Media Sosial Membentuk Perilaku dan Identitas Remaja di Era Digital
Edukasi | 2024-12-16 20:33:13Di zaman sekarang yang serba cepat, media sosial sudah seperti teman bagi remaja. Platfrom seperti Instagram, TikTok, dan Twitter tidak hanya memudahkan mereka berkomunikasi, tetapi juga membentuk cara mereka berpikir dan bersikap. Media sosial bisa hal baik, tetapi juga bisa jadi hal buruk. Salah satu masalah terbesar adalah remaja sering membandingkan hidupnya dengan orang lain di media sosial. Melihat foto-foto yang sempurna, mereka jadi merasa tidak cukup baik dan kurang percaya diri.
Belum lagi masalah perundungan online yang sangat menggangu kesehatan mental mereka. Tulisan ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana cara agar media sosial bisa bermanfaat bagi remaja tanpa harus merugikan mereka. Tujuannya adalah menentukan cara terbaik agar remaja bisa menggunakan media sosial dengan bijak, menjaga kesehatan mental, dan tetap bisa bisa bersosialisasi dengan baik di dunia nyata.Dampak Positif dan Negatif Media Sosial Terhadap Prilaku dan Identias RemajaMedia sosial memainkan peran penting dalam pengembangan prilaku dan identitas remaja.
Tidak jarang kita melihat prilaku dan identitas remaja yang terbentuk dari pengaruh media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, misalnya seperti mengikuti tren yang sedang viral tidak ada salahnya untuk mengikuti tren viral, namun perlunya memilih tren yang baik secara moral dan norma. Tetapi banyak sebagian remaja tidak bisa memilih tren yang baik, sehingga merusak moral merekan dan melanggar norma-norma sosial. Ini bukti bahwa media sosial sangat mempengaruhi prilaku remaja di era digital terutama bagimoral dan norma-norma sosial yang berlaku serta bagaiman identitas mereka dibentuk oleh apa yang mereka lihat setiap hari dan konsumsi secara online. Berikut ini ada beberapa dampak positif dan negatif media sosial serta solusi dari dampak negatif tersebut:
Dampak Positif
- Konektivitas Sosial. Media sosial memfasilitasi inteeraksi sosial yang sangat luas, memungkinkan remaja untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan komunitas yang besar. Hal ini dapat meningkatkan rasa memiliki, mengurangi perasaan kesepian, dan mengingatkan kesejahteraan emosional
- Ekspresi Diri dan Kreativitas. Platfrom media sosial memberikan ruang bagi remaja untuk mengekpresikan diri, berbagai minat, dan mengembangkan kreativitas. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri.
- Akses Informasi. Media sosial menjadi sumber informasi yang sangat mudh diakses. Remaja dapat belajar tentang berbagai topik, mengikuti perkembangan terkini, dan mengembangkan minat baru.
- Advokasi Sosial. Media sosial memungkinkan remaja untuk terlibat dalam isu-isu sosial dan politik, serta menjadi agen perubahan
Dampak Negatif
- Perbandingan Sosial. Tekanan untuk tampil sempurna di media sosial dapat memicu perasaan rendah diri dan ketidaknyamanaan pada remaja. Perbandingan yang tidak sehat dengan teman sebaya atau influencer dapat berdampak buruk pada citra diri dan kesehatan mental.
- Cyberbullying. Perundungan online dapat menyebabkan trauma emosional yang dalam, isolasi sosial, dan bahkan depresi pada remaja. Korban cyberbullying seringkali mengalami kesulitan untuk mengatasi masalah ini dan mencari bantuan.
- Kecanduan. Pengguna media sosial yang berlebihan dapat menggangu kehidupan sehari-hari, menggangu prestasi akademik, dan menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental.
- FOMO (Fear Of Missing Out). Rasa takut ketinggalan informasi atau pengalaman yang dialami oleh teman-teman di media sosialdapat menyebabkan kecemasan dan tekanan pada remaja.
- Privasitas. Informasi pribadi yang dibagikan di media sosial dapat disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, meningkatkan risiko penipuan, pelecehan, atau pelanggaran privasi.
- Radikalisasi. Paparan konten ekstrem atau hate speech (ujaran kebencian) dapat memicu radikalisasi dan intoleran pada remaja
Solusi
- Pendidkian Literasi. Ajarkan anak-anak dan remaja sejak dini tentang cara menggunakan media sosial secara bijak dab bertanggung jawab. Latih mereka untuk berpikir kritis dan mengevaluasi informasi yang mereka dapatkan, serta ajarkan merekan etika bermedia sosial seperti menghargain privasi orang lain, tidak menyebarkan hoax, atau ujaran kebencian, dan bersikap sopan dalam berinteraksi
- Batasan Waktu dan Penggunaan media sosial. Buat aturan tentang penggunaan gadget dan media sosial, termasuk waktu yang diperbolehkan untuk mengakses media sosial. Anjurkan remaja untuk mengaktifkan mode pesawat saat tidur atau saat beraktivitas yang tidak melibatkan media sosial agar tidak ter disstrack oleh notifikasi media sosial.
- Komunikasi Terbuka. Ciptakan suasana yang nyaman bagi remaja untuk berbagi pengalaman dan perasan mereka terkait dengan pengguna media sosial. Serta mengdengar kekhawatiran atau masalah yang mereka hadapi dan berikan dukungan emosional atas masalah yang mereka hadapi.
- Membangun Keterampilan sosial. Dorong remeja untuk melakukan aktivitas di dunia nyata, seperti berolahraga, hobi, atau kegiatan sosial lainnya. Bantu remaja untuk membangun hubungan yang baik dengan keluarga dan teman di dunia nyata. Serta latih keterampilan komunikasi yang efektif, seperti mendengarkan, berempati, dan menyelesaikan konflik.
- Pengawasan Orang Tua dan Guru. Orang tua dan guru perlu memantau aktivitas anak-anak dan remaja di media sosial, tetapi hindari sikap terlalu mengontrol. Orang tua dan guru perlu kerjasama untukmemberikan edukasi dan dukungan yang onsisten.
- Meningkatkan Literasi Media. Ajarkam remaja berbagai platfrom media sosial, fitur-fiturnya, dan potensi risiko yang terkait. Dorong remaja untuk membaca berita dari sumber yang terpercaya dan membandingakn informasi yang mereka dapatkan. Serta ajarkan cara membedakan berita hoax dengan berita yang benar.
Dengan pendekatan yang komperhensif dan melibatkan berbagai pihak, kita dapat membantu remaja untuk menggunakan media sosial dengan sehat dan bertanggung jawab, serta meminimalisirkan dampak negatif penggunaan media sosial.KesimupanMedia sosial memiliki dampak negatif dan positif tergantung penggunaannya. manfaatnya termasuk memperluas jaringan sosial dan meningkatkan kreativitas. Namun masalah seperti perbandingan sosial, cycberbullying, kecanduan, dan privasi juga muncul. Masalah ini dapat meyebabkaan kecemasan, depresi, dan penurunan produktivitas. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu upaya bersama dari keluarga, sekolah, dan pemerintah. Pendidikan literasi digital, pembatasan waktu penggunaan, komunikasi terbuka, dan dukungan sosial sangat penting. Dengan pendekatan ini, remaja dapat menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab untuk pertumbuhan mereka.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.