Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rifky Dinata

Mengenal Alat Musik Gamelan Jawa dan Fungsinya

Sinau | 2024-12-17 16:00:43
Gamelan dalam pagelaran wayang kulit. Dokumentasi pribadi.

Gamelan adalah ensambel musik tradisional Indonesia yang memiliki berbagai instrumen dengan fungsi dan cara bermain yang beragam. Istilah Gamelan berasal dari bahasa Jawa, yakni kata “gamel” yang berarti “memukul” atau “menabuh”. Hal ini mencerminkan cara seluruh instrumen dalam gamelan dimainkan, yaitu dengan cara dipukul.

Gamelan seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Jawa, sejak zaman dahulu hingga kini. Keberadaannya sangat terlihat dalam berbagai pertunjukan kesenian Jawa, seperti wayang, tari, dan seni pentas (seperti ketoprak). Berikut adalah beberapa alat musik gamelan Jawa beserta penjelasan fungsi dan cara memainkannya:

1. Bonang

Sumber: Canva

Bonang adalah serangkaian instrumen musik yang berbentuk seperti gong kecil, terbuat dari perunggu, dan dilengkapi dengan pencon (tonjolan) pada bagian permukaannya yang digunakan untuk ditabuh. Bonang dimainkan dengan menggunakan alat pemukul yang terbuat dari kayu panjang yang ujungnya dililitkan kain untuk menghasilkan suara yang khas.

Dalam gamelan, terdapat dua jenis bonang, yaitu:

• Bonang barung: Memiliki nada yang lebih rendah dan besar, sering digunakan sebagai instrumen pembuka dalam permainan gamelan atau memberikan aksen dalam gendhing.

• Bonang penerus: Memiliki nada yang lebih tinggi dan biasanya digunakan untuk mengiringi bonang barung.

2. Kendhang

Sumber: Canva

Kendhang adalah alat musik tradisional yang terbuat dari tabung kayu dengan membran kulit hewan pada kedua ujungnya. Kendhang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh menggunakan telapak tangan, menghasilkan suara yang khas.

Kendhang memiliki peran penting dalam gamelan, yaitu sebagai penentu irama dan pola ritme dasar. Pola tepukan yang dihasilkan oleh kendhang berfungsi untuk mengatur tempo dan memberi tanda pada bagian-bagian tertentu dalam gendhing, sehingga membantu menjaga keharmonisan keseluruhan pertunjukan gamelan Jawa.

3. Demung

Sumber: Canva

Demung adalah instrumen gamelan yang terbuat dari logam tebal dan memiliki bilah-bilah logam yang disusun berderet sesuai dengan tangga nadanya. Demung berfungsi sebagai penegas irama atau melodi pokok dalam sebuah gendhing.

Dalam seperangkat gamelan, biasanya terdapat dua jenis demung, yaitu demung laras slendro dan demung laras pelog:

• Demung laras slendro terdiri dari 6 bilah dengan susunan nada 1, 2, 3, 5, 6, 1'.

• Demung laras pelog terdiri dari 7 bilah dengan susunan nada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

4. Saron

Saron adalah instrumen gamelan yang bentuknya mirip dengan demung, namun memiliki oktaf yang lebih tinggi. Saron dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul kayu yang mirip dengan palu.

Saat memainkan saron, tangan kanan memukul bilah logam untuk menghasilkan suara, sementara tangan kiri menyentuh bilah yang telah dipukul sebelumnya untuk meredam suara dengungan, sehingga menciptakan nada yang lebih jelas dan teratur. Saron berfungsi sebagai pengisi melodi dalam permainan gamelan dan sering kali dimainkan bersama dengan instrumen lain seperti demung dan peking.

5. Peking

Peking adalah instrumen gamelan yang termasuk dalam kelompok balungan, seperti halnya Demung dan Saron. Namun, Peking berukuran paling kecil dan menghasilkan suara yang paling tinggi di antara ketiganya.

Demung, Saron, dan Peking memiliki peran yang serupa sebagai pengisi melodi atau pemangku lagu dalam gamelan. Peking dipukul dengan palu kecil yang bentuknya menyerupai tanduk, yang memungkinkan peking menghasilkan suara keras dan tinggi. Karena suara yang tajam dan nyaring ini, Peking sering disebut juga sebagai Saron penerus, karena berfungsi mengiringi dan melengkapi melodi yang dimainkan oleh instrumen lainnya dalam gamelan.

6. Slenthem

Sumber: Canva

Slenthem adalah instrumen gamelan yang terdiri dari bilah-bilah logam tipis yang dirangkai dengan tali dan direntangkan di atas tabung-tabung resonator. Struktur ini memungkinkan slenthem menghasilkan suara dengung rendah saat dipukul.

Nama slenthem konon berasal dari suara khas yang dihasilkan, yang terdengar seperti "mmm". Instrumen ini berfungsi untuk mengisi melodi atau menjadi pemangku lagu, memberikan kesan dengung yang memperkaya komposisi musik gamelan. Slenthem memainkan peran penting dalam menciptakan nuansa yang lebih dalam dan harmonis dalam keseluruhan pertunjukan gamelan.

7. Kenong

Sumber: Canva

Kenong adalah seperangkat instrumen gamelan yang mirip dengan Bonang, tetapi berukuran lebih besar dan gemuk. Satu set kenong biasanya terdiri dari 6-10 buah dengan nada yang berbeda-beda, yang masing-masing menghasilkan suara khas.

Kenong dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul kayu yang dililit kain, mirip dengan cara memukul instrumen lainnya dalam gamelan. Fungsi utama kenong adalah sebagai pengisi akor atau harmoni serta penegas irama dalam sebuah gendhing.

Kenong menghasilkan suara ning-nong yang rendah dan khas, yang memberikan nuansa mendalam dalam komposisi gamelan. Nama kenong sendiri berasal dari suara yang dihasilkan, yang menjadi ciri khas dari instrumen ini.

8. Kempyang

Sumber: Canva

Kempyang memiliki bentuk yang mirip dengan kenong, dengan pencon (tonjolan) di bagian tengahnya, tetapi memiliki laras yang berbeda. Meskipun bentuknya serupa, suara yang dihasilkan oleh kempyang berbeda dari kenong.

Fungsi utama kempyang adalah untuk membantu kendhang dalam menguatkan irama atau ritme dalam gamelan. Kempyang menghasilkan pola tepukan yang mendukung kendhang dalam menjaga kestabilan tempo dan memberi aksen ritmis yang diperlukan dalam pertunjukan gamelan.

9. Kempul

Sumber: Canva

Kempul memiliki bentuk yang menyerupai gong, namun ukurannya lebih kecil dan menghasilkan suara yang lebih tinggi. Kempul dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul, mirip dengan cara memukul gong.

Biasanya, kempul digantung bersama gong pada bingkai kayu (gayor). Fungsi utama kempul adalah untuk memberikan aksen-aksen penting dalam gendhing, menandai perubahan atau penekanan tertentu dalam alur musik gamelan. Suara kempul yang lebih tinggi memberikan nuansa berbeda dari suara gong yang lebih berat dan dalam.

10. Gambang

Sumber: Canva

Gambang terdiri dari bilah-bilah kayu berbentuk persegi panjang yang disusun berderet sesuai dengan tangga nada. Instrumen ini mirip dengan xylophone, baik dari segi bentuk maupun cara memainkannya.

Gambang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul, biasanya terbuat dari kayu. Fungsi utama gambang adalah sebagai pemangku lagu, yaitu mengisi melodi dan memperkaya komposisi musik gamelan. Selain itu, gambang juga dapat berfungsi sebagai pembuka gendhing dalam pertunjukan gamelan, memberikan nuansa yang khas dan mendalam.

11. Gender

Sumber: Canva

Gender adalah alat musik yang terdiri dari 10-14 bilah logam yang disusun di atas resonator bambu dan diikat dengan tali. Gender dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul berbentuk bulat yang biasanya terbuat dari bahan keras.

Fungsi utama gender adalah sebagai penyelaras dan pengiring suara dalam sebuah lagu atau gendhing. Selain itu, gender juga dapat berperan sebagai pembuka gendhing, terutama ketika bonang tidak digunakan. Suara yang dihasilkan oleh gender memberikan kesan harmonis dan mendalam, memperkaya keseluruhan komposisi musik gamelan.

12. Siter dan Celempung

Siter adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari. Siter dan celempung berfungsi untuk memainkan melodi berdasarkan instrumen balungan dalam gamelan.

Menurut buku Ensiklopedi Seni dan Budaya (2016), terdapat dua jenis Siter dalam gamelan Jawa, yaitu siter penerus (yang lebih kecil) dan celempung (yang lebih besar). Keduanya memiliki peran yang penting dalam memperkaya harmoni dan melodi dalam permainan gamelan.

13. Gong

Sumber: Canva

Gong adalah instrumen terbesar dalam gamelan, berbentuk bulat dan terbuat dari logam. Gong dipukul menggunakan alat pemukul besar yang dililit kain untuk menghasilkan suara.

Dalam seperangkat gamelan, biasanya hanya terdapat satu gong, yang menghasilkan suara berat dan rendah yang khas. Fungsi utama gong adalah sebagai penanda awal dan akhir sebuah lagu, atau sebagai penanda perubahan irama dan tempo selama pertunjukan. Suara gong yang dalam dan menggema memberikan aksen penting dalam struktur musik gamelan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image