10 Peran Utama Lulusan Apoteker Indonesia
Info Terkini | 2025-01-24 01:00:00Ketua Pimpinan Daerah Istimewa Yogyakarta Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI DIY) apt. Hendy Ristiono, S.Far., M.P.H. kembali didapuk sebagai narasumber dalam kegiatan Unit Pharmaceutical Leadership Forum (UPLF) yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (BEMF-Farmasi UAD). Ia memperkenalkan profil lulusan apoteker Indonesia dengan 10 peran utama atau yang disebut sebagai 10 stars of pharmacist. Konsep ini merupakan pengembangan dari istilah “Apoteker Bintang Tujuh’’ yang sempat diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO) di tahun 2014.
1. Caregiver
Pemberian perawatan atau pelayanan dengan santun dan mengutamakan pasien maupun masyarakat umum menjadi poin pertama yang harus dimiliki oleh apoteker. Hal ini merupakan modal dasar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
2. Decision Maker
Keputusan dalam penentuan tindakan terhadap pasien harus dilakukan sebijak mungkin oleh seorang apoteker. Penanganan yang cepat dan tepat sesuai keluhan pasien merupakan skill yang diperlukan pada kriteria ini
3. Communicator
Seorang apoteker harus mampu menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada pasien mengenai dosis maupun jenis obat. Dalam implementasinya, sosialisasi kesehatan juga diperlukan untuk mendukung peningkatan pemahaman masyarakat. “Mahasiswa Farmasi UAD Angkatan 2024 diharapkan mampu menjadi komunikator yang baik sehingga pelayanan kefarmasian dan interaksi dengan pasien lebih efektif,” terang apt. Hendy
4. Manager
Sebagai seorang apoteker, kemampuan manajerial sangat diperlukan untuk mengelola dan mengatur segala hal yang berkaitan dengan pekerjaannya termasuk manajemen waktu. Keterampilan ini akan mendukung pelayanan agar bisa berjalan dengan optimal dan produktif.
5. Leader
Jiwa kepemimpinan menjadi skill yang tak kalah penting dalam layanan kefarmasian. Pasalnya, kualitas pemimpin akan menginspirasi rekan kerjanya untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka sehingga kesejahteraan pasien maupun masyarakat terjamin. Memahami mekanisme kepemimpinan dapat mengatasi beban kekuasaan.
6. Long Life Learner
Mempelajari berulang-ulang dan mengikuti perkembangan teknologi pembaruan obat menjadi bagian dari perjalanan hidup seorang apoteker. Sesuai namanya, long life learner artinya adalah belajar seumur hidup. Keterampilan ini diperlukan karena ilmu pengetahuan terus berkembang setiap harinya sehingga semangat belajar harus terus ada sepanjang waktu.
7. Teacher
Seorang apoteker harus bisa menjadi seorang “guru” atau pemberi penjelasan bagi para tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat yang memerlukan informasi terkait obat. apt. Hendy menekankan bahwa pendidikan dan informasi terkait dunia kefarmasian maupun kesehatan harus diberikan dengan optimal baik kepada pasien, masyarakat umum, dan tenaga kesehatan lainnya.
8. Researcher
Ilmu pengetahuan yang terus berkembang menuntut setiap apoteker untuk mengeksplorasi berbagai jenis obat-obatan melalui penelitian. Hal ini menjadi modal dasar bagi keamanan dan keefektifan obat yang telah teruji klinis dalam mengatasi keluhan kesehatan.
9. Entrepreneur
Seorang apoteker dituntut untuk memiliki dedikasi yang tinggi dan juga bermartabat. Pengembangan potensi dan kemandirian untuk kesejahteraan harus dilakukan dengan banyak cara seperti pendirian apotek, perusahaan obat, makanan, minuman, bahkan industri kosmetik. Usaha-usaha inilah yang nantinya dapat memberi manfaat ganda, tak hanyas membantu masyarakat juga bisa mendatangkan keuntungan finansial bagi pemiliknya.
10. Agent of Positive Change
Seorang apoteker harus bisa membawa perubahan yang baik bagi masyarakat terutama pada bidang kesehatan. Jika pasien tidak menaati aturan konsumsi obat dengan benar, maka kewajiban apoteker untuk mengingatkan dan menjelaskan aturan pakai sebagaimana mestinya agar terapi yang dijalankan efektif.
“Apoteker atau farmasis harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan perubahan dalam praktik kefarmasian untuk meningkatkan pelayanan pasien, pelayanan kefarmasian, dan kerja sama antarprofesi,” ujar apt. Hendy. (ish)
uad.ac.id
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.