Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yudhi Hertanto

Layangan Putus, Pelajaran Manajemen Produk dan Merek darinya

Curhat | 2022-02-23 12:26:04
republika.co.id

Heboh! Para penonton menyaksikan akhir miniseri “Layangan Putus” dengan penuh perasaan. Serial yang ditanyangkan platform digital ini mengundang banyak perhatian. Cerita yang diangkat dari kisah nyata yang lebih dulu viral di media sosial, kemudian meledak ketika diangkat ke layar kaca.

Bagi sebagian kalangan kisah Kinan, Aris dan Lidia merupakan bentuk relasi yang terjadi dalam kehidupan keseharian. Motif asmara segitiga, kisah perselingkungan dan romansa pasangan dalam pernikahan menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

Jelas tulisan ini berupaya mengambil analogi dari perumpamaan yang terdapat di dalam cerita tersenut menjadi inspirasi pembelajaran manajemen produk maupun merek. Tentu tanpa bermaksud untuk mencoba menyederhanakan persoalan cinta yang rumit tersebut.

Ketatnya Kompetisi

Pada realitas yang terjadi di dunia produk maupun merek, maka kesetiaan pelanggan adalah hal yang mahal harganya. Tidak mudah berhadapan dengan selera konsumen yang selalu mengalami perubahan. Trend pola konsumsi terjadi secara fluktuatif, terlebih di era disrupsi digital saat ini.

Demikian pula kesetiaan mas Aris mahal, berbayar penthouse mewah bagi Lidia dibandingkan Kinan. Satu hal yang harus dipahami dalam konteks produk maupun merek, upaya mempertahankan pelanggan adalah kunci bagi keberhasilan mendapatkan pangsa pasar dan merawat eksistensi dari produk/ merek.

Disisi lain, kita beroleh pengetahuan bahwa produk maupun merek baru yang bertindak selaku pendatang, akan selalu menggoda konsumen. Menyandingkan dirinya dengan produk sekaligus merek lama yang bisa jadi terlihat tidak lagi menarik. Dilema mas Aris berjumpa Lidia, sementara dalam relasi pernikahan dengan Kinan adalah gambaran hal tersebut.

Pemaknaan my dream -mimpi yang dimiliki oleh produk maupun merek, seharusnya berubah dalam orientasi konsumen menjadi our dream -mimpi bersama, bahkan dituntut untuk bisa melampaui harapan yang diinginkan konsumen. Disini perspektif produk/ merek harus berada dalam sudut pandang kebutuhan dan kepentingan konsumen -customer’s perspective.

Dalam kehidupan digital, pola perilaku konsumen berubah. Pelanggan menjadi bagian penting dari perkembangan daur hidup produk ataupun merek. Skemanya berubah tidak hanya dari produsen ke konsumen tetapi sekaligus menjadi kolaborasi produsen-konsumen (prosumer).

Pelanggan adalah tujuan yang ingin dicapai, dan untuk itu tidak ada hal lain yang perlu dilakukan kecuali berupaya memahami dan mengerti bagaimana konsumen ingin dipuaskan melalui produk maupun merek yang kita miliki. Kita adalah Kinan dalam industri yang semakin kompetitif penuh persaingan.

Pentingnya Komunikasi Produk dan Merek

Pada akhirnya, hal terpenting yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana pasangan Aris dan Kinan kemudian menyikapi permasalahan yang dihadapi, seiring dengan keterlibatan Lidia dalam kisah percintaan mereka.

Hal ini terjadi juga pada manajemen produk dan merek, karena itu dibutuhkan komunikasi yang baik dalam mempertahankan mahligai pernikahan antara produsen dan konsumen.

Pola komunikasi dibangun dengan memperhatikan apa saja yang menjadi umpan balik -feedback dari konsumen. Sikap jujur dan terbuka produsen, menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk membangun kepercayaan -trust sehingga dapat mempertahankan loyalitas pelanggan.

Meski kemudian pada akhirnya produsen ataupun merek sangat mungkin ditinggalkan oleh konsumen, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah evaluasi produk. Perlu dicatat apa saja yang menjadi fokus konsumen, mungkin sudah saatnya melakukan perbaharuan -renewal product-brand.

Di era digital dimana banjir informasi terjadi, maka hal-hal yang perlu dipastikan tidak hanya aspek rasional untuk menjaga pelanggan dari gempuran produk baru, tetapi juga membutuhkan jalinan dan ikatan emosional. Upaya retensi pelanggan dan komunikasi menjadi mutlak diperlukan.

Dibagian akhir, catatan ini sekali lagi bersifat ilustrasi atas hype kisah Layangan Putus dan tidak terkait secara personal pada aspek kisah kasih antar manusia didalam ceritanya. Tentu saja dalam kisah kompetisi produk dan merek, kita akan selalu bertindak selayaknya Kinan, Aris dan Lidia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image