Guru MTsN 3 Bantul Sebuku dengan Penulis Terpilih Indonesia
Eduaksi | 2022-02-25 22:10:03Guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul, Sutanto lolos sebuku dengan penulis terpilih lainnya yang datang dari berbagai kota di Indonesia, seperti Palembang, Majalengka, Pandeglang dan Yogyakarta. Buku kumpulan puisi yang berjudul “Sekotak Cinta Ibu” merupakan hasil dari Wokshop Ilustrasi yang diselenggarakan mulai 2 Januari 2022 lalu oleh Komunitas Roemah Penulis (KRP) diterima para penulis, Kamis (24/2/2022).
Sutanto merasa bahagia, puisinya yang berjudul “Izinkan Aku Berbakti” terpilih dalam buku Sekotak Cinta Ibu. Proses terbitnya buku tidak mudah karena melalui seleksi yang ketat. Setiap orang mesti mematuhi aturan main puisi, sehingga jika tidak sesuai ketentuan tak akan bisa lolos.
“Puisi yang saya buat adalah ekspresi jiwa. Orangtua saya tinggal ibu, karena ayah telah berpulang beberapa tahun lalu. Lewat jalinan kata ini, merupakan ucapan terimakasih kepada beliau atas segala pengorbanan ibu yang tak mungkin saya balas,” terang Sutanto.
Founder KRP Votriya Mardiyati menjelaskan, Buku Sekotak Cinta Ibu ada tiga jilid, masing-masing jilid jumlah penulisnya berbeda. Buku tersebut didedikasikan untuk Ibu yang merupakan sosok special. Tidak hanya bagi anaknya, bagi oprang lain sosok ibu merupakan sosok yang disegani.
“Ibu adalah gambaran manusia yang menakjubkan. Dengan penampilan fisik yang nampak rentan, nyatanya ia mampu berperan ganda dalam kehidupan. Semoga saja buku ini menjadikan salah satu cara untuk lebih mencintai sosok ibu,” harap Vitriya.
Puisi berhudul “Sosok Inspiratif” membawa Elis Susilawati,M.Pd I termasuk dalam deretan penulis yang lolos. Guru Smpn 3 Jatiwangi Majalengka merasa sangat bahagia. Berjajar di rak buku hasil karya buku solo maupun berkolaborasi, jerih payah usaha, kerja keras berbuah manis, apalagi di dalam buku Sekotak Cinta Ibu merupakan kumpulan komunitas Roemah Penulis. Saya mengambil judul Sosok Insfiratif dimana menggambarkan sosok seorang ibu yang penuh perjuangan dan kasih sayang terhadap anak-anaknya sampai rela mengorbankan jiwa, raga dan nyawa hanya untuk kebahagiaan anak-anaknya. Begitu tulus, iklas, mulia hatinya menjadikan sosok inspiratif bagi kita semua selaku anaknya, entah harus apa yang dilakukan karena semua jasa ibu tak mampu kita membalasnya dan tak akan bisa sampai kapanpun.
Guru di RA SBB Al Fikri Manca, Rima Mahawati yang berasal dari Tluren, Tirtomulyo, Kretek, Bantul, turut lolos melalui puisi berjudul “Kau Memberiku Semesta”
Rima ikut menulis puisi event ibu dari Komunitas Roemah Penulis sebagai wujud terima kasih untuk para ibu di dunia. Rima sangat senang sekali, karena karya saya yang berjudul Kau Memberiku Semesta lolos dan dapat dibaca oleh khalayak umum.
“Madrasah saya mempunyai slogan bersemi dalam literasi, salah satu motivasi saya menulis adalah untuk membiasakan anak-anak didik saya agar mencintai literasi sedini mungkin. Terbitnya buku Sekotak Cinta Ibu dan penghargaan yang saya peroleh sebagai Pejuang Literasi 2022 dari Komunitas Menulis ini dapat menambah semangat saya untuk terus berliterasi dan semoga dapat memajukan literasi di Indonesia,” ujarnya
Guru MA Al Fatah Palembang Siti Nurul Atiqoh,S.Ag., M.S.I bisa masuk di buku ini dengan puisinya “Dalam Dekapan Rinai Hujan”.
Dia merasa sangat bahagia bisa lolos di buku ini karena bisa terus mengembangkan kreativitas diri bersama KRP.
Guru TK ABA Sumberadi. Ngatinah, S Pd termasuk peserta yang lolos dalam buku tersebut, dengan puisi berjudul “Untukmu Ibu”.
Ngatinah bahagia sekali mendengar nama tercantum dalam cover buku. Serasa mengulang kembali kebersamaan kala dengan ibu tersayang. Betapa besar jasa ibu kasih sayang yang tak pernah tergantikan. Pengorbanan melebihi dirinya, lebih mengalah mementingkan buah hati. Asal anak-anak bisa makan dan hidup bahagia. Kalaupun pulang menjenguk orang tua tidak mengharapkan apa-apa, namun cerita keluarga yang kebahagiaan saja sudah cukup.
Luapan kegembiraan tak bisa disembunyikan oleh Guru SD N Ngetal, Sleman, Istiani Rahayu, karena lolos dengan puisi berjudul “Ibu”. Dari sekian banyak penulis yang mengirim karya puisinya, puisinya menjadi salah satu karya yang terpilih untuk dibukukan. Ngatinah semakin bersemangat dan termotivasi untuk terus berkarya dan belajar bersama dengan komunitas tersebut.
Guru BK MTsN 5 Pandeglang Siti Icun Syamsuriah dengan puisi yang berjudul “Pintu Surgaku Telah Menutup” membuatnya lolos dalam buku tersebut.
“Rasanya selalu bahagia jika mengetahuia ada nama saya tercantum di belakang cover buku yang lolos di setiap event yang dilaksanakan KRP. Lewat puisi ini saya mengungkapkan perasaan saya yang ditinggal oleh ibu di akhir bulan juni tahun 2021. Puisi ini akan selalu mengingatkan kepada diri saya agar tak pernah berhenti berbakti meskipun beliau sudah tidak ada di dunia ini, pungkasnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.