Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cherlyantika Agustina

Matematika dan Batik: Pola Indah yang Jarang Diketahui

Eduaksi | 2025-03-19 16:48:13
Contoh Batik Indonesia Dengan Pola Matematika

Matematika merupakan ilmu yang sangat penting untuk dimiliki setiap individu, banyak hal sederhana hingga hal besar yang erat kaitannya dengan matematika . Aktivitas sehari-hari adalah contoh sederhana yang selalu melibatkan matematika, seperti yang sering kita lakukan tanpa disadari yaitu melihat jam untuk mengetahui waktu. Dapat dilihat bahwa hal sederhana saja sudah menjawab mengapa matematika sangat penting untuk dimiliki bukan? Bagaimana dengan hal besarnya?

Taukah teman-teman bahwa batik yang merupakan budaya Indonesia juga erat kaitannya dengan matematika? Ini merupakan salah satu hal besar yang membuktikan bahwa matematika memang sangat penting adanya. Budaya Indonesia yang menggunakan konsep matemaika salah satunya adalah batik dengan beragam motif yang hampir disetiap daerahnya berbeda-beda. Batik merupakan budaya Indonesia yang ternyata menggunakan konsep matematika dalam pola pembuatannya.

Contoh Motif Batik dengan Pola Matematika

Dalam prosesnya, salah satu konsep matematika yang digunakan dalam pembuatan pola batik yaitu transformasi geometri diantaranya; translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran) dan dilatasi. Beberapa contoh batik yang menggunakan konsep transformasi geometri yaitu sebagai berikut.

Batik Motif Parang

Batik Motif Parang, yaitu batik yang memiliki pola bergelombang serta disusun secara diagonal dengan pengulangan yang konsisten. Pola tidak hanya mencerminkan keindahan seni tradisional, tetapi juga menerapkan konsep translasi (pergeseran) pada geometri dimana setiap motif bergeser secara sejajar dalam arah tertentu tanpa mengalami perubahan bentuk.

Gambar Batik Motif Parang

Batik Motif Kawung

Batik Motif Kawung,yaitu batik yang terdiri dari bentuk lingkaran simetris yang mencerminkan satu sama lain di sepanjang sumbu vertikal dan horizontal. Motif ini menggunakan konsep refleksi (perncerminan) pada geometri, dimana pada setiap lingkaran memiliki bayangan yang identic pada kedua sumbu.

Gambar Batik Motif Kawung

Batik Mega Mendung

Batik Mega Mendung, yaitu batik yang memiliki pola awan berlapis yang tampak mengalir dan berputar disekitar pusatnya. Secara matematatis motif ini menggunakan konsep rotasi dan dilatasi pada geometri, dimana bentuk awan yang berulang mengalam perbesaran atau pengecilan dalam pola simetris. Rotasi dalam motif ini dapat terlhat dari bagaimana setiap elemen awan tampak berputar pada sudut tertentu.

Gambar Batik Motif Mega Mendung


Seperti yang kita ketahui bahwa batik Indonesia merupakan salah satu budaya yang telah di akui oleh dunia. Herannya masih banyak anak bangsa yang merasa malu dengan budaya dan takut dengan matematika, ini masih menjadi pertanyaan besar mengapa hal itu bisa terjadi. Padahal budaya dan matematika adalah dua hal penting yang wajib dibanggakan dan dikembangkan oleh kita semua, Dengan luasnya ilmu matematika, sangat mungkin untuk kita dapat membuat batik dengan motif-motif lainnya menggunakan konsep matematika yang lebih luas seperti bangun ruang, perbandingan, atau yang lainnya.

Tak hanya batik, kita dapat memodifikasi budaya-budaya Indonesia yang lainnya dengan lebih unggul dan inovatif menggunakan konsep matematika yang lebih bervariasi. Kreativitas tanpa batas yang saat ini perlu kita lakukan, agar budaya Indonesia dan matematika dapat menjadi perpaduan yang jauh lebih unggul dan menarik perhatian masyarakat Indonesia hingga dunia. Budaya dan matematika adalah dua hal yang sangat perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image