![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/placeholder.jpg)
Bahasa Tubuh: Bagaimana Non-Verbal Menyampaikan Kepedulian
Hospitality | 2024-12-12 21:23:19![Sumber: Freepik.com](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/241212201208-787.jpg)
Bagaimana perasaan kalian ketika kalian dirawat oleh perawat yang selalu tersenyum ramah dan menatap kalian dengan tatapan yang tulus? bandingkan jika kalian dirawat oleh perawat yang tidak pernah tersenyum dan menatap kalian dengan tatapan datar, tentu berbeda bukan?
Itulah alasan mengapa komunikasi non-verbal itu penting. Di tengah banyaknya tekanan dan emosi yang muncul dalam diri pasien, bahasa tubuh sederhana dapat menunjukkan kepedulian yang lebih besar dari pada sekedar kata-kata.
Apa sih komunikasi non-verbal itu? Komunikasi non-verbal adalah bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, melainkan mencakup ekspresi, kontak mata, nada bicara, dan lain-lain. Dalam dunia kesehatan sendiri, komunikasi non-verbal dianggap sangat penting dalam menunjang kesembuhan pasien. Mengapa demikian? Yuk kita bahas.
Ada beberapa alasan mengapa komunikasi non-verbal itu sangat penting dalam pemberian layanan kesehatan. Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa komunikasi non-verbal dibutuhkan, antara lain:
1. Membangun kepercayaan
Bahasa tubuh yang tulus akan membuat pasien merasa aman dan merasa bahwa perawat atau tenaga kesehatan tersebut bisa dipercaya.
2. Menunjukkan empati
Komunikasi non-verbal seperti anggukan dan sentuhan lembut akan membuat pasien merasa diterima dan dihargai.
3. Meningkatkan efektivitas komunikasi
Komunikasi non-verbal akan membantu memperjelas komunikasi verbal sehingga para pasien akan semakin mudah dalam memahami informasi yang disampaikan oleh perawat atau tenaga kesehatan.
4. Mengurangi kecemasan pasien
Senyuman tulus dan anggukan lembut akan membuat pasien percaya diri dan lebih rileks terutama dalam situasi yang sulit.
Ada beberapa bahasa tubuh yang harus dimiliki oleh seorang perawat, antara lain:
1. Berdiri atau duduk menghadap pasien, ini akan membuat pasien merasa diperhatikan secara penuh
2. Kontak mata, kontak mata yang memenangkan akan membantu membangun rasa kepercayaan pasien karena menciptakan rasa aman dalam diri mereka
3.Senyum tulus, senyuman yang tulus akan mencairkan suasana dan akan membuat pasien merasa diditerima
Namun perlu diingat bahwa tidak semua bahasa non-verbal itu memberikan dampak positif. Komunikasi non-verbal yang salah seperti melipat tangan, tatapan mata yang malas, dan hal-hal negatif lainnya dapat membuat pasien merasa diabaikan dan dianggap tidak penting. Oleh karena itu, perawat ataupun tenaga kesehatan lainnya harus benar-benar menjaga bahasa tubuh mereka, karena kesalahan sekecil apapun dapat merusak kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.