Menyongsong Indonesia Impian: Harapan Mahasiswa untuk Pemimpin Baru
Pendidikan dan Literasi | 2025-01-02 08:37:39Tanggal 20 Oktober 2024 menandai babak baru bagi Indonesia dengan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024–2029 di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Acara tersebut memunculkan harapan besar dari masyarakat, termasuk mahasiswa.
Mahasiswa menaruh harapan besar kepada Presiden dan Wakil Presiden periode 2024–2029, khususnya dalam bidang pendidikan. Mereka berharap pemerintahan baru dapat melakukan reformasi sistem pendidikan secara komprehensif, memeratakan distribusi tenaga pendidik di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah pedalaman, serta gencar melakukan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengatasi ketimpangan pendidikan yang masih terjadi dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas
Namun, pendidikan Indonesia saat ini masih diwarnai berbagai tantangan, terutama terkait sistem dan pemerataan tenaga pendidik. Ketimpangan akses pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedalaman masih menjadi isu yang mengakar. Daerah-daerah terpencil seperti Papua dan Kalimantan menghadapi kesulitan dalam menjangkau tenaga pendidik yang berkualitas. Faktor geografis dan infrastruktur yang belum memadai menjadi penghambat utama. Akibatnya, banyak anak-anak di daerah tersebut yang kesulitan mengakses pendidikan yang layak, berdampak pada rendahnya kemampuan literasi dan numerasi, serta pada akhirnya menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara nasional.
Di ranah pendidikan tinggi, biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) menjadi isu yang krusial bagi mahasiswa. Beban biaya kuliah yang tinggi seringkali menjadi penghalang bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, mahasiswa berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk menurunkan biaya UKT sehingga akses pendidikan tinggi dapat lebih merata dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Selain penurunan UKT, penambahan kuota beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu juga menjadi harapan penting. Beasiswa merupakan instrumen penting dalam memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa untuk meraih pendidikan tinggi, tanpa terkendala masalah finansial.
Penciptaan lapangan pekerjaan bagi lulusan baru juga menjadi harapan penting. Mahasiswa berharap pemerintah dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas dan relevan dengan kompetensi lulusan, sehingga mereka dapat segera berkontribusi dan mengembangkan diri setelah menyelesaikan pendidikan. Perbaikan fasilitas kampus juga menjadi aspirasi penting bagi mahasiswa untuk mendukung proses perkuliahan yang lebih baik. Fasilitas yang memadai, seperti ruang kuliah yang nyaman dan representatif, perpustakaan yang lengkap dengan koleksi buku dan jurnal yang mutakhir, serta aula multifungsi yang dapat menampung kegiatan-kegiatan mahasiswa. Semua itu bertujuan agar pendidikan di Indonesia semakin maju dan mampu melahirkan generasi yang unggul dan hebat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.