Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image MOH. ALI RIHDO FAHRUL MUSTAQIM

Cara Mengelola Stres bagi Mahasiswa Selama Ujian

Gaya Hidup | 2024-12-06 22:33:18

Ujian merupakan momen yang sering kali menimbulkan stres bagi mahasiswa. Tekanan untuk mendapatkan nilai baik, memenuhi ekspektasi diri dan orang lain, serta persaingan dengan teman sekelas dapat membuat mahasiswa merasa tertekan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi yang efektif dalam mengelola stres selama periode ujian. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan

Lagi Stres (https://images.app.goo.gl/bNbnjUteE3pwehz99)
Lagi Stres (https://images.app.goo.gl/bNbnjUteE3pwehz99)

1. Perencanaan dan Persiapan yang Matang

Buat Jadwal Belajar : Membuat jadwal belajar yang teratur dapat membantu mahasiswa mengatur waktu dengan lebih baik. Dengan membagi materi ujian menjadi bagian-bagian kecil dan menjadwalkan waktu untuk setiap bagian, mahasiswa dapat menghindari rasa panik menjelang ujian.

Tentukan Target Harian : Menetapkan target harian yang realistis akan membantu mahasiswa tetap fokus dan termotivasi. Pastikan untuk menyertakan waktu istirahat dalam jadwal agar tidak merasa kelelahan.

2. Teknik Relaksasi

Latihan Pernapasan : Teknik pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Cobalah pernapasan diafragma dengan menarik napas dalam-dalam melalui hidung, menahan sejenak, lalu menghembuskan napas perlahan-lahan.

Meditasi dan Mindfulness : Meditasi singkat atau latihan mindfulness dapat membantu mahasiswa tetap tenang dan fokus. Luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk duduk dalam keheningan, fokus pada napas, dan melepaskan pikiran negatif.

3. Aktivitas Fisik

Olahraga Teratur : Olahraga adalah cara yang efektif untuk mengurangi stres. Aktivitas fisik seperti jogging, yoga, atau bersepeda dapat meningkatkan mood dan energi, serta membantu mengatasi tekanan mental.

Istirahat Aktif : Saat belajar, lakukan istirahat aktif dengan bergerak atau melakukan peregangan. Ini tidak hanya menyegarkan tubuh tetapi juga meningkatkan konsentrasi saat kembali belajar.

4. Dukungan Sosial

Bergabung dengan Kelompok Studi : Bergabung dengan kelompok studi dapat memberikan dukungan emosional dan akademis. Diskusi dengan teman sekelas dapat membantu memperjelas pemahaman materi dan mengurangi rasa terisolasi.

Berbicara dengan Teman atau Keluarga : Mendiskusikan perasaan dan kekhawatiran dengan orang-orang terdekat dapat memberikan perspektif baru dan mengurangi beban mental.

5. Manajemen Waktu

Prioritaskan Tugas : Identifikasi tugas-tugas yang paling mendesak dan penting. Fokuskan energi pada hal-hal yang perlu diselesaikan terlebih dahulu untuk menghindari penumpukan pekerjaan.

Gunakan Teknik Pomodoro : Teknik Pomodoro melibatkan belajar selama 25 menit diikuti dengan istirahat 5 menit. Metode ini dapat meningkatkan produktivitas sekaligus memberikan waktu untuk beristirahat.

6. Pola Makan Sehat dan Tidur Cukup

Nutrisi yang Baik : Makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan biji-bijian dapat mendukung fungsi otak dan meningkatkan energi. Hindari makanan tinggi gula dan kafein yang dapat menyebabkan fluktuasi energi.

Tidur yang Cukup : Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik. Usahakan untuk tidur antara 7-9 jam setiap malam agar tubuh dan pikiran siap menghadapi ujian.

Kesimpulan

Mengelola stres selama ujian adalah keterampilan penting bagi mahasiswa. Dengan menerapkan strategi seperti perencanaan yang matang, teknik relaksasi, aktivitas fisik, dukungan sosial, manajemen waktu, serta menjaga pola makan dan tidur yang baik, mahasiswa dapat menghadapi ujian dengan lebih percaya diri dan tenang. Setiap individu mungkin perlu mencoba berbagai pendekatan untuk menemukan apa yang paling efektif bagi mereka.

Moh. Ali Rihdo Fahrul Mustaqim, Mahasiswa Universitas Airlangga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image