Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Fadhly

Konsep Danantara Terkesan Ambisius, Menjanjikan, dan Berisiko Besar

Rubrik | 2025-02-26 15:07:53

Penulis Penggiat Media Sosial.

Pernyataan Prabowo yang mengatakan bahwa Danantara merupakan instrumen pembangunan nasional yang mengelola tabungan negara dengan cara diinvestasikan ke dalam 20 atau lebih proyek nasional sangat menarik untuk di ulas.

Pasalnya, konsep ini terdengar ambisius dan menjanjikan, tetapi juga menyimpan berbagai risiko besar yang dapat berdampak buruk pada ekonomi nasional jika tidak dikelola dengan transparan dan akuntabel.

Pertama, penggunaan istilah "tabungan negara" menimbulkan tanda tanya. Dari mana sumber dana ini? Jika berasal dari APBN atau dana publik lainnya, bagaimana mekanisme pengawasannya?.
Dalam sejarah kebijakan ekonomi Indonesia, penggunaan dana besar untuk proyek nasional sering kali berakhir dengan masalah ketidak efisienan, penyimpangan, atau bahkan kegagalan proyek.

Kedua, proyek-proyek nasional yang dibiayai Danantara perlu dijelaskan secara rinci. Apakah proyek-proyek ini memang dirancang untuk kepentingan rakyat atau justru hanya menguntungkan segelintir elite bisnis dan politik?

Tanpa transparansi yang jelas, skema investasi ini berisiko menjadi beban negara daripada solusi pembangunan.

Ketiga, model investasi yang dipilih juga harus diperhatikan. Jika Danantara beroperasi seperti dana investasi negara (sovereign wealth fund), bagaimana mekanisme pengelolaan risikonya?

Sejarah menunjukkan bahwa beberapa negara mengalami kerugian besar akibat salah urus dana investasi negara. Jika Danantara mengalami hal serupa, siapa yang akan bertanggung jawab?

Keempat, pengalaman Indonesia dengan proyek-proyek pembangunan skala besar sering kali menunjukkan masalah klasik, pembengkakan anggaran, korupsi, dan ketidak tepatan sasaran.
Tanpa adanya sistem pengawasan yang kuat, Danantara bisa menjadi instrumen baru bagi praktik-praktik korupsi yang merugikan keuangan negara dan rakyat.

Pembangunan nasional memang membutuhkan investasi besar, tetapi harus dilakukan dengan perencanaan yang matang, transparansi, serta pengawasan yang ketat.

Tanpa itu, Danantara bisa saja berubah dari "alat pembangunan" menjadi "beban keuangan" yang justru melemahkan perekonomian negara. Prabowo dan tim ekonominya perlu memastikan bahwa skema ini tidak hanya ambisius di atas kertas, tetapi juga benar-benar menguntungkan rakyat dalam praktiknya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image