Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nasrahana

Mudik: Perjalanan Pulang Terasa Membahayakan

Politik | 2025-04-06 20:24:27
(Sumber: Pixabay.com)

Mudik adalah aktivitas pulang kampung yang dinanti-nantikan oleh para pemudik yang merindukan suasana kampung halaman. Mudik sudah menjadi budaya bagi umat Muslim, khususnya di hari Lebaran. Tak peduli sejauh apa pun jarak membentang, para pemudik akan pulang ke kampung halaman demi bertemu sanak saudara, berkumpul, dan menikmati Lebaran bersama keluarga.

Meski aktivitas pulang kampung adalah hal yang menyenangkan dan dinanti-nantikan, pada aktivitas ini justru terdapat banyak halangan dan rintangan, termasuk bahaya.

Infrastruktur jalanan yang kurang memadai memicu banyak terjadi kecelakaan, mulai dari jalanan rusak serta kurangnya fasilitas yang layak. Apalagi arus jalan yang ramai oleh pemudik semakin menambah peluang kecelakaan yang lebih besar.

Masalah seperti ini bukan lagi masalah yang baru. Ini sudah menjadi masalah dari dulu. Sebab, sistem kapitalisme yang dianut oleh negara ini menjadikan pemerintah kehilangan tanggung jawabnya sebagai pelayan rakyat. Mereka hanya melakukan segalanya berlandaskan untung rugi saja, bukan untuk tujuan kebermanfaatan.

Sejak dari dulu, permasalahan ini tidak pernah terselesaikan, justru hanya menambah banyak korban. Keabaian pemerintah akan perbaikan jalanan menunjukkan ketidakpedulian mereka akan keselamatan para pengguna jalan.

Jalanan tak seharusnya dibiarkan rusak, sebab jalanan merupakan infrastruktur publik yang merupakan hak setiap pengguna jalan. Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata ketika melihat jalanan yang rusak:

"Seandainya seekor keledai terperosok ke sungai di kota Baghdad, niscaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya dan ditanya, ‘Mengapa engkau tidak meratakan jalan untuknya?’”

Dalam sistem Islam, jalanan yang rusak harus segera diperbaiki karena dikhawatirkan dapat mengganggu kenyamanan pengguna, bahkan kepada seekor keledai sekalipun. Islam memandang bahwa perbaikan jalanan merupakan tugas negara yang tidak boleh diabaikan. Negara bertanggung jawab penuh atas pengelolaan infrastruktur. Negara berkewajiban menyediakan fasilitas yang aman, nyaman, serta fasilitas terbaik bagi masyarakat agar dapat menikmati perjalanan hingga ke tempat tujuan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image