Universitas Ahmad Dahlan
Inovasi Bioflog Budi Daya Lele
Eduaksi | 2025-01-22 10:03:29
Mahasiswa Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil melakukan instalasi sistem bioflog pada kolam ikan lele di Kebun Dakwah Nitikan, Yogyakarta. Kegiatan ini, yang dilaksanakan pada 7 Agustus 2024, merupakan bagian dari inisiatif Integrated Smart Farming dan Technopreneurship yang bertujuan memodernisasi budi daya ikan lele sekaligus meningkatkan keterampilan kewirausahaan masyarakat.
Instalasi sistem bioflog dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kolam ikan lele dengan mengoptimalkan kualitas air, sehingga mendukung pertumbuhan ikan secara lebih sehat. Menurut penelitian Dr. Ahmad Susanto dari Universitas Pertanian Indonesia, sistem bioflog dapat meningkatkan produktivitas hingga 30%.
Pelaksanaan kegiatan melibatkan mahasiswa PKM UAD, Wawan selaku pengelola Kebun Dakwah, dan dua tukang yang membantu proses instalasi. Setelah instalasi tiga bioflog, kolam akan diisi air setengah penuh, ditambahkan pelepah pisang atau daun pepaya untuk mengurangi bau terpal, dan didiamkan selama 2‒3 hari sebelum diisi bibit ikan lele.
“Kami berharap teknologi ini dapat membantu meningkatkan kualitas ikan lele yang dihasilkan dan mengurangi biaya operasional,” ujar Wawan. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai perawatan sistem bioflog untuk memastikan keberlanjutan program.
Program tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan komunitas Kebun Dakwah Nitikan dan memperkenalkan konsep pertanian cerdas serta kewirausahaan berbasis teknologi di tingkat lokal. Semua pihak berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan inovasi ini demi kemajuan sektor budi daya ikan di masa depan. (Din)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
