.
Secara keseluruhan, Buku Berhenti
Memenuhi Ekspektasi Orang Lain
bukan sekedar buku motivasi biasa,
tetapi ini ditulis dengan penuh rasa
empati dan pengalaman kisah nyata.
Sherly juga menyampaikan pesan
penting : “ kita tidak perlu dan harus
menjadi sempurna untuk merasa dan
pantas dicintai, terutama oleh diri kita
sendiri ”.
Saat membaca buku ini rasanya seperti
memeluk diri sendiri setelah lama
mencoba dan berusaha menjadi orang
lain. Buku ini sangat direkomendasikan
dan bisa menjadi awal bagi siapa saja
yang ingin hidup lebih jujur pada diri
sendiri, dan hidup dengan lebih damai
dan bahagia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.