Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Joanne Abigail

Potensi Energi Terbarukan di Indonesia Mencapai 3.686 GW dan Perannya dalam SDGs

Teknologi | 2024-12-05 21:44:37

Energi dapat diklasifikasikan berdasarkan ketersediaanya, yaitu energi terbarukan dan energi tak terbarukan. Energi terbarukan adalah energi yang ketersediaannya melimpah di alam dan dapat terus diperbarui dalam jangka waktu singkat dan dapat dimanfaatkan terus-menerus tanpa takut kehabisan. Sedangkan, energi tak terbarukan merupakan sumber daya energi yang berasal dari alam dengan proses pembentukan yang memerlukan waktu panjang hingga berjuta-juta tahun serta dapat habis, contohnya batu bara dan minyak bumi.

Saat ini, Indonesia mengalami perubahan acara ekstrem yang diakibatkan dari maraknya masalah polusi udara di berbagai daerah Indonesia. Berdasarkan data dari European Commission, jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan Indonesia pada tahun 2022 mencapai 1,24 gigaton, jumlah tersebut merupakan 2,3% dari total emisi gas rumah kaca global. Hal ini terjadi karena Indonesia saat ini masih menggunakan energi tak terbarukan sebagai sumber energi utama, khususnya minyak bumi. Pemanasan global berakibat dalam kehidupan manusia, lingkungan, dan ekonomi yang berakibat pada punahnya keanekaragaman hayati, perubahan cuaca ekstrim, naiknya tinggi permukaan air laut, gelombang panas, dan kekeringan. Sumber daya pangan Indonesia juga akan terancam karena penurunan produksi imbas buruknya cuaca.

Dengan konsumsi energi fosil yang begitu besar, dampaknya bukan hanya dalam sisi lingkungan tapi juga pada sisi ekonomi. Indonesia tidak mampu memproduksi minyak bumi yang cukup bagi kebutuhan masyarakat, sehingga sebagian atau lebihnya diimpor yang berdampak pada defisit neraca perdagangan Indonesia. Ketersediaan energi bersih dan terjangkau merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan 2030 atau yang biasa disebut SDGs, agenda ini ditentukan dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan dan berkelanjutan.

Krisis BBM kini sudah terjadi, hal tersebut berakibat pada peningkatan harga BBM yang menyebabkan keributan di masyarakat. Khususnya di Indonesia yang sebagian besar kendaraan bermotornya masih berbahan bakar bensin, peningkatan harga BBM ini tentu mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat dan berlanjut dengan menurunnya perekonomian di Indonesia.

Oleh karena itu, dalam mengatasi isu perubahan iklim dan ekonomi, dibutuhkan sebuah solusi untuk mengganti sumber energi yang tak dapat diperbaharui tersebut dengan energi terbarukan. Indonesia memiliki potensi yang melimpah dalam energi baru dan terbarukan. Potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai 3.686 GW jika dijumlahkan dari berbagai sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan seperti, matari, angin, air, panas bumi, dan juga laut. Sumber energi baru dan terbarukan memiliki banyak kelebihan, diantaranya yaitu biasanya mudah didapat, dapat diperoleh secara cuma-cuma, tidak menghasilkan limbah dalam jumlah besar, tidak merusak lingkungan, dan tidak terpengaruh inflasi ekonomi. Dengan menggunakan lebih banyak sumber daya terbarukan dalam produksi energi juga akan mengurangi hilangnya sumber daya yang lain. Energi terbarukan memiliki dampak yang positif dan signifikan bagi berbagai bidang, khususnya pembangunan berkelanjutan di dunia. Hal itu menunjukan alasan jelas mengapa Indonesia harus mendukung penggunaan energi terbarukan.

Energi Terbarukan di Indonesia yang Dapat Dimanfaatkan 

- Biofuel : sumber energi ini dalam bentuk bahan bakar yang dihasilkan dari bahan organik. Biasanya biofuel dibuat dengan tanaman yang memiliki kandungan gula dan minyak nabati tinggi.

- Panas bumi : energi panas yang dihasilkan oleh bumi juga dapat dimanfaatkan sebagai energi terbarukan.

- Air : sumber energi terbarukan berupa mengubah energi potensial dan energi kinetik dari arus air yang kemudian diubah menjadi listrik.

- Angin : sumber energi terbarukan yang memanfaatkan turbin angin untuk menangkap energi angin yang diubah menjadi energi kinetik kemudian listrik.

- Matahari : sumber energi terbarukan ini memanfaatkan solar cell yang menangkap radiasi sinar dan panas dari matahari.

Tantangan Implementasi Energi Terbarukan

Namun, infrastruktur Indonesia belum memadai untuk mendukung sepenuhnya energi baru dan terbarukan juga menjadi sebuah tantangan besar dalam pengembangannya di Indonesia. Daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau kecil bahkan saat ini masih belum memiliki akses ke jaringan listrik yang memadai, sehingga kalaupun dibangun infrastruktur yang mendorong energi baru dan terbarukan, tentunya akan memakan biaya yang besar untuk merawat dan mengawasinya. Pemerintah harus mengimplementasikan sebuah strategi yang efektif dalam pengembangan energi baru dan terbarukan ini.



Dengan Sustainable Development Goals yang menjadi komitmen dari bangsa-bangsa di dunia, Indonesia dapat dengan mudah mendapatkan dukungan kerja sama dengan negara lain dalam pembangunan infrastruktur yang mendorong energi baru dan terbarukan. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dan pemasukan subsidi dalam bidang energi terbarukan juga dapat diimplementasikan. Selain itu, sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan dapat meningkatkan kebiasaan dan pemahaman tentang energi bersih bagi seluruh kalangan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa energi baru dan terbarukan memiliki banyak kelebihan, tapi pemerintah masih belum mampu memaksimalkan penggunaannya karena penerapan energi baru dan terbarukan memerlukan teknologi baru pula yang seringkali membutuhkan modal awal yang besar. Dengan demikian, pemerintah harus membuat strategi yang tepat dan efisien dalam meningkatkan subsidi yang digunakan untuk kemajuan teknologi di bidang teknologi baru dan terbarukan dalam rangka mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam menggunakan energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengganti kendaraan berbahan bakar bensin dengan kendaraan listrik.

Penulis : Joanne Abigail - Mahasiswa Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image