Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Irfan Fauzi

Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban dalam Perspektif Kitab-Kitab Klasik

Agama | 2025-02-13 17:47:00
https://www.orami.co.id/magazine/gambar-malam-nisfu-syaban#google_vignette

Malam Nisfu Sya'ban memiliki tempat khusus dalam tradisi Islam, terutama di kalangan Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Secara harfiah, nisfu berarti "setengah" dalam bahasa Arab, sehingga Nisfu Sya'ban adalah malam pertengahan bulan Sya'ban, yaitu malam tanggal 15 di bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah. Dalam banyak kitab klasik, malam ini dijelaskan sebagai salah satu malam yang penuh dengan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.


Dalam kitab Ihya' Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, malam Nisfu Sya'ban disebut sebagai salah satu dari lima malam di mana doa-doa diterima. Al-Ghazali menekankan bahwa malam ini merupakan kesempatan besar bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, doa, dan dzikir. Dalam pandangan beliau, malam ini termasuk dalam malam-malam yang Allah janjikan untuk menurunkan rahmat-Nya kepada orang-orang yang bertaubat dan memohon ampunan.


Selain itu, kitab Lathaif al-Ma’arif karya Ibnu Rajab al-Hanbali juga menyoroti keistimewaan malam Nisfu Sya'ban. Ibnu Rajab menukil berbagai hadis yang menjelaskan bahwa pada malam tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia dan mengampuni dosa-dosa seluruh hamba-Nya, kecuali mereka yang masih terjerat dalam permusuhan atau menyimpan dendam terhadap sesama. Dalam kitab ini, disebutkan juga bahwa malam Nisfu Sya'ban adalah saat yang sangat tepat untuk memperbaiki hubungan sosial dan membersihkan hati dari penyakit-penyakit batin seperti dengki dan iri hati.


Dalam kitab Al-Durr al-Mantsur karya Imam Jalaluddin al-Suyuthi, beliau menjelaskan bahwa malam ini termasuk dalam malam-malam yang Allah SWT perhatikan secara khusus. Al-Suyuthi mengutip hadis yang diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal RA, di mana Rasulullah SAW bersabda bahwa pada malam Nisfu Sya'ban, Allah memandang seluruh makhluk-Nya dan mengampuni semua dosa kecuali orang-orang yang masih terjebak dalam syirik atau permusuhan. Dari sini, jelas terlihat betapa pentingnya malam ini sebagai momen introspeksi diri dan perbaikan hubungan dengan Allah dan sesama manusia.


Kitab-kitab lain seperti Mukasyafatul Qulub karya Imam Al-Ghazali juga membahas tentang pentingnya mempersiapkan diri untuk menyambut malam Nisfu Sya'ban dengan hati yang bersih dan niat yang ikhlas. Dalam pandangan klasik ini, Nisfu Sya'ban bukan hanya sekadar ritual, tetapi lebih kepada kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampunan dengan tulus.


Dari berbagai kitab klasik tersebut, dapat kita simpulkan bahwa malam Nisfu Sya'ban dipandang sebagai malam yang sangat istimewa dalam Islam. Meski ada perbedaan pendapat tentang kekuatan hadis-hadis yang menjelaskan keutamaan malam ini, namun secara umum, para ulama sepakat bahwa memperbanyak ibadah dan doa pada malam Nisfu Sya'ban merupakan bagian dari upaya spiritual yang sangat dianjurkan. Malam ini adalah waktu yang tepat untuk memohon ampunan, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT.






Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image