Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image R Sianturi

Proses Mengajukan KPR Rumah Baru/Second, Tanpa Harus Ribet

Info Terkini | Tuesday, 22 Feb 2022, 16:23 WIB
Jasa Pengurusan KPR Rumah Baru & Rumah Bekas

Sudah punya penghasilan tetap dan terpikir untuk memiliki hunian pertama? Anda selalu bisa mengajukan KPR atau Kredit Pemilikan Rumah ke bank. Secara gampangnya KPR adalah fasilitas kredit untuk membeli properti, mulai dari rumah, apartemen, hingga ruko.

Pengajuan KPR memang butuh waktu hingga di-approved, tetapi bukan berarti sangat ribet dan melelahkan, ya. Buktinya banyak orang sukses ‘menembus’ prosesnya dan Anda pun bisa menjadi salah satunya jika mempraktikkan tips pengajuan KPR serta memahami simulasi KPR untuk menilai kemampuan cicilan berikut ini.

Memahami KPR

KPR memang salah satu pilihan untuk membeli rumah jika uang tabunganmu belum mencukupi. Namun, harus diingat bahwa pinjaman ini tidak sepenuhnya dibayarkan oleh bank karena Anda pun harus menyiapkan sejumlah dana untuk uang muka atau DP (down payment) yang umumnya mencapai 30 persen dari harga rumah incaranmu.

Ada dua jenis KPR yang bisa Anda pilih, yaitu KPR subsidi dan KPR nonsubsidi (konvensional). Khusus KPR subsidi biasanya diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah dengan penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah. Pemberian kredit subsidi ini diatur oleh pemerintah dengan batasannya adalah penghasilan pemohon maupun plafon maksimum kredit.

KPR nonsubsidi diperuntukkan bagi masyarakat umum dengan bank sebagai pihak penentu besaran kredit, sementara suku bunga yang berlaku juga mengikuti kebijakan bank tersebut. Ada yang menawarkan suku bunga tetap (fixed) selama 1 tahun hingga 5 tahun, lalu sisa angsurannya menggunakan suku bunga variabel (floating) sesuai tenor yang diambil.

Syarat Pengajuan KPR

Agar pengajuan KPR berjalan mulus, nih, tentu saja Anda harus mengisi formulir pengajuan dan melengkapi dokumen sesuai persyaratan bank. Dengan kemajuan teknologi pengisian formulir pengajuan KPR bisa dilakukan secara online sehingga menghemat waktu.

Apa saja berkas yang diperlukan untuk pengajuan KPR, berikut beberapa dokumen yang menjadi lampiran dari persyaratan yang harus Anda lengkapi agar tidak ditolak:

- KTP suami dan atau istri (bila sudah menikah)

- Kartu Keluarga

- Keterangan penghasilan atau slip gaji

- Laporan keuangan (untuk wiraswasta)

- NPWP pribadi (untuk kredit di atas Rp100 juta)

- SPT PPh Pribadi (untuk kredit di atas Rp50 juta)

- Salinan sertifikat induk dan atau pecahan (bila membelinya dari developer)

- Salinan sertifikat (bila jual beli perorangan)

- Salinan IMB

Tahapan KPR

Selanjutnya, Anda akan menghadapi tahap penilaian (appraisal) dan verifikasi. Bank melakukan survei untuk menentukan nilai rumah incaranmu yang bakal menentukan plafon kredit yang diberikan nantinya.

Jika membeli rumah baru, maka developer biasanya menawarkan beberapa bank yang sudah menjadi rekanan mereka dan tidak dikenakan biaya appraisal. Namun, jika Anda membeli rumah second dan memilih bank yang tidak bekerja sama dengan developer maka siapkan dana untuk biaya penilaian ini.

Secara bersamaan bank juga melakukan SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keuangan di bawah Otoritas Jasa Keuangan sebagai pengganti BI checking) untuk memeriksa riwayat ‘kesehatan’ keuangan Anda sebagai calon debitur.

Pihak bank juga akan mewawancarai Anda dan melakukan survei terhadap data pribadi yang terlampir dalam formulir pengajuan KPR. Mulai dari alamat rumah, data pekerjaan, bahkan mengontak saudara atau rekan kerja yang menjadi penjamin bahwa Anda tidak memberikan data fiktif. FYI, tahap appraisal dan verifikasi ini bisa berlangsung dalam hitungan minggu hingga 2 bulan, ya, jadi jalani saja.

Simulasi KPR

Selanjutnya kita bahas simulasi KPR nonsubsidi sebagai bayangan berapa besar uang yang bisa didapat. Misalnya rumah idamanmu seharga Rp500 juta sementara Anda hanya memiliki DP Rp75 juta dan berniat mengambil tenor 10 tahun.

Menurut simulasi KPR BNI, Anda akan mendapatkan kredit Rp425 juta dengan perhitungan KPR fixed 3 tahun dan suku bunga 6,75 persen maka cicilan per bulan Rp4.880.025 selama 36 bulan dan 84 sisanya mengikuti suku bunga variabel. Sementara dari simulasi KPR CIMB Niaga dengan kredit Rp350juta Anda harus membayar Rp3.669.671 untuk suku bunga fixed 4,75 persen selama 3 tahun.

Selain itu Anda juga mesti menyiapkan biaya provisi 1 persen dari maksimal kredit, biaya administrasi, biaya asuransi jiwa atau asuransi kebakaran yang ditentukan berdasarkan rekanan bank, biaya appraisal dan notaris (ditentukan kemudian), hingga biaya pelunasan jika mempercepat penyelesaian KPR sebesar 2 persen dari pokok pinjaman.

Daripada bingung, yuk, cek simulasi KPR dari Dekoruma Properti di sini. Anda tidak perlu repot menghitungnya sendiri!

Akad Kredit

Setelah terjadi kesepakatan harga antara bank dan debitur, Anda selangkah lebih dekat untuk memiliki rumah idaman. Pada tahap akad kredit yang disebut sebagai puncak pengajuan KPR, bank akan mengundang Anda dan pihak pengembang atau penjual rumah untuk melakukan penandatangan surat perjanjian di hadapan notaris hingga serah-terima kunci rumah.

Tidak rumit, kan? Apakah Anda sudah menemukan calon rumah pertamamu? Tunggu apa lagi, saatnya melihat-lihat hunian idaman di Dekoruma Properti yang sesuai bujet dan kebutuhan. Semangat!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image