Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ibu Denok

Diet Intermitten Fasting

Info Sehat | 2025-02-03 17:19:01
D.I.E.T (sumber : Spreadsheet image creator)

Diet? Tapi masih lapar? Nah, tentu kita sudah sering mendengar banyak sekali metode diet yang ada, salah satunya adalah Intermittent fasting (IF). Intermittent fasting (IF) ditemukan oleh Dr. Jason Fung yang merupakan serorang dokter spesialis ginjal. Pada tahun 2012, Dr. Jason Fung mendirikan klinik puasa intermiten pertama di Amerika. Ia juga menjalankan program pelatihan daring global yang disebut Intensive Dietary Management. Intermittent fasting adalah cara diet dengan mengatur waktu makan dan puasa dalam periode tertentu. Metode ini lebih memusatkan pada kapan harus makan, bukan apa yang dimakan. Dengan mengatur waktu makan dan berpuasa, Intermitten Fasting (IF) membantu tubuh membakar lemak lebih efisien.

Intermitten Fasting(IF) bukan hanya tentang puasa, tapi juga tentang memahami tubuh dan menghargai makanan. Ketika berpuasa, tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi. Hal Ini dapat membantu mencapai berat badan ideal dan meningkatkan metabolisme dalam tubuh . Selain itu, Intermitten Fasting(IF) sering dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit kronis seperti hipertensi, kolesterol, diabetes, dll. Selain itu hal ini tentu berpengaruh baik pada kesehatan mental, karena pada saat kita berpuasa tubuh melepaskan hormon endorfin yang dapat membuat kita merasa bahagia dan tenang. Lalu Fokus dan konsentrasi menjadi meningkat, sehingga menjadi lebih produktif. Namun, tentunya penting bagi kita agar tetap melakukan olahraga secara rutin untuk mendukung cara diet ini.

Ada berbagai macam metodenya, diantaranya yaitu

1. Metode 16/8, metode ini menggunakan pola dengan berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela 8 jam. Contoh: Kamu bisa makan antara pukul 12 siang hingga 8 malam, lalu berpuasa hingga siang berikutnya. Metode ini cocok untuk pemula karena relatif mudah untuk diikuti.

2. Metode 5:2, metode ini menggunakan pola makan normal selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi kalori hingga 500-600 kalori pada 2 hari yang tidak berurutan. Contoh: Makan normal dari Senin hingga Jumat, lalu batasi kalori pada hari Sabtu dan Rabu. Metode ini cocok untuk orang tidak ingin berpuasa setiap hari dan lebih fleksibel.

3. Eat Stop Eat, metode ini menggunakan pola berpuasa selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu. Contoh: Berpuasa dari makan malam hari Senin hingga makan malam hari Selasa. Metode ini cocok untuk orang yang sudah terbiasa dengan IF dan ingin tantangan lebih, sebagai lanjutan dari metode diet dasar

4. Alternate-Day Fasting (ADF), metode ini merupakan cara berpuasa selang seling tidak setiap hari. Pada hari puasa, kita bisa makan sangat sedikit kalori atau tidak sama sekali. Contoh: Puasa pada hari Senin, Rabu, dan Jumat, pada hari lainnya makan seperti biasa. Metode ini cocok untuk yang menginginkan penurunan berat badan secara cepat, tetapi mungkin sulit dipertahankan dalam jangka panjang.

Dan masih banyak metode lain dalam menggunakan diet secara intermitten fasting. Namun tidak semua orang bisa melakukan Intermitten Fasting (IF) karena metode nya yang tidak biasa. Yang tidak boleh antara lain:

1. Ibu hamil dan menyusui karena mereka masih membutuhkan banyak gizi untuk kebutuhan bayi dan ibu

2. Penderita diabetes yang tidak terkontrol, karena dapat menyebabkan kurangnya asupan dan penderita bisa lemas

3. Penderita dengan gangguan makan karena dapat meningkatkan kecemasan dan stress serta beresiko relaps

4. Orang dengan penyakit kronis tanpa pengawasan dokter

5. Anak usia 18 tahun ke bawah karena mereka masih dalam tahap pertumbuhan yang signifikan

Oleh karena itu apapun metode diet yang dilakukan tetap kenalilah, gunakan dan sayangi tubuhmu sebaik-baiknya dengan menjaga asupan yang baik dan tentunya dibarengi juga dengan olahraga teratur supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Tidak lupa tetap harus control ke dokter bila ada penyakit yang serius. Ingat istilah ini “Mens sana in corpore sano” di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Tetaplah sehat selagi kita masih bisa bergerak. Salam sehat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image