
Mahasiswa Patani Thailand di Yogyakarta Ziarah ke Makam Jenderal Sudirman
Sejarah | 2025-04-08 02:39:24Yogyakarta – Dalam rangka memperingati Hari Raya 6, tradisi khas masyarakat Melayu Patani, mahasiswa asal Patani Selatan Thailand yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta menggelar ziarah ke makam pahlawan nasional, Jenderal Besar Panglima Sudirman, pada tanggal 7 April 2025.

Dalam kesempatan tersebut, para mahasiswa sempat berdoa bersama dan membacakan Surah Al-Fatihah di pusara sang pahlawan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas perjuangan beliau dalam membela kemerdekaan bangsa.
Selain berziarah, rombongan mahasiswa ini juga menyempatkan diri mengunjungi Museum Jenderal Sudirman untuk mengenang lebih dalam kisah perjuangan dan nilai-nilai kepahlawanan yang ditinggalkan oleh beliau.
Hari Raya 6 atau yang dikenal juga sebagai "Raya Enam" di Patani, jatuh pada tanggal 8 Syawal, tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Perayaan ini merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Patani yang menandai selesainya puasa enam hari di bulan Syawal, sebagai bentuk penyempurnaan ibadah setelah Ramadhan.
Momen ini menjadi sangat berarti bagi para mahasiswa Patani yang berada di perantauan. Meski jauh dari kampung halaman dan berada di lingkungan budaya yang berbeda, mereka tetap berusaha melestarikan dan merayakan tradisi yang diwariskan dari leluhur. Kegiatan ziarah ini juga menjadi bentuk refleksi diri dan penghormatan terhadap nilai-nilai perjuangan, sekaligus mempererat rasa persaudaraan di antara sesama perantau.
“Meski kami berada di luar negeri dan jauh dari keluarga, momen seperti ini menguatkan semangat kami untuk tetap menjaga budaya dan identitas kami sebagai orang Patani. Ini juga menjadi momentum untuk belajar dari sejarah dan menghargai perjuangan para pahlawan,” ujar salah satu mahasiswa peserta kegiatan.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa Patani menunjukkan bahwa mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan baru tanpa harus melupakan akar budaya mereka. Semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap tradisi menjadi jembatan untuk terus terhubung dengan kampung halaman, meski berada ribuan kilometer jauhnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook