Kolaborasi ASJB Dengan Pemangku Kepentingan
Edukasi | 2025-01-29 18:39:45Mendengar istilah jimpitan mungkin terasa asing bagi sebagian orang yang tinggal di perkotaan. Jimpitan adalah salah satu tradisi masyarakat yang lazim dilakukan di desa atau kampung, yang wujud fisiknya dapat berupa uang, beras, atau bahan lain. Hasil jimpitan yang terkumpul digunakan untuk membantu warga lain atau digunakan bagi perbaikan fasilitas desa maupun kampung. Dengan demikian dapat diartikan jimpitan merupakan bantuan atau sumbangan gotong royong dari warga untuk warga.
Di Kelurahan Batujaya Tangerang terdapat kampung bernama Kampung Jimpitan. Kampung Jimpitan ini semakin banyak menarik perhatian terutama fasilitas yang dimilikinya yakni Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai program unggulan yang disediakan untuk menciptakan ruang aman, inklusif dan memberdayakan, khususnya bagi perempuan dan anak di tengah-tengah masyarakat.
Program unggulan Kampung Jimpitan tersebut sempat dikunjungi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Arifah Choiri Fauzi pada 16 Desember 2024. Saat itu Pemkot Tangerang berkomitmen menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak, yang selanjutnya akan mendorong inovasi di Kampung Jimpitan agar dapat diadopsi oleh kampung-kampung lain untuk meningkatkan inklusivitas di Kota Tangerang.
Terinspirasi dari penerapan program RBI yang dilakukan, perkumpulan Alumni SMA Jakarta Bersatu (ASJB) melakukan kunjungan kerja ke Kampung Jimpitan pada Selasa, 28 Januari 2025. Rombongan yang membawa sekitar 15 anggotanya menyempatkan berbincang dengan Bp Nanang, pemangku kepentingan dan masyarakat sekitar tentang peluang serta kiat untuk bersama-sama menciptakan lebih banyak ruang aman di tempat-tempat lainnya.
Sebagai bagian dari masyarakat, ASJB ikut berkepentingan dan mendukung agar RBI tidak hanya menyediakan ruang untuk belajar dan berkarya, namun juga menciptakan sebuah ekosistem yang memungkinkan perempuan dapat memaksimalkan potensi dan perannya, serta anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Program RBI diharapkan dapat menjadi momentum bagi ASJB dalam mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif, mandiri dan berdaya saing selain di Kota Tangerang.
RA Jeni Suryanti, Ketua Umum ASJB berharap dapat berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar RBI dapat menjadi ruang edukasi yang memperkenalkan kembali permainan tradisional, cerita sejarah, dan nilai-nilai kearifan lokal, sebagai solusi kreatif untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gawai.
“ASJB sangat berkepentingan mendorong suasana aman dan damai sebagai syarat mutlak dalam kelancaran pelaksanaan pembangunan nasional, oleh karenanya kunjungan kerja ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk belajar, dan digunakan memfasilitasi seluruh wilayah kerja ASJB, minimal 1 (satu) kelurahan di setiap korwil dapat menjadi Ruang Bersama Indonesia.,” ujar Jeni Suryanti di Tangerang (28/01/2025).
Jeni juga berharap setiap korwil nantinya ada petugas atau PIC, dengan koordinasi Pengurus ASJB Pusat melakukan pendampingan pada kelurahan yg akan dibina.
Dengan potensi keanggotaan ASJB saat ini tercatat aktif sekitar 4.000an anggota yang tersebar di 8 koordinasi wilayah (korwil), maka praktek jimpitan ini bisa diimplementasikan bagi semua anggota. “Meski istilah jimpitan ini jarang terdengar di perkotaan, namun ide berbagi dari warga untuk warga masih relevan dengan kondisi saat ini, terlebih bagi ASJB yang memiliki ikatan solidaritas kuat sesama anggotanya, sangat mungkin sekali diwujudkan,”ujar Poppy, Ketua ASJB Korwil Jakarta Selatan.
Potensi peluang pengembangan RBI di wilayah kerja ASJB juga diyakini oleh Arisman, Ketua ASJB Korwil Depok Bogor dapat segera direalisasikan. “RBI di Kampung Jimpitan ini memberikan inspirasi bagi kami, sekaligus tantangan bagi ASJB Korwil Depok Bogor untuk memanfaatkan lahan kosong atau lahan tidak produktif bagi kepentingan masyarakat sekitar. Potensi lahan ini cukup banyak tersedia di wilayah kami,” sebut Arisman.
Usai kunjungan di Kampung Jimpitan, rombongan bergerak melanjutkan kunjungan kerja ke lokasi lain. Hanya berjarak kurang dari 2 km dari Kampung Jimpitan, Kampung Pendora merupakan kampung tematik yg mengedepankan keterlibatan warga dalam aspek pendidikan dan olahraga (pendora).
Kunjungan kerja ke Kp Pendora memberikan perspektif baru bagi ASJB dalam memahami keterlibatan warga (civic engagement) atas fungsi ruang bersama. Keseriusan yg ditunjukkan oleh Bp Rayyan selaku pemangku kepentingan yang mengedepankan aspek pendidikan dan olahraga (pendora) merupakan cara atau sebuah konsep mengajak warganya berpartisipasi guna membentuk masa depan masyarakat sekaligus memperbaiki kondisi lingkungan yg lebih ramah (friendly) dalam memberikan manfaat langsung secara nyata.
Salah satu peserta dari perwakilan Bekasi, Koko mengatakan bahwa Kp Pendora memberikan contoh bagi kita bagaimana suatu ide dapat diterapkan secara serius dalam mengelola sebuah lahan kosong menjadi sebuah fasilitas pendidikan dan olahraga bagi warganya.
Senada dengan Koko, pada kesempatan yang sama, Arief peserta perwakilan Jakarta Barat mengapresiasi kunjungan kerja ASJB ini, dan mengharapkan kunjungan kerja berikutnya dapat dilakukan ke wilayah Carita provinsi Banten yang menawarkan konsep kelola wisata berdampingan dengan UMKM.
Kunjungan kerja ASJB ke Kampung Jimpitan dan Kampung Pendora dengan melihat kondisi langsung di lapangan mempunyai peran penting dalam memperkuat hubungan serta komunikasi anggota dengan masyarakat guna mewujudkan peran nyata kiprah ASJB bagi masyarakat dan bangsa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
