Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhevy Hakim

Masjid itu Tempat Ibadah, Seharusnya Dihidupkan

Agama | Friday, 18 Feb 2022, 06:14 WIB

Masjid itu Tempat Ibadah, Seharusnya Dihidupkan

Oleh: Dhevy Hakim

Bagi seorang muslim, keberadaan masjid menjadi magnet tersendiri. Baik untuk mengerjakan shalat, beri’tikaf, belajar Al Quran, maupun pengajian. Bahkan dahulu di masa Baginda Rasulullah SAW fungsi masjid untuk musyawarah dan membicarakan urusan negara.

Sebagaimana kata masjid itu sendiri berasal dari kata “sajada” yang memiliki arti sujud, keberadaan masjid tentu untuk beribadah kepada Allah SWT bukan untuk melakukan kemaksiatan atau hal-hal yang buruk.

Sungguh sangat disayangkan jika saat ini pemerintah berencana memetakan masjid dengan alasan untuk mencegah tindakan terorisme.

Rencana pemetaan masjid dikaitkan dengan isu radikalisme, dan tuduhan terhadap ratusan pondok pesantren terkait terorisme. Lagi-lagi menampakkan wajah islamophobia, dan menimbulkan dugaan adanya framing negatif dan tidak adil terhadap umat Islam.

Rencana tersebut diwacanakan oleh Badan Intelijen dan Keamanan Polri selaku Direktur Keamanan Negara Baintelkam Polri Brigjen Umar Effendi dihadapan sejumlah petinggi MUI dalam acara halaqah Kebangsaan Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstrimisme dan Terorisme.

Alih-alih menjadi solusi justru pemetaan masjid berpotensi mengalihkan fungsi masjid yang sebenarnya. Bisa saja ke depan orang akan ketakutan jika mau ke masjid. Padahal, dalam perjalanan peradaban Islam keberadaan masjid sebagai pusat bangkit dan berkembangnya Islam. Semestinya, sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, pemerintah justru mendukung hidupnya masjid sebagaimana fungsinya.

Di sisi lain rencana pemetaan dengan alasan mencegah terorisme rawan terjadinya konflik horizontal. Seolah-olah masjid menjadi sarang teroris. Masyarakat akan terbelah, saling ikutan saling tuduh menuduh dan saling curiga.

Rasulullah SAW diutus membawa Islam di muka bumi ini tidak lain untuk rahmat bagi semesta alam. Tidak mungkin berdasarkan misi ini, orang yang belajar Islam atau rajin ke masjid menjadi seorang terorisme.

Adapun masalah terorisme, umat Islam harus mengetahui bahwa isu itu mulai dihembuskan oleh Amerika Serikat pasca tragedi WTC 911. Kemudian isu terus menerus digunakan untuk melemahkan kaum muslimin.

Amerika Serikat sebagai negara adikuasa yang menjalankan roda kapitalisme, memastikan tidak ada lawan untuknya. Barat tentu saja paham bahwa lawan berat baginya adalah Islam. Oleh karenanya penting bagi AS untuk memetakan kekuatan kaum muslimin.

Dikutip dalam Majalah Al Waie edisi Januari 2022 bahwa pada tahun 2003 terbit dokumen Rand Corporation berjudul “Civil Democratic Islam: Partners, Resources and Strategis”. Dokumen tersebut berisi kebijakan AS dan sekutunya atas dunia Islam. Intinya, memetakan kekuatan (mapping), sekaligus memecah belah dan merencanakan konflik internal dikalangan umat Islam melalui berbagai pola untuk mencegah kebangkitan Islam.

Jelaslah, wacana mapping masjid ini sesuai dengan strategi AS dan sekutunya untuk memetakan kekuatan umat Islam dalam rangka memunculkan konflik internal dan memecah belah persatuan umat Islam.

Oleh karenanya memahami asal muasal terorisme, bangsa Indonesia tidak boleh terjebak dalam skenario global. Terorisme memang harus diberantas. Namun, tidak dengan cara memetakan masjid. Karena Islam tidak mengajarkan terorisme dan fungsi masjid sendiri adalah tempat untuk beribadah bertaqarrub kepada Allah SWT.

Wallahu a’lam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image