Obat Herbal Dalam Perspektif Alquran: Hikmah Alam Sebagai Sumber Kesembuhan
Info Sehat | 2024-12-19 19:48:34Obat herbal merupakan obat yang dibuat dari bahan alami seperti hewan, tumbuhan, ataupun mineral. Obat herbal ini dijadikan sebagai salah satu pengobatan alternatif yang dapat digunakan untuk mengobati suatu penyakit. Penggunaan obat herbal kerap dikenal lebih aman digunakan dibandingkan obat sintesis, karena tidak mengandung unsur bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, namun penggunaannya juga harus dilakukan dengan bijak dan tidak melebihi batas yang dianjurkan.
Penggunaan obat herbal juga selaras dengan perspektif Al-Qur’an yang memberikan pemahaman lebih luas tentangnya. Al-Qur’an sendiri memiliki nama-nama lain, salah satunya ialah syifa’. Syifa’ artinya obat penyembuh atau penawar dan memiliki makna luas tentang pengobatan, pengobatan dalam hal ini tidak hanya mengobati batin atau rohani saja melainkan juga dapat mengobati fisik atau jasmani, yakni segala sesuatu yang dapat menyembuhkan dari sakit.
Dalam perspektif Al-Qur’an, pengobatan herbal atau thibbun nabawi adalah pengobatan yang menggunakan bahan-bahan alam yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa beragam tanaman dan hasil dari makhluk hidup dapat bermanfaat sebagai obat. Banyak diantaranya seperti kurma, zaitun, jahe, habbatus sauda, tin, madu, dan lain sebagainya. Masing-masing tanaman herbal tersebut memiliki keunggulan dan khasiat yang terdapat di dalam obatnya.
Salah satunya adalah buah zaitun, buah zaitun sendiri disebutkan sebanyak tujuh kali dalam Al-Qur’an yaitu di (Q.S. At-Tiin : 1) (Q.S. ‘Abasa : 29) (Q.S. Al-An’aam : 141)( Q.S. An-Nuur : 35) (Q.S. An-Nahl : 11) (Q.S. Al-Mu’minuun : 20) (Q.S. Al-An’aam : 99). Hal ini menunjukkan betapa penting khasiat dan bermanfaatnya buah tersebut dalam pengobatan herbal. Buah zaitun tidak hanya memiliki nilai gizi, obat dan kosmetik, tetapi juga memenuhi fungsi agama sebagai tanda kebesaran Allah SWT.
Banyak orang memilih minyak dari buah zaitun sebagai pilihan minyak yang lebih sehat dibanding minyak kelapa sawit. Minyak zaitun mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang tinggi sekitar 75%. Saat menggantikan lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal dari zaitun membantu menurunkan kolesterol jahat. Manfaat kesehatan dari minyak zaitun dikaitkan dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasinya.
Sebagaimana Al-Qur’an menjelaskan bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini adalah anugerah yang memiliki manfaat bagi kesehatan manusia, penggunaan obat herbal pun dianggap lebih selaras dengan prinsip-prinsip tersebut. Selain itu, biaya yang lebih terjangkau
menjadikannya pilihan yang lebih inklusif untuk semua kalangan. Meskipun efeknya mungkin tidak secepat jika dibandingkan dengan obat sintesis.
Dalam perspektif Al-Qur’an, Nabi Muhammaad ﷺ juga menggunakan obat herbal, beliau mengonsumsi obat herbal untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Dalam Al-Qur’an sendiri, Allah SWT memerintahkan umatNya untuk melakukan pengobatan sebagai bentuk ikhtiar dalam mencapai kesembuhan. Perawatan dalam Al-Quran harus dilakukan secara komperehensif, baik secara fisik maupun spiritual.
Obat herbal dalam Al-Qur’an menunjukkan betapa alam merupakan manifesti hikmah dan kasih sayang Allah kepada manusia. Ayat-ayat yang menyerukan penerungan terhadap ciptaan Allah memperkuat keyakinan bahwa tumbuhan memiliki potensi sebagai sumber kesembuhan. Dengan kolaborasi antara ilmu pengetahuan modern dan kearifan Al-Qur’an, kita dapat memanfaatkan obat herbal secara bijak, baik sebagai usaha untuk kesehatan maupun sebagai bentuk syukur atas nikmat alam yang telah dianugerahkan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.