Infiltrasi Konsep Aljabar dalam Perniagaan
Edukasi | 2024-12-11 00:07:20Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat universal mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan kemampuan berpikir manusia serta menjadi landasan bagi perkembangan teknologi modern. Oleh karena itu, matematika perlu diajarkan kepada semua siswa mulai dari SD hingga SMA untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan memecahkan masalah yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.
Aljabar merupakan salah satu cabang dalam bidang matematika yang mempelajari struktur, hubungan, kuantitas, dan sifat-sifat bilangan yang mengandung simbol atau lambang umum. Aljabar sebagai salah satu cabang yang sangat berpengaruh terhadap cabang lainnya di bidang matematika. Aljabar diperkenalkan oleh salah satu tokoh matematika dalam islam yaitu Muhammad bin Musa al-Khawarizmi sebagai guru Aljabar di Eropa. Karya Al-Khwarizmi diterjemahkan ke dalam Bahasa Eropa oleh Gerhard de Gremano dan Robert de Chaster pada abad ke-12.
Sebelum munculnya karya berjudul Hisab al-Jibra wa al Muqabalah ditulis oleh al[1]Khwarizmi pada tahun 820 M. Sebelumnya tidak ada terminologi aljabar. Al-Khwarizmi juga luar biasa dalam mengukur sudut, tabel sains yang digunakan untuk mengukur sudut yang berkaitan dengan fungsi sinus dan garis singgung telah membantu para ahli Eropa lebih memahami ilmu ini.
Hal ini membuktikan bahwa aljabar penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari karena aljabar memberikan metode yang lebih mudah (bagi yang memahami konsep) untuk menyelesaikan persamaan dan mengungkapkan rumus dibandingkan metode tradisional yang menuliskan segala sesuatu dengan kata-kata. Namun beberapa orang seperti siswa biasanya menghindari dan membenci aljabar karena materi pelajarannya dianggap terlalu rumit dan sulit meskipun mereka mungkin tidak akan menggunakan ilmu tersebut dikehidupan selanjutnya.
Peran aljabar lainnya dalam kehidupan sehari-hari adalah dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus dalam Islam seperti pewarisan dan transaksi bisnis. Aljabar juga sering digunakan oleh para ulama fiqih dalam permasalahan lain seperti menentukan jumlah pasti yang harus dipotong dari zakat awal atau menghitung secara akurat arah posisi kiblat disetiap salat dan menentukan awal ramadhan, musim puasa, dan haji. Selain itu, ternyata aljabar bisa digunakan dalam bisnis seperti penjual selalu menghadapi masalah keuangan.
Untuk melakukan proses jual beli diperlukan informasi sebelum melakukan jual beli agar tidak terjadi hambatan dalam jual beli tersebut. Seiring berjalannya waktu, jual beli menjadi semakin sulit. Oleh karena itu, setiap pedagang harus mengetahui cara mengelola untung dan rugi produknya dengan bijak. Kebijakan pengelolaan kelebihan dan kekurangan tersebut diwujudkan dalam kemampuan mengatur harga beli dan jual setiap pedagang, dari situ kita melihat harus diperhitungkan kelebihan dan kekurangan produk. Memperoleh positif dan negatifnya entah bagaimana berkaitan dengan apa yang disebut dengan aljabar. Aplikasi aljabar bisnis menghitung potensi keuntungan dan kerugian serta dapat menentukan besarnya modal yang dibutuhkan untuk membeli dan menjual barang.
Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa pedagang belum mengetahui hubungan antara aljabar dengan penetapan harga jual. Pada dasarnya mereka hanya bisa menentukan harga jual dengan memperhitungkan modal dan keuntungan yang diterima. Dengan adanya campur tangan perhitungan aljabar, kegiatan perdagangan akan semakin mudah. Apalagi jika perdagangan tersebut dalam jumlah yang besar. Mengingat perniagaan menjadi pusat dalam kegiatan bermasyarakat, sehingga matematika dengan perniagaan memiliki hubungan yang erat.
Tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari selalu berhubungan dengan yang namanya perhitungan matematika dan dapat dilihat dari kedua contoh kasus tersebut. Dan perhitungan sendiri merupakan konsep dasar yang ada pada matematika di mana salah satu konsep yang digunakan dalam perdagangan adalah aljabar. Jadi, konsep matematika memiliki campur tangan dengan kegiatan perniagaan. Salah satunya perhitungan harga jual, harga beli, dan perhitungan untung rugi.
Hidayani, N. (2012). Bentuk Aljabar. PT Balai Pustaka (Persero).
Khalilah, S. A., Ardiana, N., & Elindra, R. (2022).
Analisis pemahaman konsep matematika siswa di kelas VII MTs Ar-Raudlatul Hasanah Lumut. Jurnal MathEdu (Mathematic Education Journal), 5(3), 132- 139.
Kurnia, R. A. E. (2011). Teori Aljabar Al-Khawarizmi. Jurisdictie: Jurnal Hukum dan Syariah. Mashuri, S. (2019). Media pembelajaran matematika. Deepublish.
Puspasari, G. H. L., Anggraeni, L. P., Al-Farizqi, M. A. S., Febriani, N. S., Juliana, S., & Fuadin, A. (2023). Peran aljabar di kalangan pedagang. Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan Dan Bahasa, 2(1), 87-97
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.