
Investasi Cerdas di Tengah Volatilitas IHSG: Ekonomi Syariah Sebagai Pilihan Kekinian
Ekonomi Syariah | 2025-03-27 12:32:41
Pada 18 Maret 2025 pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok drastis hingga 6,12% ke level 6.076, menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt pada pukul 11.19 WIB untuk melindungi investor. Langkah ini diambil setelah IHSG turun lebih dari 5% dalam waktu singkat. Sepanjang sepekan terakhir, hingga pada 21 Maret 2025 IHSG melemah 3,95 persen, dengan penurunan harian 1,94 persen ke level 6.258,17.
Di tengah pelemahan IHSG yang berkepanjangan, investor ritel dan masyarakat yang menabung di pasar saham menghadapi ketidakpastian. Fluktuasi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap strategi investasi mereka di tengah kondisi pasar yang tidak stabil. Apakah mereka harus mengubah strategi investasinya di tengah ketidakpastian dan volatilitas pasar saat ini?
Dalam kondisi volatilitas IHSG, ekonomi syariah menjadi pilihan investasi menarik karena menawarkan pendekatan lebih aman dan berbasis prinsip Islam. Investasi syariah menitikberatkan keadilan, transparansi, serta etika dalam transaksi keuangan, dengan melarang riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian). Dengan prinsip-prinsip yang jelas dan fokus pada kesejahteraan sosial, investasi syariah dapat menjadi pilihan yang tepat bagi para investor yang ingin mendapatkan keuntungan sekaligus berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih baik.
Instrumen investasi syariah meliputi saham, sukuk (obligasi berbasis syariah), reksa dana syariah, yang dirancang agar tetap sesuai dengan prinsip Islam. Contohnya, sukuk memberikan imbal hasil melalui sistem sewa atau bagi hasil, bukan bunga tetap, sehingga lebih selaras dengan nilai-nilai keuangan Islam.
Pasar modal syariah di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2025 mencatat peningkatan jumlah perusahaan yang terdaftar, mencerminkan minat masyarakat yang semakin besar terhadap investasi berbasis syariah. Kesadaran akan pentingnya investasi yang beretika dan bertanggung jawab juga semakin meningkat, menjadikan ekonomi syariah sebagai opsi menarik bagi investor yang ingin memperoleh keuntungan sekaligus berkontribusi pada perekonomian.

Namun, masih terdapat berbagai tantangan. Meski pertumbuhannya pesat, pemahaman masyarakat tentang investasi syariah masih terbatas. Banyak yang belum mengenal konsep serta manfaatnya secara menyeluruh. Oleh karena itu, peningkatan literasi keuangan syariah menjadi langkah penting agar lebih banyak orang dapat memanfaatkan peluang investasi yang sesuai dengan prinsip Islam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook