Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Mencerna Budaya Pop

Gaya Hidup | Thursday, 24 Feb 2022, 10:26 WIB
Ilistrasi.dok.beritamedia.kopi khas aceh barat. Budaya Pop. Retizen

Mencerna Budaya Pop

*****

Berkembangnya media cetak dan televisi disinyalir sebagai pangkal budaya pop, sejak era 80an: suatu refleksi budaya massa yang berbasis pada persepsi, imaji, trend dan serba instan. apatah lagi di era serba terkoneksi sekarang ini.

Tentu, ada sumbangan globalisasi dan aliran materialisme barat di sini. budaya massa kita membaur dengan cepat, sebagian kita menerimanya tanpa sengaja, tanpa seleksi. sebagian lagi menyaringnya dengan ketat, atau berusaha menolak sama sekali.

Seperti yang pernah disebutkan sejarahwan muslim terkenal, Ibnu Khaldun, suatu masyarakat akan mengikuti masyarakat yang lebih superior darinya. artinya, nilai satu bangsa juga dipengaruhi oleh faktor dominasi negara luar dengan beragam motif dan sebab.

Demikian pula dengan budaya pop, di tengah banjir media gitilal dan prgram program dunia yang bebas akses, seakan kita tak berdaya dalam beradaptasi dengan baik.

Memang, dengan keragaman kultur kita, tingkat literasi dan tekanan budaya global yang massif, kita tidak bisa menolak seluruhnya, menolak seluruh tautan budaya pop yang menyergap kita: Katakanlah, dari hiburan, gaya hidup, pola makan, tayangan iklan dan seleberasi para selebritas yang fantastis lewat kanal kanal yang mudah diakses.

Semua tautan influencer, opini media dan jargon jargon kemoderenan akan membanjiri pilihan di pikiran pikiran kita.

Pada poin ini, kita cenderung sulit menentukan pilihan secara rinci dan detil. ada faktor spontanitas dan ketidaksadaran dalam memutuskan satu hal, entah itu 'mau minum apa, belanja apa, atau mau sekolah di mana? ', pilihan itu kadang tersublim dalam peristiwa pikiran yang dipengaruhi oleh perspektif budaya trend, gaya hidup dan label status sosial tertentu.

****

Dalam mencerna dan menilai budaya pop, Kita tidak bisa hanya dengan menolak, atau menerima dengan langsung. tanpa ada tahapan kesadaran akan nilai hidup sendiri, nilai hidup yang berdasarkan religi dan kearifan lokal. atau adanya tahapan kebijakan kebudayaan dalam upaya mengembangkan kerangka menara kebudayaan sendiri pada ragam aspek.

Sehingga kita tidak sekadar tenggelam dalam budaya latah dan mengekor pada skala arus budaya yang lebih superior.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image