Indonesia Darurat Kemalasan
Info Terkini | 2024-12-13 22:34:51Indonesia merupakan negara ke empat yang memiliki jumlah penduduk terbanyak setelah Amerika serikat, 281,6 juta jiwa telah menetap di negara ini, setiap harinya akan terus bertambah lebih banyak lagi, jumlah penduduk yang selalu meningkat berpengaruh besar pada peluang mendapat pekerjaan, persaingan antar sesama semakin ketat dan terkadang tak beraturan.
Kemajuan teknologi pun sudah sangat berkembang pesat, contohnya saja dalam hal penyajian kopi, dahulu tempat - tempat tersebut masih banyak menggunakan tenaga manusia untuk menyeduh kopi tetapi saat ini sudah banyak sekali robot - robot yang telah menggantikan pekerjaan manusia tersebut itu adalah salah satu dari banyaknya tenaga manusia yang telah digantikan dengan robot buatan tangan manusia. Tidak hanya dalam bidang perdagangan saja, robot pun sudah mulai menyebar dalam bidang kesehatan memang belum banyak yang menggunakan tetapi semakin berjalannya waktu teknologi akan semakin hebat lagi untuk kedepannya.
Apabila pekerjaan manusia telah digantikan oleh robot maka kemungkinan besar banyak masyarakat yang menjadi pengangguran, benar saja saat ini di Indonesia sebanyak 2,1 juta orang menjadi pengangguran, kebanyakan adalah seseorang yang lulusan sekolah menengah atas (SMA). Tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi faktor tersebut juga akan merugikan negara dan orang lain.
Dampak yang akan terjadi pada diri sendiri cukuplah banyak, contohnya saja stres berlebihan akibat sulitnya mendapatkan pekerjaan, dari tahun ke tahun tingkat depresi semakin tinggi, biaya kehidupan semakin tak terkondisikan bahan pokok semakin mahal dan lain sebagainya. Di situlah seharusnya peran pemerintah sangat dibutuhkan oleh masyarakat, lapangan pekerjaan memanglah sudah banyak tetapi jumlah penduduk juga akan semakin meningkat.
Saat ini program pemerintah yang sudah berjalan salah satunya adalah keluarga berencana (KB) setiap keluarga akan dibatasi dengan cukup memiliki dua anak saja, agar penduduk di wilayah tersebut akan terkondisikan dan lebih tertata lagi untuk ke depannya. Walau masih banyak masyarkat yang abai, tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang sudah peduli akan hal tersebut.
Dari masalah - masalah yang banyak terjadi penyebab dari pengangguran, seseorang diharapkan untuk selalu memiliki skil yang lebih dari apa yang telah di dapatkan saat bangku sekolah ataupun bangku perkuliahan, karena semakin tahun akan banyak lagi peluang - peluang pekerjaan yang membutuhkan skil yang tidak diajarkan saat mengenyam ilmu di bangku sekolah.
Apalagi di negara seperti Indonesia ini, banyak sekali trend yang mengumbar tentang gaya hedonisme seseorang, maka dari itu pekerjaan sangat lah dibutuhkan untuk semua orang, agar dapat memenuhi kehidupan dan juga menyenangkan diri sendiri dengan hal - hal yang disukai oleh diri sendiri, karena pada hakikatnya seluruh manusia di belahan dunia manapun pasti akan selalu membutuhkan uang untuk bertahan hidup di dunia.
Dengan adanya fenomena tersebut, diharapkan masyarakat kedepannya lebih siap dalam menghadapi kehidupan dunia yang sangatlah berbeda dari tahun ke tahun. Pengangguran adalah hal yang sangat menyulitkan yang pastinya sangatlah di benci oleh seluruh orang. Yang paling penting adalah bagaimana diri kita untuk selalu melawan kemalasan, karena musuh terbesar dalam hidup kita bukan lah orang lain tetapi diri kita sendiri. Bagaimana cara kita mengelola waktu akan selalu tetap produktif dalam menjalani kehidupan, hidup bukanlah untuk bersenang - senang saja tetapi hidup adalah untuk berjuang menuju apa yang kita impikan, selalu bijak dalam mengelolah apapun terutama uang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.