Cara Mengelola Organisasi
Edukasi | 2025-05-02 17:14:41Untuk memastikan bahwa organisasi dapat berfungsi dengan baik, diperlukan pengelolaan dan pengaturan yang didukung oleh keterampilan serta keahlian tertentu. Melalui pengelolaan yang efektif, organisasi dapat berjalan dengan optimal. Sebelum melaksanakan pengelolaan, penting untuk memahami budaya yang telah ada di dalam organisasi guna mencegah terjadinya konflik yang tidak perlu. Hal ini menjadi perhatian penting bagi seorang pemimpin atau manajer untuk mendapatkan dukungan dalam membangun organisasi yang diinginkan.
Manajer biasanya lebih mudah mengelola organisasi baru daripada yang sudah ada, karena perubahan memerlukan perhatian khusus terhadap budaya dan hubungan antar anggota. Loyalitas anggota sangat penting untuk kemajuan organisasi. Kerjasama yang sinergis dengan berbagai kompetensi akan membantu mencapai tujuan. Pemimpin perlu menempatkan anggota sesuai keahlian untuk memajukan organisasi. Ketika tugas dilaksanakan dengan ikhlas, organisasi akan semakin kuat. Jadi, loyalitas adalah kunci utama untuk membangun organisasi yang sukses.
Untuk mengelola organisasi dengan efektif dan efisien, penting untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang beragam dan mengarahkan semuanya menuju tujuan yang telah disepakati. Ada dua aspek yang perlu diperhatikan agar pengelolaan organisasi bisa berhasil.
Dua aspek ini merupakan landasan utama dalam pengelolaan organisasi:
A. Prinsip pengelolaan (manajemen), yaitu cara memimpin orang-orang.
B. Prinsip pengorganisasian, yang menyangkut pengaturan kegiatan orang-orang yang dipimpin tersebut.
Kedua prinsip ini saling memperkuat dan memiliki dasar yang sama dalam mengelola kerja kelompok individu yang terlibat dalam organisasi.
Dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan prinsip-prinsip kepemimpinan yang tepat. Banyak ahli sebelumnya telah berusaha merumuskan prinsip-prinsip dasar yang harus diterapkan agar suatu organisasi dapat beroperasi sesuai harapan. Salah satu kontribusi penting yang masih relevan hingga saat ini berasal dari seorang praktisi Prancis bernama Henri Fayol, yang memiliki latar belakang sebagai manajer di sebuah perusahaan batubara besar.
Menurut Fayol tidak diperlukan aturan yang kaku dalam kegiatan kerja, karena kelayakan dalam suatu prinsip pada situasi tertentu merupakan seni (Art) dari manajemen. Prinsip-prinsip yang dikemukakan Fayol adalah hasil dari panglamannya selama bekerja. Pada tahun 1929, Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen yang diangkat dari pengalamannya sendiri dimana akan menuntun para manajer dalam mengelola organisasi.
Dan 14 prinsip menurut Fayol adalah sebagai berikut:
1. Pembagian Kerja (Division of Work)
Setiap pekerjaan sebaiknya dibagi dan dibagi lagi kedalam elemen paling kecil untuk memperoleh keunggulan dari spesialisasi.
2. Keseimbangan Wewenang dan Tanggungjawab(Authortty and Responsibihty)
Setiap pegawai tetap (reguler employee) sebaiknya diberi delegasi wewenang yang cukup untuk melaksanakan berbagai tanggung jawab penugasan pekerjaan.
3. Disiplin Karyawan (Discipline)
Seharusnya mematuhi apapun perjanjian yang ada, yang dinyatakan secara jelas diantara mereka dan organisasi, manajer sebaiknya memberi sanksi yang adil atas seluruh kejadian pelanggaran disiplin.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Karyawan sebaiknya menerima perintah dari dan bertanggung jawab hanya kepada satu atasan.
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Aktivitas-aktivitas yang memiliki tujuan sama sebaiknya dikelompokkan bersama dan beroperasi dibawah rencana yang sama.
6. Mengebawahkan Kepentingan Individu Terhadap Kepentingan Umum
Kepentingan organisasi Lebih Diutamakrn Diatas Kepentingan Individu (Subordination Of Individual Interest To The Common Goal).
7. Pembayaran Gaji (Remuneretion)
Pembayaran gaji yang adil, pembayaran seharusnya didasarkan pada pencapaian sasaran penugasan pekerjaan.
8. Sentralisasi (Centralization)
Wewenang seharusnya didelegasikan seimbang dengan tanggung jawab.
9. Rantai Skalar (The Hierarchy)
Sebuah rantai perintah yang tidak terputus - putus seharusnya ada melalui semua pengarahan dan aliran komrmilasi.
10. Perintah (Order)
Setiap pekerjaan seharusnya didefinisikan dengan jelas sehingga pegawai tetap (reguler employee) memahami perintah tersebut dan hubungannya dengan pekerjaan lain.
11. Kesamaan Perlakuan (Equity)
Peraturan dan perjanjian yang dibuat harus diselenggarakan secara terbuka.
12. Stabilitas Personalia (Stability of Staff)
Tingkat perputaran tenaga kerja (labor tumover) tidak menguntungkan organisasi, dan mereka seharusnya mempunyai komitmen yang lama.
13. Inisiatif (Inisiative)
Karyawan sebaiknya didorong untuk berani membuat keputusan didalam batas batas wewenang yang dideligasikan kepadanya, walaupun beberapa esalahan mungkin akan terjadi.
14. Semangat Korp (Esprit de corps)
Karyawan sebaiknya didorong untuk mendefinisikan kepentingannya dengan kepentingan organisasi dan dengan demikian mencapai kesatuan kekuatan yang tercermin dari “persatuan adalah kekuatan organisasi”.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
