Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rina Roihana

Fase-Fase Penurunan Wahyu Al-qur'an

Agama | 2024-12-09 00:02:43

dalam segi proses, dan waktu turunnya Al-qur’an. . Al-Sya'bi mengatakan Al-Qur'an di turunkan pertama kali pada malam hari, yaitu pada malam lailatul qadar setelah itu turun berangsung-angsur secara bertahap. Sebagaimana di dasarkan atas firman Allah dalami surat Al-baqarah ayat 185 yang berbunyi:شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Yang artinya:“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil”Ada juga yang berpendapat bahwa Al-Qur'an diturun- kan melalui tiga tahapan.

Pertama, Allah menurunkannya di Lauh al-Mahfûzh,kemudian diturunkan ke Baitul 'Izzah di langit pertama, kemudian diturunkan secara beragsur-ang- sur diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai dengan keperluan dan sesuai dengan peristiwa yang sedang dihadapi.Kemudian Al-Makki berpendapat bahwa turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur,karena Dengan berangsur-angsur, maka akan terasa ringan dan tidak begitu memberatkan.nabi Muhammad SAW karena dengan diturunkan secara bertahap dapat meneguhkan hati Nabi , dengan cara membang- kitkan memori terus-menerus setiap kali diperlukan tuntun- an. karena proses turunnya wahyu adalah pengalaman yang sangat sulit bagi Nabi sendiri; agar hukum-hukum Allah dapat diterapkan secara bertahap pula; dan agar lebih mudah dipahami, lebih ringan diaplikasikan, dan gampang dihafalkan oleh orang-orang Mukmin.

Abdul djalal berpendapat dalam bukunya ulumul qur’an bahwa tahapan diturunkannya al-Qur’an melalui 3 fase atau tahapan yaitu:1. Tahap pertama (at-Tanazzulul Awwal), yakni al-Qur'an diturunkan ke lauhil mahfudz, yaiu suatu tempat dimana manusia tidak bisa mengetahuinya secara pasti (QS. Al Buruj : 22-23) 2. Tahapan kedua (at- Tanazzul al-Tsani), al-Qur’an turun dari lauhil mahfudz ke baitul izzah dilangit dunia (QS. al Qadar : 1, ad- Dukhan : 3, al-Baqarah: 185). Adapun hikmahnya adalah : a. Menunjukan kehebatan dan kemukjizatan al-Qur’an, yang diturunkan tidak sama dengan kitab-kitab sebe- lumnya. b. Menjelaskan kebesaran Nabi Muhammad SAW yang menerima kitab suci al-Qur’an ini . c. Memberitahukan kepada para malaikat, para nabi dan rasul terdahulu, mengenai kemulian dan ketinggian Nabi Muhammad SAW sebagai rasul penghabisan dan kitab suci terakhir yang diterimanya.3. Tahap ketiga (at-Tanazzulul ats- Tsaalistatu), Al-Quran diturunkan dari Batiul Izzah (langit dunia) kepada Nabi Muhammad Saw baik melalui perantaraan malaikat Jibril maupun secara langsung ke dalam hati sanubari Nabi Muhammad SAW. QS. al-Baqarah: 99, ali- Imrān : 7, asy- Syu’ara: 193-194, al Isra: 106).

Pendapat kedua yaitu tentang turunya Al-qur’an secara sekaligus pendapat ini merujuk pada ketika seluruh isi Al-Qur'an diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia, tepatnya di Baitul Izzah pada malam Lailatul Qadr. Peristiwa ini terjadi sebelum Al-Qur'an mulai diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW Setelah penurunan ke langit dunia, wahyu kemudian disampaikan secara bertahap sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Nabi dan umat Islam. contoh nama surat yang turun secara lansung saat pewahyuan di antaranya adalah surat al-Fatihah, al- I (an-Nas dan al-Falaq) yang kedua surat surat panjang Di antaranya yaiyu sur Abu Syekh mengeluar “Surat al-An’am ini seca sekaligus, bersamanya lima ratus malaikat.” Beliau juga meng Atha’, “Telah diturunkan surat al-An‘am secara kesemuanya, dan bersamanya tujuh puluh ribu malaikat ".

Masa Turunnya Al-Qur'an adalah salah satu peristiwa besar dalam sejarah umat islam yang membawa petunjuk, pelajaran, dan tuntunan hidup. Proses turunnya yang berangsur-angsur maupun sekaligus menunjukkan kebijaksanaan Allah SWT dalam menyesuaikan wahyu dengan kebutuhan umat serta memudahkan penerimaan dan pemahamannya kepada nabi muhammad SAW. Hikmah dari proses turunnya Al-qur’an tersebut tidak hanya mencerminkan kebesaran mukjizat Al-Qur'an, tetapi juga memberikan kemudahan kepada umat Islam dalam menghafal, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image